Megawati Sebut Ada yang Coba Awut-Awut Kongres PDI Perjuangan
- Menanggapi permintaan aklamasi dari anggota partai agar tetap menjabat, Megawati terlihat santai. Ia mengungkapkan bahwa dirinya mempertimbangkan untuk pensiun.
Nasional
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan adanya indikasi pihak-pihak tertentu yang berupaya mengganggu jalannya Kongres PDI Perjuangan 2025. Pernyataan tersebut disampaikan Megawati dalam sebuah acara internal partai.
Kongres 2025 akan menjadi momen strategis bagi PDI Perjuangan, salah satunya melalui pemilihan Ketua Umum partai. Hingga kini, Megawati belum memberikan keputusan apakah dirinya akan kembali mencalonkan diri untuk posisi tersebut.
"Karena aku juga ada nih berita nanti di kongres. Karena sekarang kurang bisa berhasil, katanya, di kongres juga mau 'diawut-awut' saya sengaja nih supaya pada kedengaran dah coba kamu 'awut awut' partai saya," terang Megawati saat mengisi acara Peluncuran dan Diskusi Buku Berjudul: Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis di Jakarta, Kamis, 12 November 2024.
Menanggapi permintaan aklamasi dari anggota partai agar tetap menjabat, Megawati terlihat santai. Ia mengungkapkan bahwa dirinya mempertimbangkan untuk pensiun.
- Tak Dilibatkan Rancang Permenkes, Kementan Peringatkan Dampak Negatif ke Petani Tembakau
- Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Laos di Piala AFF 2024
- Sri Mulyani Rinci Barang Pokok Bebas PPN 12 Persen
Pernyataan Megawati ini dinilai sebagai peringatan serius bagi para kader PDI Perjuangan untuk tetap solid menjelang kongres. Megawati menekankan pentingnya menjaga keutuhan dan kedaulatan partai di tengah dinamika politik yang semakin memanas menjelang 2024.
Sikap Megawati terhadap isu gangguan ini menandakan bahwa PDI Perjuangan tengah bersiap menghadapi berbagai potensi tekanan, baik dari dalam maupun luar partai. Kader partai diharapkan tetap fokus pada tujuan bersama dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang dapat memecah belah.
Kongres PDI Perjuangan 2025 menjadi salah satu momen penting yang akan menentukan arah dan kepemimpinan partai terbesar di Indonesia ini untuk ke depannya.
Hasto Calon Tersangka
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengaku menerima ancaman pribadi menjelang Pilkada 2024. Ia menyebut ancaman tersebut berupa informasi A1 yang menyatakan dirinya akan dijadikan tersangka dalam kasus yang dianggap tidak jelas.
Menurut Hasto, ini adalah bagian dari strategi untuk melemahkan posisi politiknya dan PDI Perjuangan secara keseluruhan.
“Saya diancam, informasinya A1, mau dijadikan tersangka untuk kasus yang sangat tidak jelas,” ungkap Hasto kala menjadi tamu di podcast politik Nagara Institut bersama Akbar Faizal.
- Tak Dilibatkan Rancang Permenkes, Kementan Peringatkan Dampak Negatif ke Petani Tembakau
- Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Laos di Piala AFF 2024
- Sri Mulyani Rinci Barang Pokok Bebas PPN 12 Persen
Hasto juga mengungkapkan bahwa tekanan serupa dialami kader PDIP di sejumlah daerah, termasuk Sulawesi Utara, Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Ia menuding adanya intervensi hukum yang dilakukan oleh pihak tertentu, termasuk yang berasal dari partai politik lain, yang ia sebut sebagai "partai cokelat." Menurutnya, upaya tersebut merupakan bentuk pelemahan sistematis terhadap PDIP di berbagai wilayah strategis.
Lebih lanjut, Hasto menyoroti penggunaan lembaga hukum seperti Kejaksaan dan KPK sebagai alat politik untuk menekan lawan. Ia menyebut kasus Formula E dan dugaan kriminalisasi terhadap Anies Baswedan sebagai contoh nyata, bahkan menuding adanya campur tangan Presiden Jokowi dalam isu tersebut. Hasto menilai tindakan ini sebagai bentuk ketidakadilan yang merusak proses demokrasi dan kepercayaan publik terhadap institusi negara.