Melacak Jejak Panjang Jakarta Utara dari Zaman Belanda
- Ketika Belanda mendarat di Batavia mereka memiliki obsesi menjadikan batavia New Amsterdam. Di mana kawasan tersebut sengaja dibuat pemukiman yang bersusun dengan antar kanal dan satu daerah dengan lainnya.
Nasional
JAKARTA - Dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta, Ridwan Kamil (RK) - Suswono memiliki gagasan ingin memindahkan pusat pemerintahan Jakarta ke Jakarta Utara. Ia mengakui keinginan itu berawal dari sebuah imajinasi seperti halnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
RK mengatakan jika Jakarta mau mengurangi kemacetan, selain perluasan transportasi publik, maka harus dibenahi tata ruangnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi pusat kantor pemerintahan di pusat kota.
"Nah sekarang kalau Jakarta mau mengurangi macet selain perluasan transportasi publik mari benerin tata ruangnya. Salah satunya adalah pusat kantor pemerintahan dikurangi dari pusat. Tentu ini harus didialogkan kepada stakeholder di Jakarta," kata RK dalam debat ketiga Pilgub Jakarta, Minggu 17 November 2024.
- Goto Pimpin Top Gainer, LQ45 Hari Ini 03 Desember 2024 Menguat ke 869,33
- Melenting 149 Poin, IHSG 3 Desember 2024 Ditutup di 7.196,02
- Saham BBCA di Bawah Rp10.000 Meski Raup Laba Rp46,23 T, Waktunya Serok?
Salah satu kota yang disebut RK untuk ide pemindahan pusat pemerintahan Jakarta adalah Ancol. Kata RK Ancol dapat dijadikan pusat bisnis baru, dengan 'entertainment'-nya, yang merupakan akumulasi dari perkantoran pemerintahan Jakarta dan BUMD.
Sebenarnya bagaimana awal mula adanya daerah Ancol, Jakarta Utara dan sungai-sungai yang disebut RK dapat dijadikan sumber mengatasi kemacetan DKI Jakarta? Ancol berada di kecamatan Pademangan, kota Jakarta Utara, provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Kawasan Ancol sendiri sangat luas, dengan luas wilayahnya sekitar 377 kilometer persegi.
Mengutip korporat Ancol menjelaskan bahwa sejak awal abad ke-17, Kawasan Ancol telah dilirik oleh Gubernur Hindia Belanda - Adriaan Valckenier. Kawasan ini akan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata menarik yang berpotensi besar untuk dikembangkan.
Melansir dokumen David Rumsey di tahun 1600 terkait 'plan di Batavia' pada kanal youtube Ferry Irwandi sebagian wilayah Ancol dikelilingi oleh sungai, di zaman Belanda sungai ini disebut kanal. Ketika Belanda mendarat di Batavia mereka memiliki obsesi menjadikan batavia New Amsterdam.
Di mana kawasan tersebut sengaja dibuat pemukiman yang bersusun dengan antar kanal dan satu daerah dengan lainnya. "Ada stigma yang salah tentang pemerintah Belanda saat membuat Kali-kali di Jakarta ini dibuat bukan untuk menanggulangi banjir, atau peduli terhadap Jakarta itu keliru," ujar Ferry Irwandi dalam kanal Youtube miliknya.
Tujuan kanal dibuat menurutnya ada dua pertama transportasi kedua segregasi. Tahun 1621 pemerintah Belanda membutuhkan alat angkut dari pelabuhan, untuk mengakomodir nya dibutuhkan sungai atau kanal yang memudahkan mobilitas barang.
Pelabuhan yang saat itu menjadi andalan Belanda adalah pelabuhan Sunda Kelapa. Pelabuhan ini diandalkan dari sebelum Indonesia merdeka dan sebelum jaman kolonial belanda digunakan buat kebutuhan transportasi dan logistik.
Di tahun 1800-an Belanda memperluas pelabuhan ini dari 800 meter ke 1.875 meter. Dari pelabuhan inilah barang-barang di distribusikan ke kanal-kanal untuk transportasi New Amsterdam di Batavia dan sebaliknya.
Sementara dari sisi segregasi atau pemisahan atau pengasingan suatu kelompok sosial, ras, suku bangsa, atau etnik secara paksa. Di zaman dulu kanal-kanal berfungsi untuk melindungi pemerintahan kolonial dan orang-orangnya.
Termasuk meminimalisir risiko diserang oleh penduduk pribumi karena jumlah pemerintah atau rakyat kolonial masih sedikit. Hal yang menarik adalah tidak ditemukan jembatan antara kanal yang tersebut, kalaupun ada minim.
- Kapan Spotify Wrapped 2024 Rilis? Begini Cara Menggunakannya
- Kisi-Kisi Jadwal PUPS AADI dan Pembagian Dividen Tunai ADRO Rp41,6 Triliun
- Medco Energi (MEDC) Mau Jual AMMN, Apa Dampaknya?
New Amsterdam Tidak Terealisasi
Sayangnya rencana Belanda untuk membangun Amsterdam di Batavia gagal total. Kali-kali yang awalnya dimaksudkan untuk transportasi dan segregasi justru menambah bencana baru bagi pemerintahan Belanda.
Pasalnya kanal atau kali yang terhubung itu justru membuat penyakit baru seperti wabah tipes. Pemerintahan Belanda menyerah dengan kali-kali tersebut dan mereka menggeser pusat pemerintahannya ke daerah lebih ke selatan yang sekarang dikenal sebagai jakarta pusat seperti Senen, Kwitang hingga Pasar Baru.
Pada 1730 pemerintah Belanda di zaman Batavia membuat saluran air untuk pasokan dan kebutuhan mereka di Jakarta Pusat. Pipa-pipa yang dibuat ini diperuntukkan memang untuk pemerintahan kolonial atau masyarakat Belanda yang tinggal di Indonesia. Sementara pribumi menggantungkan kebutuhannya dalam kali-kali yang ditinggalkan meskipun sudah tercemar.
Objek Vital Jakarta Utara
Sepanjang perjalanannya, Ancol terus berkembang bahkan beberapa objek vital di dalamnya. Berlokasi di Jakarta Utara, kawasan tepi laut ini menghadirkan sederet hiburan. Di antaranya Dunia Fantasi (Dufan) merupakan taman bermain outdoor terbesar di Indonesia.
Setiap pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai pertunjukan seperti Fantasi Keliling Dunia serta wahana menantang yang pastinya akan menguji adrenalin. Sea World yang menyajikan beraneka ragam biota laut, lalu ada Ocean Dream Samudra menyuguhkan oceanarium terbesar di Indonesia hingga Atlantis Water Adventure.
Terbaru Pantai Indah Kapuk (PIK) merupakan sebuah kawasan terencana yang terletak di Penjaringan, Jakarta Utara. PIK saat ini terbagi menjadi dua kawasan utama yakni, PIK 1 dan PIK 2. Kedua kawasan tersebut memiliki sedikit perbedaan meski berada berdekatan.
PIK 1 terletak pada wilayah Jakarta Utara dengean tambahan beberapa pulau reklamasi seperti Pulau reklamasi timur (Golf Island PIK) dan pulau reklamasi barat (Ebony Island). Sedangkan untuk PIK 2 berada tidak jauh dari PIK 1 yakni di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Sehingga kedua PIK tersebut terdapat di dua kota yang berbeda.
Bahkan pemerintah telah memasukkan PIK 2 masuk ke tambahan 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) kawasan PSN tersebut merupakan pengembangan hijau (green destination). Meski bukan semua kawasan PIK 2 yang masuk dalam PSN, melainkan daerah mangrove.
PSN PIK 2 ditujukan untuk sektor pariwisata hijau, khususnya pesisir kawasan wisata mangrove yang didukung oleh Kemenparekraf. Total investasi PSN PIK 2 senilai Rp65 triliun.