Melambung 204,71 Persen, Buana Finance Catat Laba Bersih Rp87,46 Miliar pada 2022
- Perusahaan pembiayaan PT Buana Finance Tbk (BBLD) mencatatkan peningkatan kinerja pada 2022 dengan memperoleh laba bersih sebesar Rp87,46 miliar. Jumlah tersebut terhitung naik hingga 204,71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp28,70 miliar.
IKNB
JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Buana Finance Tbk (BBLD) mencatatkan peningkatan kinerja pada 2022 dengan memperoleh laba bersih sebesar Rp87,46 miliar. Jumlah tersebut terhitung naik hingga 204,71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp28,70 miliar.
"Kenaikan laba bersih ini secara umum didorong oleh peningkatan total pendapatan serta efisiensi biaya pada tahun 2022," tulis perseroan dalam materi paparan publik di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, 19 Juni 2023.
Secara umum kinerja Perseroan pada 2022 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Hal ini terlihat dari peningkatan portofolio aset pembiayaan, peningkatan jumlah aset, peningkatan laba bersih, hingga penurunan rasio NPF oleh Buana Finance.
- 37 Negara Jadi Saksi Kegigihan Indonesia Saat Ladeni Argentina
- Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Terindikasi Meningkat pada Mei 2023
- Timnas Indonesia vs Argentina, Penonton Tetap Puas Meskipun Kalah
Penyaluran pembiayaan baru yang berhasil sepanjang 2022 tercatat mencapai Rp2,97 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 52,61% secara tahunan. Dalam hal ini, pembiayaan konsumen menjadi kontributor terbesar dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp2,05 triliun atau tumbuh 67,30% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, pembiayaan melalui skema sewa mencapai Rp916,21 miliar, meningkat sebesar 27,54% secara tahunan.
Dalam hal kualitas aset, Buana Finance mencatatkan tingkat kredit macet atau NPF sebesar 0,67% pada tahun 2022. Angka ini terpantau turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 2,63%.
- 5 Kebiasaan yang Membuat Anda Jadi Money Magnet
- Konglomerat Anthoni Salim Masuk Grup Bakrie Lagi, Kini Giliran Saham DEWA
- Teguh Boentoro Kepercayaan Anthoni Salim yang Masuk Darma Henwa (DEWA)?
Di sisi neraca, Buana Finance berhasil meningkatkan total aset perusahaan menjadi Rp4,63 triliun pada 2022, mengalami kenaikan sebesar 29,23% secara tahunan. Pertumbuhan ini utamanya disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan yang mencapai 22,56% dari tahun sebelumnya.
"Kenaikan piutang pembiayaan baik sewa pembiayaan maupun pembiayaan konsumen dipengaruhi membaiknya kondisi ekonomi setelah pandemi COVID-19," ungkap manajemen dalam materi paparan publik.
Adapun, pembiayaan Buana Finance masih didominasi oleh pembiayaan konsumen sebesar Rp360,10 miliar dari total seluruh pendapatan perseroan pada tahun 2022 sebesar Rp599,88 miliar. Sektor kendaraan bermotor, baik kendaraan bekas maupun kendaraan baru pun menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan.
Banjir Pinjaman Bank
Belum lama ini, BBLD resmi mendapatkan penambahan plafon fasilitas pinjaman berjangka senilai Rp500 miliar dan kredit rekening koran sebesar Rp15 miliar dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Kesepakatan tersebut diteken pada 31 Mei 2023 dengan tenor masing-masing maksimal 48 bulan dan 12 bulan. Corporate Secretary Buana Finance, Ahmad Khaetami mengatakan fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan yaitu pemberian kredit consumer finance dan financial lease.
Sebelumnya sejumlah pinjaman juga sudah diraih oleh perseroan dari berbagai pihak. BBLD memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank DKI pada 13 April 2023 sebesar Rp125 miliar dengan tenor 36 bulan atau 3 tahun.
Lalu, senilai Rp150 miliar dari PT Bank Victoria dengan tenor sampai dengan 48 bulan pada 28 Februari 2023. Di awal tahun, BBLD menerima pinjaman Rp150 miliar dari PT Bank Keb Hana Indonsia.
Dengan PT Bank Jago Tbk, pada 23 Desember 2022 sehubungan dengan penambahan plafon fasilitas term loan kepada Perseroan sebesar Rp250 miliar. Sehingga total plafon menjadi sebesar Rp750 miliar.
Lalu dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) memberikan pinjaman total sebesar Rp180 miliar. Rinciannya, Rp100 miliar dari Bank QNB Indonesia, dan sisanya Rp80 miliar dari Bank Jateng.