
Melambung 45,3 Persen, XL Axiata (EXCL) Raup Laba Rp1,85 Triliun
- XL Axiata (EXCL) mencatat lonjakan laba bersih 45,3% menjadi Rp1,85 triliun di 2024. Pertumbuhan pesat ini didorong oleh ekspansi jaringan dan peningkatan layanan data. Simak selengkapnya!
Korporasi
JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (EXCL) berhasil menutup tahun buku 2024 dengan kinerja laba bersih yang moncer. Ini dipicu kenaikan pendapatan perseroan yang ditopang lini bisnis perseroan di bidang telekomunikasi meraih hasil positif .
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 5 Februari 2025, emiten bersandikan EXCL sukses menutup tahun buku 2024 dengan laba bersih sebesar Rp1,85 triliun, meningkat 45,3% dari Rp1,27 triliun pada tahun sebelumnya.
Selaras dengan laba bersih, pendapatan XL Axiata juga mengalami pertumbuhan dengan total pendapatan mencapai Rp34,39 triliun, naik 6,4% dari Rp32,32 triliun pada 2023. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penggunaan layanan data serta ekspansi jaringan yang dilakukan oleh perusahaan.
- Laba Bank Mandiri (BMRI) 2024 Sentuh Rp55,8 Triliun, Ini Proyeksi dan Tren Dividennya
- Peran Muhammadiyah Monitor Program Makan Bergizi Gratis
- Kemenaker Usahakan THR untuk Ojol
Selain itu, XL Axiata memperoleh pendapatan dari beberapa sumber utama, termasuk layanan data dan digital, telepon dan SMS, jasa interkoneksi, serta penyewaan infrastruktur telekomunikasi. Peningkatan signifikan dalam penggunaan data menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Dengan kinerja positif ini, XL Axiata optimistis dapat terus tumbuh dan menghadirkan layanan terbaik bagi pelanggan. Strategi ekspansi jaringan serta inovasi layanan digital diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di industri telekomunikasi Indonesia.
Namun, beberapa komponen pengeluaran juga mengalami kenaikan. Beban penyusutan meningkat menjadi Rp12,07 triliun dari Rp11,35 triliun pada tahun sebelumnya, atau naik sekitar 6,3%.
Selain itu, beban infrastruktur mengalami sedikit penurunan sebesar 0,6%, dari Rp8,99 triliun pada 2023 menjadi Rp8,94 triliun pada 2024. Beban interkoneksi dan beban langsung lainnya meningkat 3,5%, dari Rp3,17 triliun menjadi Rp3,28 triliun.
Beban penjualan dan pemasaran tercatat mengalami penurunan sebesar 14,7%, dari Rp2,45 triliun menjadi Rp2,09 triliun. Sementara itu, beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik 23,8%, dari Rp1,40 triliun menjadi Rp1,74 triliun.
Dari sudut pandang neraca keuangan, total aset perusahaan per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp86,18 triliun, mengalami sedikit penurunan 1,7% dari Rp87,69 triliun pada tahun sebelumnya.
Di sisi lain, total liabilitas perusahaan juga mengalami sedikit penurunan 0,7%, dari Rp61,72 triliun pada 2023 menjadi Rp61,30 triliun pada 2024. Struktur keuangan ini tetap mencerminkan kestabilan dalam operasional perusahaan.
Dari lantai bursa, saham EXCL pada perdagangan Rabu, 5 Februari 2025, bergerak melemah 0,44% ke level Rp2.280 per saham. Kendati demikian, secara year to date saham ini terpantau masih berada di zona hijau dengan kenaikan 1,33%.