Melantai di Bursa, Haloni Jane (HALO) Sebutkan Keunggulan Kompetitif dalam Bisnis Perseroan
- PT Haloni Jane Tbk adalah perusahaan yang memproduksi sarung tangan karet latek sekali pakai yang menjadi produk medis untuk kebutuhan rumah sakit dan layanan kesehatan umum lainnya.
Korporasi
JAKARTA - PT Haloni Jane Tbk (HALO) yang baru saja melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Rabu, 8 Februari 2023, menyebutkan keunggulan kompetitif dalam bisnis perseroan.
PT Haloni Jane Tbk adalah perusahaan yang memproduksi sarung tangan karet latek sekali pakai yang menjadi produk medis untuk kebutuhan rumah sakit dan layanan kesehatan umum lainnya.
Tidak hanya untuk kebutuhan rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya, sarung tangan yang diproduksi oleh Haloni Jane pun secara umum diperuntukkan untuk industri-industri lainnya, salah satunya makanan.
- 5 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri yang Akan Mengubah Karier Anda
- Mulai Khawatir Krisis Penduduk, China Bolehkan Pasangan Belum Menikah Punya Anak
- Saingan Meikarta Nih! Kota Baru Cinity Seluas 500 Hektare di Cikarang Diluncurkan
Dalam keterangan resmi yang diterima TrenAsia, Rabu, 8 Februari 2023, Haloni Jane menyampaikan dua keunggulan perseroan dalam menjalankan bisnisnya.
Yang pertama, Haloni Jane telah memperoleh persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) untuk seluruh produk.
Dengan demikian, HALO memiliki akses tanpa batas ke salah satu pasar perawatan kesehatan terbesar di dunia. Perseroan pun memiliki akreditasi penuh untuk pasar Uni Eropa.
Yang kedua, HALO memiliki akses langsung ke kapasitas pemrosesan lateks segar dari perkebunan karet di Sumatra Selatan yang dikelola oleh Shamrock Group selaku induk dari Haloni Jane.
Akses tersebut memungkinkan HALO untuk memaksimalkan kualitas produk serta meminimalkan risiko ketersediaan pasokan bahan baku.
Untuk diketahui, Haloni Jane melepas 1,13 miliar lembar saham ke publik yang setara dengan 20% modal yang ditempatkan dan disetor penuh oleh perseroan dengan menawarkan harga Rp100 perlembar saham.
Perusahaan pun menerbitkan 565 juta waran seri I yang dapat ditebus enam bulan setelah efek terbit. Setiap pemegang dua saham berhak memperoleh satu waran yang kelak dapat ditebus di harga Rp150 perlembar.
Direktur Utama Haloni Jane Louis Hans Laurence mengatakan bahwa sebelum perusahaan melantai di bursa, HALO sudah melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 40% pada tahun 2022 sehingga perusahaan bisa memproduksi lebih dari 1,2 miliar sarung tangan pertahun.
Dengan kata lain, Louis menyatakan bahwa perseroan sudah siap untuk go public dengan melantai di BEI.
"Dana hasil penawaran umum (initial public offering/IPO) ini akan digunakan untuk modal kerja yang akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk ekspansi dan meningkatkan penjualan ke pasar di luar negeri dan domestik," ujar Louis melalui keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Rabu, 8 Februari 2023.
- 5 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri yang Akan Mengubah Karier Anda
- Mulai Khawatir Krisis Penduduk, China Bolehkan Pasangan Belum Menikah Punya Anak
- Saingan Meikarta Nih! Kota Baru Cinity Seluas 500 Hektare di Cikarang Diluncurkan
Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Februari 2023, HALO yang baru saja melantai perdana di bursa pada hari yang sama, tercatat sebagai top gainers di urutan ketiga.
HALO mencatat penguatan 17% atau 17 poin dari Rp100 perlembar saham ke Rp117 perlembar saham.
Saham HALO diperdagangkan sebanyak 72.707 kali dengan nilai transaksi Rp926,25 miliar.
Harga HALO pada perdagangan hari ini bergerak di rentang Rp93-Rp135 dan rata-rata ditransaksikan di harga Rp116,7 perlembar.