Screenshot (171).png
Korporasi

Melantai di Bursa, Wulandari Bangun Laksana (BSBK) Diam-Diam Bidik Proyek Properti IKN

  • Perusahaan properti PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) resmi melantai di bursa.

Korporasi

Laila Ramdhini

JAKARTA - PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, pada Selasa, 8 November 2022. 

Direktur Utama BSBK Christopher Sumasto Tjia mengungkapkan target dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebesar Rp275 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO. Rencananya, dana ini akan digunakan sekitar sebesar Rp100 miliar untuk pembelian tanah seluas sekitar 1,2 hektare di wilayah kota Balikpapan dan sekitarnya. 

Pembelian tanah akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki perseroan saat ini, sehingga dapat mendukung rencana ekspansi di masa yang akan datang untuk menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibu Kota Negara (IKN). 

Lebih lanjut, Christoper mengungkapkan IPO dilakukan demi mendapat sumber pendanaan dan meningkatkan transparansi perusahaan. 

“Pengembangan tersebut akan menopang penjualan perseroan ke depannya yang pada akhirnya akan meningkatkan laba di masa yang akan datang. Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat,” ujarnya  Selasa, 8 November 2022.

Direktur BSBK Leonardus Sutarman menjelaskan perusahaan berkembang menjadi perusahaan benchmark properti di kawasan Balikpapan yang menggarap proyek bertaraf internasional

Wulandari Bangun Laksana tengah mengembangkan proyek Balikpapan Super Block yang berkonsep kawasan terpadu “One Stop Living” dengan luas sekitar 14 hektare. Proyek ini terdiri atas terdiri kondominium, apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan.

Secara rinci, proyek Superblock tersebut meliputi Apartement Ruby Tower, Grand Jatra Hotel, Astara Hotel, J-Icon Hip Hotel, Pentapolis Residence, Ewalk Mall, Pentacity Mall, dan Bina Bangsa School. 

“Setelah menjadi perusahaan TBK, kami berkomitmen untuk membangun produk berkualitas dan bernilai tambah, membangun SDM berkualitas agar berdampak positif terhadap lingkungan, serta membangun Balikpapan,” ujarnya saat seremoni pencatatan saham perdana, Selasa, 8 November 2022.

Saham Oversubscribed 25,37 Kali

Saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 25,37 kali saat penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Perseroan melepas sebanyak 2,75 juta saham dengan harga Rp100 per lembar.

Bersamaan dalam IPO, BSBK juga akan melaksanakan konversi utang kepada kreditur sebesar Rp234,17 miliar dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran yaitu Rp100 per saham. Dengan demikian, kreditur akan mendapatkan saham baru sebanyak 2.341.713.397.

Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, sebesar Rp200 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara, dan sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan.