<p>Sumber: auristeel.com</p>
Industri

Melawan Arus, Auri Steel Metalindo Investasi US$4,9 Juta di Kawasan Industri Kendal

  • JAKARTA – Ketika banyak perusahaan pilih tiarap karena pandemi corona, PT Auri Steel Metalindo mengambil langkah berbeda dengan menanamkan investasi sebesar US$4,9 juta di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan proyek ini memiliki potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang dengan target produksi atap baja ringan berkapasitas 400.000 ton per tahun. […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Ketika banyak perusahaan pilih tiarap karena pandemi corona, PT Auri Steel Metalindo mengambil langkah berbeda dengan menanamkan investasi sebesar US$4,9 juta di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan proyek ini memiliki potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang dengan target produksi atap baja ringan berkapasitas 400.000 ton per tahun.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono menyampaikan, investasi ini bakal mendorong pertumbuhan industri logam dan memperkuat struktur manufaktur.

“Sebagai mother of industry, sektor industri logam berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” kata Sigit dalam keterangan resmi, Jumat, 18 Desember 2020.

Direktur Utama PT Auri Steel Metalindo, Auripallas Pramana mengungkapkan, realisasi pembangunan pabrik sudah mulai dilakukan sejak awal 2020. Menurutnya, KIK sebagai Kawasan Ekonomi Khusus memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan kawasan lainnya.

“Tetapi kita juga memiliki confidence level yang tinggi dengan pengembangnya, yaitu PT Jababeka Tbk. dan Sembcorp dari Singapura. Sebab, penentuan lokasi pabrik, kontinuitas dan peran pengelola sangat penting untuk keberlangsungan operasi pada jangka panjang,” tuturnya.

Untuk memacu daya saing industri, Kemenperin telah mendorong pembangunan kawasan yang terintegrasi. Misalnya dengan menjaga ketersediaan bahan baku, kelancaran arus logistik, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) kompeten, dan pelestarian lingkungan.

Integrasi Kawasan Industri

“Pemerintah sedang mendesain super koridor ekonomi Pantai Utara Jawa. Salah satunya ditopang oleh Kawasan Industri Kendal. Di sini, kami sudah memfasilitasi pembangunan politeknik yang diharapkan dapat mencetak SDM kompeten untuk mendukung terciptanya inovasi,” tambah Sigit.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, industri baja sebagai sektor hulu memiliki peran yang vital dalam menopang pembangunan nasional.

“Pabrik baru ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi KIK dan Provinsi Jawa Tengah dalam kontribusinya membangun perekonomian nasional, khususnya pada sektor industri baja, di tengah COVID-19,” ungkap Taufiek.

Taufiek menegaskan, pemerintah terus mengkaselerasi program substitusi impor 35% pada 2022 yang salah satunya menyasar di sektor industri logam. Sebab itu, diperlukan penciptaan iklim usaha industri yang kondusif dan kompetitif sehingga mendongkrak utilisasi serta kemampuan inovatif di sektor industri.

Kebijakan tersebut di antaranya penerapan regulasi impor baja berdasarkan supply-demand dan fasilitas harga gas bumi bagi sektor industri sebesar US$6 per MMBtu.

Selain itu, menerbitkan Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri (IOMKI). Izin ini bertujuan untuk menjaga aktivitas industri dapat tetap beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat.