Ilustrasi produk PT Trisula International Tbk (TRIS).
Korporasi

Melesat Naik 268 Persen, Trisula International (TRIS) Bagikan Dividen Rp20,23 Miliar

  • Direktur Utama Trisula International Widjaya Johan menyampaikan, dividen ini dibagikan dengan rasio 31% dari laba bersih yang diperoleh perseroan pada 2022.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Trisula International Tbk (TRIS) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp20,23 miliar untuk tahun buku 2022 dengan kenaikan 268% dari periode sebelumnya.

Penetapan angka dividen tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang hasilnya diumumkan hari ini, Senin, 10 April 2023.

Direktur Utama Trisula International Widjaya Johan menyampaikan, dividen ini dibagikan dengan rasio 31% dari laba bersih yang diperoleh perseroan pada 2022.

"Divden yang dibagikan melesat 268% dari dividen yang dibagikan TRIS pada 2021 sebesar Rp5,5 miliar," ujar Widjaya dalam Public Expose yang diselenggarakan secara virtual, Senin, 10 April 2023.

Widjaya mengatakan bahwa meroketnya dividen untuk tahun buku 2022 mengindikasikan kinerja perseroan yang sangat baik pada tahun lalu.

Akan tetapi, Trisula International tetap mewaspadai tantangan dari gejolak ekonomi global yang masih berlangsung, terutama karena konflik Rusia-Ukraina yang belum mencapai titik akhir.

Pada tahun 2022, TRIS mencatat penjualan bersih senilai Rp1,49 triliun dengan peningkatan 36,4% dari Rp1,09 triliun pada 2021.

Dengan kenaikan tersebut, laba bersih perseroan mengalami kenaikan 631% ke angka Rp34,16 miliar dari Rp4,67 miliar pada tahun sebelumnya.

Widjaya menambahkan, untuk tahun 2023, TRIS menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 5% dari tahun 2022 karena masih terbukanya peluang untuk ekspor ke Amerika, Jepang, dan Australia. TRIS juga mendorong pertumbuhan kapasitas produksi sekitar 8-10% untuk tahun ini.

Penjualan TRIS di pasar ekspor pada 2022 mencapai Rp1 triliun dengan lonjakan 53% dari tahun sebelumnya.

"Saat ini kami sudah melakukan peningkatan kapasitas secara organik, baik dari sistem yang terintegrasi maupun dengan pihak luar. Jadi, ditargetkan di 2023 ini kapasitas naik 8-10% dari 2022," tutur Widjaya.

Meredanya pandemi COVID-19 yang mendorong beberapa negara seperti Jepang dan China untuk mencabut pembatasan aktivitas pun diyakini perseroan akan memulihkan kondisi perekonomian global ke depannya.

Dengan demikian, TRIS pun optimistis akan meraup pendapatan yang lebih tinggi lagi di tahun ini.

"Perseroan berharap akan dapat meraih pendapatan yang lebih tinggi di tahun ini karena 67% dari produk TRIS dijual ke luar negeri," tegas Widjaya.