ruang.jpg
Nasional

Meletus Hebat, Inilah Jejak Menghancurkan Gunung Ruang

  • Erupsi eksplosif itu menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik.
Nasional
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA-Gunung Ruang yang ada di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara meletus hebat hingga memaksa sekitar 11.614 penduduk harus diungsikan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahkan mengeluarkan peringatan tsunami setelah serangkai erupsi eksplosif yang disertai awan panas terjadi di gunung tersebut.

"Masyarakat di Pulau Tagulandang khususnya yang bermukim di dekat pantai agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan Rabu 17 April 2024.

Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Erupsi eksplosif itu menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. 

Pada periode 1-17 April 2024, PVMBG mencatat jumlah kegempaan di Gunung Ruang sebanyak 1.439 kali gempa vulkanik dalam, 569 kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa tektonik lokal, dan 167 kali gempa tektonik jauh.

 Gempa terasa tercatat empat kali dengan skala I MMI. Jumlah kegempaan terutama gempa vulkanik dalam yang terjadi pada periode 1-17 April 2024 menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan bulan Maret 2024. Gunung tersebut kini ditingkatkan statusnya di level Awas.

Kepala Pusdatin BNPB Abdul Muhari menyebut ada 11.614 penduduk harus diungsikan. "Hitungan kami dari aplikasi inaRISK itu untuk daerah risiko tinggi itu ada sekitar 1.585 jiwa dalam radius 2,5 km yang wajib untuk keluar dari daerah ini. Ini masih kita koordinasikan dengan BNPB," kata Abdul dalam konferensi pers di YouTube BNPB Indonesia Kamis 18 April 2024.

"Sedangkan kalau kita hitung sampai risiko sedang dan risiko rendah, kita keluarkan dari radius 6 km kita tambah buffer 1 km itu ada sekitar 11.614 penduduk yang harus mengungsi untuk sementara waktu," tambahnya.

Selanjutnya, Abdul menyebut pihaknya juga tengah mengupayakan untuk melengkapi logistik makanan hingga tenda. Dia mengatakan evakuasi juga akan dilakukan jalur laut. "Dan ini adalah hitungan kita sementara, di BNPB yang harus kita lengkapi nantinya kebutuhan logistik dasar, makanan, tenda dan lain-lain, pengungsian," katanya.

Letusan Gunung Ruang/X fritsa

Sejarah Letusan

Gunung Ruang adalah gunung kecil dengan ketinggian hanya 725 meter di atas permukaan laut (mdpl).  Gunung api aktif stratovolcano Tipe-A tersebut berada di Pulau Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.

Meski kecil gunung Ruang memiliki sejarah letusan yang cukup panjang dan menghancurkan. Dihimpun dari berbagai sumber, letusan Gunung Ruang tercatat di antaranya terjadi pada tahun 1603, 1808, 1810, 1840, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904, 1905, 1914, 1915, 1946, 1949 dan 2002.

Erupsi terakhirnya pada 25 September 2002 terjadi setelah gunungapi  mengalami istirahat 50 tahun. Letusan tersebut menghasilkan kolom letusan dengan ketinggian lebih dari 5 km di atas puncak.

Pada tahun 1808 Erupsi meledak dari kawah pusatnya. Seluruh tubuh gunung api tertimbun bahan letusan mengakibatkan Pulau Tagulandang sebelah barat dan selatan rusak namun tidak ada korban manusia. 27 - 28 Agustus 1870, terjadi erupsi agak kuat yang membuat Pulau Ruang rusak total, Rumah, hewan dan tumbuhan semuanya musnah.

Tahun 1871 Erupsi diawali oleh gempa  hebat yang terjadi di pertengahan Februari 1871, pada 2 Maret terjadi longsoran di puncak, pada 3 Maret malam terjadi lagi gempa, di udara terdengar suara gemuruh bagaikan erupsi dan tidak lama kemudian datang gelombang pasang melanda pantai Tagulandang.

Gelombang itu tingginya diperkirakan sampai 25 m dan menyerang sejauh 180 m dari pantai. Gelombang pertama tak lama kemudian disusul oleh yang kedua. Di Buhias jatuh korban 300 sampai 400 orang. Erupsi Gunung api Ruang baru terjadi kemudian pada 9 dan 14 Maret, menyemburkan batu dan pasir.

15 November 1874 terjadi erupsi hebat menyemburkan abu dan batuan pijar, asap erupsi membumbung dari kawah, longsoran meluncur di sepanjang lereng gunung api, tanaman banyak yang rusak dan rumah penduduk terbakar.

Tahun 2002 Erupsi yang bersifat eksplosif dengan tinggi kolom letusan mencapai kurang lebih 20 KM yang disertai dengan aliran awan panas dan melanda wilayah seluas 1,6 kilometer bujur sangkar. Sedikitnya 1.200 warga harus diungsikan dan sejumlah rumah warga hancur.

Setelah sempat tertidur selama 13 tahun, gunung api dengan ketinggian 725 meter di atas pemukaan laut ini kembali erupsi pada Maret 2015. intensitas kegempaan gunung yang terletak di Pulau Tagulandang itu fluktuatif antara 25 hingga 30 kali dalam rentang waktu 5 hingga enam jam.

Bahaya erupsi gunung api Ruang terutama berupa hempasan awan panas dan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau. Sedangkan bahaya terhadap pulau di sekitarnya yang berdekatan dapat berupa jutuhan bom vulkanik, lapili sampai abu yang mungkin masih panas. Bahaya lahar hanya terbatas di Pula Ruang saja.

Kini Gunung Ruang kembali erupsi pada Selasa 16 April 2024. Gunung  mengeluarkan hujan batu dan awan panas. Sejak itu letusan terus terjadi beberapa kali.