Melihat Kebrutalan Perang Ukraina, AS Pilih Batalkan Peningkatan Tank Tercanggihnya
- Angkatan Darat Amerika akan mengakhiri program Paket Peningkatan Sistem M1A2 versi 4 atau yang dikenal sebagai SEPv4
Tekno
WASHINGTON- Perang Ukraina yang telah berlangsung sekitar 18 bulan terbukti menjadi ajang pembantaian dari tank. Ribuan kendaraan dari kedua belah pihak hancur.
Situasi ini menjadikan Angkatan Darat Amerika memilih untuk membatalkan rencana peningkatan tank andalan mereka M1A2 Abrams. Sebelumnya mereka telah berencana meningkatkan tank ke varian SEPv4
Kini mereka melakukan upaya modernisasi lebih signifikan untuk meningkatkan mobilitas dan kemampuan bertahan di medan perang.
Angkatan Darat Amerika akan mengakhiri program Paket Peningkatan Sistem M1A2 versi 4 atau yang dikenal sebagai SEPv4. Sebagai gantinya US Army mengembangkan M1E3 Abrams. Fokus peningkatan versi ini adalah pada tantangan yang mungkin dihadapi tank tersebut di medan perang pada tahun 2040 dan seterusnya.
Angkatan Darat Amerika seharusnya menerima versi M1A2 SEPv4 pada musim awal 2023 lalu. Wakil Menteri Angkatan Darat Gabe Camarillo sebagaimana dikutip Defense News Kamis 7 September 2023 mengatakan, SEPv4 tidak akan diproduksi sesuai rencana.
- Apple Dikabarkan Akan Ganti Manusia dengan AI pada Posisi Customer Support di Twitter dan YouTube
- Startup Aftermarket Otomotif, Otoklix Catatkan Pertumbuhan Tahunan Dua Kali Lipat
- Spionase Terungkap, Perusahaan Israel Mampu Akses Semua Perangkat Apple di Dunia
Menurutnya mereka akan menginvestasikan sumber daya yang ada ke dalam penelitian dan pengembangan Abrams baru yang ditingkatkan. Pengembangan ini dia sebut benar-benar berbasis ancaman dan apa yang terjadi saat ini. Termasuk perang Ukraina.
“Peningkatan akan mengarah pada sistem perlindungan aktif asli, bobot yang lebih ringan, kemampuan bertahan yang lebih baik, dan mengurangi beban logistik bagi Angkatan Darat,” katanya.
Mayjen Glenn Dean, pejabat eksekutif program Angkatan Darat untuk sistem tempur darat mengatakan Tank Abrams tidak dapat lagi mengembangkan kemampuannya tanpa menambah bobot. Dan perang di Ukraina telah menyoroti kebutuhan penting akan perlindungan terpadu bagi tentara, yang dibangun dari dalam. Bukan tambahan.
Militer Ukraina akan memiliki kesempatan untuk menguji M1 Abrams ketika mereka menerima tank tersebut akhir bulan ini. Hal itu juga bisa menjadi tambahan masukan untuk peningkatan yang tengah direncanakan tersebut.
Fitur terbaik
Abrams M1E3 disebut akan mencakup fitur-fitur terbaik dari M1A2 SEPv4. Dan akan mematuhi standar arsitektur sistem terbuka. Ini akan memungkinkan peningkatan teknologi lebih cepat dan efisien. Hal ini akan memungkinkan Angkatan Darat dan mitra komersialnya merancang tank yang lebih ringan dan dapat bertahan hidup, lebih efektif di medan perang pada tahap awal, dan lebih mudah untuk ditingkatkan di masa depan.
Brigjen Geoffrey Norman, Direktur Tim Lintas Fungsi Kendaraan Tempur Generasi Berikutnya US Army mengatakan pihaknya mempelajari perang yang sedang berlangsung. Kesimpulan awal yang didapat bahwa medan perang di masa depan akan menimbulkan tantangan baru bagi tank.
“Kami harus mengoptimalkan mobilitas dan kemampuan bertahan Abrams agar tank tetap sebagai predator puncak di medan perang masa depan. Mereka harus dapat terus mendekat dan menghancurkan musuh,” katanya.
Norman sebelumnya telah menghabiskan tujuh bulan di Polandia bersama Divisi Infanteri 1. Dia mengatakan mengatakan divisi tersebut bekerja dengan Polandia, Lithuania dan mitra Eropa lainnya di sisi timur untuk mengamati apa yang terjadi di Ukraina.
- Pertamina Raih Predikat Sustainability dalam Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023
- ESG Award : Bank Tabungan Negara (BTN) Sukses Sabet Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023
- Kemenperin Optimis Hilirisasi Industri Hasil Hutan Tumbuh Berkelanjutan
Menurutnya, berat tank merupakan penghambat utama mobilitas. Ini menjadikan mereka harus mencari cara untuk menurunkan bobot tank tempur utama guna meningkatkan mobilitas. Ini akan memastikan Abrams menghadirkan banyak dilema kepada musuh karena tidak dapat diprediksi ke mana dapat pergi dan bagaimana mereka dapat mencapainya.
General Dynamic Land Systems atau GDLS, yang memproduksi tank Abrams telah memperkrenalkan apa yang disebut AbramsX. Tank demonstrator teknologi dengan bobot yang lebih ringan dan jangkauan yang sama dengan tank saat ini. Tank juga 50% lebih hemat bahan bakar.
Tank ini juga memiliki kemampuan kecerdasan buatan yang memungkinkan kemampuan mematikan, kemampuan bertahan hidup, mobilitas dan kerja sama berawak atau tak berawak. Tidak jelas apakah AbramsX pada akhirnya akan menjadi tulang punggung dari pengembangan Abrams terbaru ini.
Angkatan Darat memberikan kontrak kepada GDLS pada bulan Agustus 2017 untuk mengembangkan tank versi SEPv4. Rencana awal tank akan diproduksi pada tahun fiskal 2023, diikuti dengan penempatan ke brigade pertama pada tahun fiskal 2025. Teknologi utama versi SEPv4 terdiri dari kamera inframerah generasi ketiga dan peningkatan diskriminasi target.
Setelah SEPV4 dibatalkan kini Angkatan Darat Amerika berencana untuk memproduksi M1A2 SEPv3 dengan kecepatan yang lebih rendah. Sampai mereka dapat membawa M1E3 ke dalam produksi. M1E3 diperkirakan akan mencapai kemampuan operasional awal pada awal tahun 2030an.