<p>Petugas bersiap mengangkat residu limbah medis B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius di industri pengolahan limbah medis PT. Jasa Medivest, Dawuan Tengah, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis, 10 Desember 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Foto

Melihat Pengolahan Limbah Medis Infeksius Covid-19 Yang Ramah Lingkungan

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui PT Jasa Medivest anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana berkomitmen menangani limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius, khususnya limbah COVID-19 dan limbah medis yang ramah lingkungan. Berdiri diatas lahan 2,7 Hektare, tempat pengolahan limbah medis infeksius ini memiliki dua mesin incinerator dengan kapasitas total 24 […]

Foto
Ismail Pohan

Ismail Pohan

Author

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui PT Jasa Medivest anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana berkomitmen menangani limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius, khususnya limbah COVID-19 dan limbah medis yang ramah lingkungan.

Berdiri diatas lahan 2,7 Hektare, tempat pengolahan limbah medis infeksius ini memiliki dua mesin incinerator dengan kapasitas total 24 ton sampah medis yang dapat dibakar setiap harinya. Limbah medis infeksius dari berbagai daerah di Jawa Barat dan beberapa daerah di Indonesia diangkut dengan menggunakan transporter untuk diolah di tempat yang sudah beroperasi sejak 2009 di kawasan industri, Dawuan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat tersebut.

Sejak pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia, PT. Jasa Medivest mendapat kepercayaan dari Kementerian Kesehatan untuk mengolah limbah medis infeksius yang berada di berbagai rumah sakit dan fasilitas penanganan kesehatan pasien COVID-19. Sampai dengan Oktober 2020 sebanyak 555 ton limbah medis infeksius Covid-19 dimusnahkan di tempat ini, dengan rata-rata 20 ton pembakaran dengan mesin incinerator setiap harinya. Penerapan air polution control dan penggunaan Wheleed Bin atau Wadah Beroda menjadi komitmen PT Jasa Medivest untuk tetap menjaga udara bersih di lingkungan sekitar. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia