Mobil Listrik VinFast
Tekno

Melihat Perbandingan Dampak Emisi Berbagai Jenis Kendaraan

  • Hasil studi ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik (Battery Electric Vehicles, BEV) memiliki emisi karbon terendah

Tekno

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Pada tahun 2021, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Polestar dan Rivian yang memberikan wawasan tentang dampak lingkungan dari berbagai jenis kendaraan selama masa pakainya di tiga wilayah yaitu Eropa, Amerika Utara, dan Asia Pasifik.

Dilansir dari kemenperin.go.id, Senin, 16 Oktober 2023, hasil studi ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik (Battery Electric Vehicles, BEV) memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan hibrida listrik (Hybrid Electric Vehicles, HEV) dan kendaraan konvensional dengan mesin sistem pembakaran didalam (Internal Combustion Engine, ICE). 

Selama masa pakainya, BEV menghasilkan sekitar 39 ton karbon dioksida setara (tCO2e), sedangkan HEV mencapai 47 tCO2e, dan kendaraan ICE mencapai 55 tCO2e.

Jumlah Emisi di atas merujuk pada Life Cycle Emissions, yang mencakup total emisi gas rumah kaca dan partikel yang dihasilkan oleh kendaraan mulai dari tahap produksi hingga penggunaan aktif, hingga akhir masa pakai saat kendaraan dibuang atau didaur ulang.

Ketika melihat lebih rinci faktor-faktor yang berperan dalam emisi, dapat dilihat bahwa kendaraan konvensional dan HEV memiliki emisi terbesar yang berasal dari gas buang selama pemakaian (tailpipe emissions), masing-masing sekitar 32 tCO2e (57%) dan 24 tCO2e (51%). Sementara pada kendaraan listrik, faktor utama yang menghasilkan emisi adalah produksi energi listrik yang digunakan oleh kendaraan tersebut, mencapai sekitar 26 tCO2e (66,7%).

Selain itu, penelitian ini juga mencatat bahwa ada jejak karbon yang terkait dengan produksi baterai kendaraan listrik BEV dan kendaraan hibrida. Produksi baterai 2 kendaraan ini memerlukan mineral tambang dan konsumsi energi yang signifikan. Namun inovasi dan perbaikan dalam rantai pasok baterai dan teknologi pengemasan sedang berkembang untuk mengurangi dampak lingkungan ini.

Kendaraan listrik BEV juga memiliki keunggulan dalam hal emisi selama periode pemeliharaan. Hal ini disebabkan oleh konsumsi energi yang lebih rendah serta kurangnya komponen mekanis yang kompleks seperti transmisi. Di sisi lain, kendaraan hibrida dan konvensional melibatkan penggunaan lebih banyak material dan energi, serta penggantian suku cadang yang lebih sering.

Temuan penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak lingkungan dari berbagai jenis kendaraan, yang dapat menjadi panduan bagi pengambilan keputusan yang lebih berkelanjutan dalam industri otomotif. Fakta ini juga diharapkan dapat mendorong perkembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam upaya mencapai tujuan perlindungan lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca.