Nampak petugas melakukan uji coba operasional penerbangan komersil di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis 4 Agustus 2022 . Mulai 5 Agustus 2022 Bandara Pondok Cabe (PCB) akan melayani penerbangan komersil atau penerbangan penumpang berjadwal yang akan dilayani oleh maskapai Wings Air dengan tujuan Purbalingga, Cepu Blora, Sumenep Madura, Lubuk Linggau, Ketapang Pontianak dan Krui Lampung. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Melihat Persiapan Bandara Pondok Cabe Jelang Operasional

  • Bandara Pondok Cabe akan dibuka secara komersial untuk melayani rute penerbangan ke beberapa wilayah di Jawa dan Lampung besok, 5 Agustus 2022 mendatang

Foto

Panji Asmoro

Bandara Pondok Cabe akan dibuka secara komersial untuk melayani rute penerbangan ke beberapa wilayah di Jawa dan Lampung besok, 5 Agustus 2022. Penerbangan komersial pertama dari bandara yang terletak di Kota Tangerang Selatan, Banten ini akan dilayani oleh maskapai Wings Air. 

Untuk tahap awal Wings Air membuka rute penerbangan untuk tiga tujuan, yakni Purbalingga (PWL), Cepu Blora (CPF) dan Lampung (TKG).

Sebelumnya, PT Pelita Air Service (PAS) berkolaborasi dengan PT Angkasa Pura II guna mengkaji bersama kelayakan operasi, teknik, dan bisnis pengelolaan Bandar Udara Pondok Cabe. Kolaborasi ini diinisiasi dalam rangka perencanaan pengembangan Bandar Udara yang berlokasi di Tangerang Selatan tersebut. 

PT Angkasa Pura II dipercaya sebagai mitra dan juga menjalankan operasional bandara Pondok Cabe yang saat ini masih sepenuhnya dikelola oleh PT Pelita Air Service.

PT Pelita Air Service bersama PT Angkasa Pura II bekerjasama melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan meliputi pihak Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, PT Pertamina (Persero), Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan pihak-pihak terkait lainnya. 

Dengan beroperasi secara komersil diharapkan bisa membuka peluang dalam memaksimalkan aset yang ada, sehingga Bandara Pondok Cabe dapat memfasilitasi berbagai kegiatan bisnis di sektor Penerbangan dan diharapkan dapat memperkuat ekosistem penerbangan Indonesia. 

Foto : Panji Asmoro/TrenAsia