Melihat Rapor 4 Emiten Menara di Tengah Ramai Kasus Korupsi BTS
- Di Indonesia, ada 4 emiten menara dengan kapitalisasi pasar terbesar yang dimiliki oleh tiga konglomerasi
Korporasi
JAKARTA – Belum lama ini, publik digemparkan dengan penetapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, sebagai tersangka dalam kasus korupsi pembangunan menara BTS 4G dan infrastuktur pendukung BAKTI Kominfo.
Korupsi yang ditaksir menimbulkan kerugian negara lebih dari Rp8 triliun tersebut tentunya mencoreng masifnya digitalisasi di Tanah Air. Dengan ratusan juta pengguna internet, adaptasi teknologi informasi membutuhkan infrastruktur telekomunikasi yang mapan.
Di Indonesia, ada 4 emiten menara dengan kapitalisasi pasar terbesar yang dimiliki oleh tiga konglomerasi. Dua orang bersaudara terkaya di Indonesia yang juga pemilik Grup Djarum, Michael dan Robert Hartono memiliki dua emiten menara yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).
Lalu, Grup Telkom memiliki PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dan emiten menara dari Grup Saratoga yang dimiliki salah satunya oleh Sandiaga Uno yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Lantas, bagaimana kinerja keuangan emiten menara per kuartal I-2023?
Pendapatan
Perusahaan | Pendapatan Kuartal I-2023 | Pendapatan Kuartal I-2022 | % |
TOWR | Rp2,86 triliun | Rp2,62 triliun | 9,16% |
SUPR | Rp459,62 miliar | Rp463,58 miliar | |
MTEL | Rp2,05 triliun | Rp1,87 triliun | 9,89% |
TBIG | Rp1,61 triliun | Rp1,64 triliun | -1,44% |
Laba Bersih
Perusahaan | Laba bersih Kuartal I-2023 | Laba bersih Kuartal I-2022 | % |
TOWR | Rp752,43 | Rp857,78 miliar | -11,84% |
SUPR | Rp209,80 miliar | Rp254,408 | |
MTEL | Rp501,02 miliar | Rp459,4 miliar | 9% |
TBIG | Rp332 miliar | Rp415,27 miliar | -20% |