pasukan amerika di irak.jpg
Dunia

Melihat Sebaran Pasukan Amerika di Timur Tengah

  • JAKARTA- Perang Israel Hamas telah mendorong Amerika meningkatkan postur kekuatannya di Timur Tengah. Padahal selama ini Pentagon telah memiliki pasukan kuat ya

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Perang Israel Hamas telah mendorong Amerika meningkatkan postur kekuatannya di Timur Tengah. Padahal selama ini Pentagon telah memiliki pasukan kuat yang tersebar di wilayah tersebut.

Setelah meledaknya perang sejumlah langkah diambil Pentagon. Salah satunya adalah penempatan dua kelompok tempur kapal induk. Masing-masing dari mereka membawa sekitar 7.500 personel. Selain itu juga ada dua kapal amfibi yang membawa ribuan marinir.

Kementerian Pertahanan Amerika juga  juga menempatkan sekitar 2.000 personel pada tingkat kesiapan yang tinggi. Kabar terakhir Pentagon telah memutuskan untuk mengirim 300 di antaranya ke Timur Tengah.

Amerika sebelumnya sebenarnya telah memiliki sekitar 40.000 personel di kawasan penting tersebut. Mereka tersebar di banyak negara. Mari kita lihat sebaran pasukan Amerika di kawasan Timur Tengah  dan sekitarnya yang dikutip dari Axios.

Irak dan Suriah

Amerika menempatkan sekitar 900 tentara berada di Suriah. Mereka disebut melakukan operasi kontraterorisme melawan ISIS. Dari jumlah itu sekitar 100  mendukung Tentara Pembebasan Suriah. Sebuah  koalisi milisi oposisi dalam perang saudara Suriah yang sedang berlangsung.

Sementara di Irak Pentagon belum mengungkapkan secara terbuka berapa jumlah pasti tentara yang berada di negara tersebut. Namun pada tahun 2021 dilaporkan jumlah personel telah turun menjadi 2.500 .

Para pejabat Amerika dan Irak pada bulan Juli 2021 sepakat untuk mengalihkan kehadiran militer Amerika di negara tersebut ke peran penasihat non-tempur. Ini sekaligus menandai berakhirnya secara resmi misi tempur Amerika di Irak. Militer Amerika kini melatih dan memberi nasihat kepada Angkatan Bersenjata Irak dan memberikan informasi intelijen dalam upaya melawan ISIS.

Israel dan Yordania

Tidak jelas berapa banyak tentara Amerika yang bermarkas di Israel. Namun Amerika memiliki setidaknya satu pangkalan militer di negara tersebut. Pangkalan rahasia dengan nama kode “ Situs 512, ” itu diyakini menampung sistem radar pengawasan yang dapat mendeteksi dan melacak ancaman rudal balistik.

Militer Amerika juga hadir di Yordania. Meskipun hal itu merupakan isu domestik yang sensitif dalam politik Yordania. Sekitar 2.900 personel di tempatkan di negara itu sejak Juni 2023 atas permintaan pemerintah Yordania.

Mereka dikerahkan di sana untuk mendukung operasi Yordania melawan ISIS. Dan untuk meningkatkan keamanannya dan untuk meningkatkan stabilitas regional. Pangkalan udara Yordania khususnya juga memiliki peran penting bagi misi intelijen Amerika di Suriah dan Irak.

Qatar

Sebagai sekutu utama non-NATO lainnya, Qatar berperan penting dalam strategi militer Amerika di kawasan Timur Tengah.

Setidaknya 8.000 tentara Amerika dikerahkan ke Pangkalan Udara Al Udeid di barat daya Doha. Ini menjadi markas besar regional Komando Pusat Amerika.

Pangkalan udara tersebut merupakan instalasi militer terbesar Amerika di Timur Tengah. Selain juga juga menampung angkatan udara Qatar dan angkatan udara negara lain, termasuk Inggris.

Sisi menariknya, Qatar juga mengizinkan kantor politik Hamas beroperasi di Doha selama lebih dari satu dekade. Gedung ini menampung beberapa pejabat tinggi Hamas. Termasuk pemimpin tertinggi organisasi tersebut Ismail Haniyeh.

Bahrain

Pada tahun 2022, terdapat lebih dari 9.000 personel militer Amerika yang ditugaskan di NSA Bahrain. Pangkalan  angkatan laut Amerika yang juga menjadi markas Komando Pusat Angkatan Laut AS dan Armada Kelima Amerika.

Ini adalah satu-satunya pangkalan angkatan laut pantai permanen Amerika di Timur Tengah. Dan Pelabuhan Khalifa bin Salman di Bahrain adalah salah satu dari sedikit fasilitas di Teluk yang dapat menampung kapal induk dan kapal amfibi Amerika.

Bahrain juga telah ditetapkan sebagai sekutu utama non-NATO. Ini  memungkinkan negara itu  membeli senjata tertentu dan melakukan penelitian pertahanan dengan Amerika.

Kuwait 

Ribuan pasukan Amerika telah ditempatkan di Kuwait sejak tahun 1991. Tepatnya  ketika koalisi multinasional yang dipimpin oleh Amerika mengusir pasukan Irak dari negara tersebut. Atau yang dikenal  sebagai Perang Teluk pertama. Negara ini juga menjadi basis logistik utama bagi pasukan Amerika dan koalisi selama Perang Irak.

Pada tahun 2021, terdapat 13.500 personel Amerika dan ribuan peralatan di Kuwait. Mereka ditempatkan terutama di Kamp Arifjan dan Pangkalan Udara Ali al-Salem. Negara  yang merupakan sekutu utama non-NATO ini  juga menampung ribuan tentara Jerman, Jepang, dan Korea Selatan.

Arab Saudi 

Pada bulan Desember 2022, terdapat lebih dari 2.700 tentara Amerika yang ditempatkan di Arab Saudi. Misinya adalah  untuk melatih, memberi nasihat, dan membantu angkatan bersenjata Saudi serta untuk melindungi kepentingan Amerika di kawasan itu dari Iran dan proksinya.

Pasukan Amerika di sana memelihara sistem pertahanan udara dan rudal serta mendukung pengoperasian pesawat militer.

Perlu diperhatikan, pada tahun 2021 pemerintahan Biden mengakhiri dukungan Amerika terhadap operasi ofensif Arab Saudi terhadap pemberontak Houthi yang berbasis di Yaman. Namun Amerika masih memberikan dukungan defensif.

Uni Emirat Arab 

UEA selama bertahun-tahun telah menjadi sekutu utama Amerika di Timur Tengah. Negara ini  menampung hingga 3.500 personel Amerika. Mereka terutama bermarkas di Pangkalan Udara Al Dhafra. Ini juga lokasi Gulf Air Warfare Center. Sebuah  pusat pelatihan pertahanan udara dan rudal regional yang dioperasikan bersama UEA dan Amerika.

Pelabuhan-pelabuhan di negara ini juga penting bagi Angkatan Laut Amerika. Ini  karena pelabuhan-pelabuhan tersebut secara kolektif menampung lebih banyak kapal dibandingkan pelabuhan lain di luar Amerika.

Oman 

Amerika juga memiliki beberapa ratus tentara yang ditempatkan di Oman. Terutama dari Angkatan Udara. Negara ini mengizinkan Angkatan Udara Amerika untuk melakukan ribuan penerbangan dan ratusan pendaratan setiap tahunnya. Sementara kapal-kapal Amerika mampu melakukan 80 kunjungan pelabuhan setiap tahunnya. Akses pelabuhan diperluas pada tahun 2019.

Awal tahun 2023 ini, Amerika memindahkan kapal perusak dan jet tempur tambahan ke dekat Oman. Langkah ini  sebagai tanggapan atas penyitaan kapal dagang oleh Angkatan Laut Iran di Selat Hormuz dan Teluk Oman.

Turkiye

Amerika memiliki lebih dari 1.000 tentara di Turkiye. Mereka terutama di pangkalan udara dekat kota Adana dan pangkalan udara dekat Izmir.