Ilustrasi asuransi.
IKNB

Melirik Peran Vital Industri Reasuransi untuk Makroekonomi

  • Ketika menghadapi krisis, seperti bencana alam atau goncangan keuangan, reasuransi berperan sebagai penyangga yang mengurangi dampak guncangan tersebut pada sektor keuangan.
IKNB
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Project Management Office Department Head PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re, Yanriko Krishnoputro, mengungkapkan bahwa peran reasuransi dalam konteks makroekonomi sangatlah penting, mengemban fungsi vital dalam mengelola risiko dan memperkuat stabilitas keuangan sektor asuransi secara keseluruhan. 

Dengan esensi yang sama, reasuransi beroperasi sebagai kunci utama dalam mengurangi risiko besar yang mungkin dihadapi oleh perusahaan asuransi, melalui mekanisme pembagian risiko yang dinamis. 

Proses ini tidak hanya berdampak pada perlindungan perusahaan asuransi dari dampak kerugian yang signifikan, tetapi juga memperluas cakupan risiko yang dapat mereka tanggung, menghasilkan ruang bagi inovasi dan pertumbuhan di dalam industri asuransi.

Baca Juga: Laba BUMN Reasuransi Indonesia Re Naik 152 Persen per Oktober 2023

Ketika menghadapi krisis, seperti bencana alam atau goncangan keuangan, reasuransi berperan sebagai penyangga yang mengurangi dampak guncangan tersebut pada sektor keuangan. 

Keterkaitan antara pasar asuransi dan reasuransi memungkinkan penyerapan kerugian yang besar sehingga menghindari terjadinya risiko sistemik dan memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan ekonomi secara keseluruhan.

Yanriko menambahkan, pentingnya reasuransi dalam konteks makroekonomi juga tercermin dalam kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan modal. 

Dengan cara menyebarkan risiko kepada berbagai perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi dapat mengoptimalkan penggunaan modalnya, menghindari kebutuhan akan cadangan modal yang berlebihan untuk menangani kejadian yang tak terduga. 

“Hal ini, pada gilirannya, mendorong alokasi sumber daya keuangan yang lebih efisien dalam lanskap ekonomi yang lebih luas,” ujar Yanriko dikutip dari situs Indonesia Re, Rabu, 20 Maret 2024. 

Baca Juga: Penjelasan Aturan OJK Tentang Pemisahan Unit Syariah Perusahaan Asuransi dan Reasuransi

Berikut beberapa aspek penting peran reasuransi dalam konteks perekonomian makro menurut Yanriko:

1. Pengalihan dan Distribusi Risiko: Reasuransi memungkinkan perusahaan asuransi untuk memindahkan sebagian risiko yang mereka tanggung kepada perusahaan reasuransi. 

Dengan cara ini, perusahaan asuransi dapat mengurangi dampak kerugian yang besar dan tidak terduga, yang pada gilirannya membantu menjaga stabilitas keuangan mereka. Proses pengalihan dan distribusi risiko ini berdampak positif terhadap kesehatan keseluruhan industri asuransi.

2. Efisiensi Modal: Dengan adanya reasuransi, perusahaan asuransi dapat mengoptimalkan penggunaan modal mereka. 

Alih-alih menyimpan cadangan modal yang berlebihan untuk menghadapi kejadian ekstrem, perusahaan asuransi dapat bergantung pada perusahaan reasuransi untuk berbagi beban kerugian yang signifikan. Efisiensi modal ini mengarah pada alokasi sumber daya keuangan yang lebih efektif dalam sistem finansial.

3. Mendorong Inovasi dan Pertumbuhan: Adanya pasar reasuransi yang kuat mendorong perusahaan asuransi untuk mengambil risiko lebih besar dan menawarkan kebijakan untuk berbagai jenis peristiwa. 

Inovasi dalam produk dan layanan asuransi dipacu oleh keberadaan reasuransi, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Perusahaan asuransi merasa lebih berdaya untuk memperluas bisnis mereka karena memiliki dukungan dari perusahaan reasuransi untuk mengelola dan menanggung risiko yang tak terduga.

4. Manajemen Risiko Global: Reasuransi beroperasi secara global, memungkinkan diversifikasi risiko di berbagai wilayah dan pasar. 

Hal ini membantu dalam mengurangi dampak dari peristiwa berskala besar, seperti bencana alam atau krisis keuangan, yang pada gilirannya mengurangi konsentrasi risiko pada wilayah geografis tertentu. Pendekatan manajemen risiko global ini berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi makro secara keseluruhan.

5. Stabilitas Keuangan dan Mitigasi Risiko Sistemik: Keterkaitan antara industri asuransi dan reasuransi memungkinkan pasar reasuransi untuk membantu mengurangi risiko sistemik. 

Ketika terjadi peristiwa besar, perusahaan reasuransi dapat menanggung sebagian dari kerugian, yang mencegah dampak yang lebih luas yang dapat mengancam stabilitas keuangan secara keseluruhan.

6. Mendukung Pembangunan Infrastruktur: Reasuransi mendukung pengembangan proyek infrastruktur besar dengan memberikan perlindungan terhadap berbagai risiko yang terkait dengan konstruksi dan operasinya.

Ini mendorong investasi dalam proyek-proyek infrastruktur penting yang penting bagi pertumbuhan ekonomi.

7. Kepatuhan terhadap Peraturan dan Kesehatan Finansial: Banyak peraturan mengharuskan perusahaan asuransi untuk mempertahankan tingkat solvabilitas dan kekuatan finansial tertentu. 

Reasuransi memberikan dukungan keuangan tambahan kepada perusahaan asuransi untuk memenuhi persyaratan peraturan ini, memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kewajiban mereka kepada pemegang polis bahkan dalam menghadapi kerugian besar.