<p>Kawasan Industri Jababeka/ Sumber: idxchannel.com</p>
Korporasi

Melonjak 2 Kali Lipat, Jababeka (KIJA) Raup Marketing Sales Rp230,8 Miliar

  • PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) meraup pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp 230,8 miliar pada kuartal I-2021.

Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) meraup pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp 230,8 miliar pada kuartal I-2021. Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp110,5 miliar.

Marketing sales dari Cikarang berkontribusi 89%, sedangkan Kendal dan lain-lain 11%. Penjualan industri (kavling atau standard factory buildings) memberikan kontribusi sebesar 73%. Sedangkan segmen residensial atau komersial dan lain-lain memberikan kontribusi sebesar 27%.

Jababeka juga membukukan kenaikan pendapatan sebesar 35% menjadi Rp640,6 miliar pada kuartal I-2021. Pada periode yang sama tahun lalu, KIJA mencatatkan pendapatan Rp473,7 miliar.

Peningkatan pendapatan ini diperoleh dari pendapatan bidang pengembangan tanah dan properti yang meroket 116% menjadi Rp257,8 miliar pada kuartal I-2021 ini. Pada kuartal I-2020, pendapatan di pos ini sebesar Rp119,6 miliar.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penjualan kavling tanah yang melonjak dari Rp35,1 miliar menjadi Rp154,8 miliar pada tiga bulan pertama 2021 ini.

Di sisi lain, pendapatan bidang infrastruktur naik tipis 7% menjadi Rp357,6 miliar pada kuartal-I 2021. Sebelumnya, pendapatan bidang ini tercatat Rp333,5 miliar. Semua segmen infrastruktur mengalami peningkatan pada kuartal I-2021 dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 2020.

Kontributor utama peningkatan ini didapat dari Bekasi Power yang pendapatannya meningkat Rp17,7 miliar karena lebih banyak pembangkit listrik yang beroperasi pada kuartal I-2021 ini dibanding kuartal I-2020.

Pendapatan bidang leisure & hospitality pun ikut meningkat 22% menjadi Rp25,1 miliar pada kuartal I-2021. Peningkatan terjadi di semua segmen ini, terutama golf dan pariwisata. Segmen golf memberikan kontribusi 65% untuk pendapatan bidang ini.

Di sisi lain, pendapatan berulang dari bidang infrastruktur berkontribusi 56% terhadap total pendapatan kuartal I-2021. Kontribusi ini turun dibanding kuartal I-2020 yang sebesar 70%.

Laba kotor KIJA pun meningkat 47% menjadi Rp238,4 miliar pada kuartal I-2021. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba kotor tercatat sebesar Rp162,6 miliar. Marjin laba kotor tercatat sebesar 37%, lebih tinggi dari kuartal I-2020 yang sebesar 34%.

Meski mencatatkan kinerja positif di pos pendapatan dan laba kotor, KIJA masih mencatat rugi bersih sebesar Rp53,5 miliar pada kuartal I-2021 ini. KIJA berhasil menekan rugi 93% dari kuartal I-2020 yang sebesar Rp759,8 miliar.

Posisi kas perusahaan pun turun Rp132,3 miliar pada tiga bulan pertama 2021. Alhasil, posisi kas KIJA pada akhir periode ini tercatat sebesar Rp1,04 triliun dari posisi awal tahun yang sebesar Rp1,2 triliun.

Liabilitas tercatat naik tipis menjadi Rp6,1 triliun dari posisi akhir tahun yang sebesar Rp5,9 triliun pada kuartal I-2021. Liabilitas jangka pendek tercatat Rp1,4 triliun dan liabilitas jangka panjang tercatat Rp4,7 triliun. Ada utang senior notes sebesar Rp4,2 triliun di pos liabilitas jangka panjang. Sementara itu, ekuitas perusahaan tercatat Rp6,2 triliun.

Aset tercatat meningkat tipis menjadi Rp12,3 triliun pada kuartal I-2021. Pada akhir 2020, aset tercatat sebesar Rp12,2 triliun. Aset lancar tercatat sebesar Rp8,5 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp3,8 triliun. (LRD)