Waskita Karya
Korporasi

Melonjak 766 Persen, Waskita Karya (WSKT) Raup Laba Bersih Rp578 Miliar pada Kuartal III-2022

  • PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan laba bersih di kuartal III-2022 sebesar Rp578 miliar.

Korporasi

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan laba bersih di kuartal III-2022 sebesar Rp578 miliar. Angka itu melonjak 766% dari sebelumnya Rp66 miliar.

Dikutip dari laporan keuangan perusahaan pada Q3 2022, pendapatan perusahaan juga kompak melejit ke angka Rp10,30 triliun dari sebelumnya Rp7,12 triliun atau tumbuh 44,60%.

Sektor pendapatan usaha, disumbangkan oleh jasa konstruksi sebesr Rp8,9 triliun, naik dari sebelumnya Rp5,9 triliun. Diikuti oleh penjualan precast dari Rp195 miliar menjadi Rp305 miliar atau tumbuh 55,99%.

Kemudian, sektor pendapatan jalan tol juga mengalami kenaikan dari Rp537 miliar menjadi Rp672 miliar. Disusul oleh pendapatan properti yang naik 131% dari Rp77 miliar menjadi Rp178 miliar serta pendapatan hotel sebesar Rp54 miliar.

Penyusutan terjadi pada sisi bunga dari jasa konstruksi yang melemah 82,69% menjadi Rp47 miliar dari sebelumnya Rp272 miliar. Lalu pada penjualan infrastruktur lainnya yang menurun dari Rp73 miliar menjadi Rp62 miliar, serta sewa gedung dan peralatan yang menukik tajam dari semula Rp1,46 miliar menjadi Rp658 juta.

Sementara itu, rincian pendapatan usaha dalam pihak berelasi di antaranya terjadi kenaikan pada PT Jasamarga Japek Selatan dari sebelumnya Rp377 miliar menjadi Rp897 miliar atau tumbuh 137%. Diikuti oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang naik dari Rp126 miliar menjadi Rp246 miliar.

Lalu, pendapatan usaha dari pihak ketiga diantaranya disumbangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp1,82 triliun, BPJT - PT Trans Jabar Tol yang naik dari sebelumnya Rp158 miliar menjadi Rp419 miliar serta BPJT - PT Pemalang Batang Toll Road Rp353 miliar.

Kendati demikian, WSKT pada anak usahanya yaitu Waskita Toll Road (WTR) pada tanggal 30 Juni 2022 melepas saham di Cimanggis-Cibitung Tollways (CCT) kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan harga sebesar Rp44 miliar atau setara dengan 44 juta lembar saham. WSKT mengakui keuntungan dari penjualan sebagian CCT sebesar Rp76 miliar.

Lalu, WTR mengalihkan saham di PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) pada tanggal 30 Juni 2021 Rp550 miliar kepada SMI, adapun WSKT menerima keuntungan dari aksi penjualan tersebut sebesar Rp89 miliar.

Kemudian, pada 22 April 2021, WTR menjual 20% kepemilikan saham di PT Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) kepada PT Kings Ring Limited dengan harga sebesar Rp806 miliar, dari aksi tersebut WSKT memperoleh keuntungan Rp437 miliar.

Serta pada tanggal 14 Oktober 2021, WTR melepas seluruh saham di Cibitung-Tanjung Priok Port Toll (CTP) kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia dengan harga sebesar Rp2,44 triliun, adapun WSKT mendapatkan keuntungan sebesar Rp605 miliar.

Sementara pada sisi beban pokok pendapatan tercatat mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp6,35 triliun menjadi Rp9,31 trilin. Sehingga menghasilkan laba bruto pada kuartal III-2022 sebesar Rp988 miliar.

Lalu, pada sisi ekuitas WSKT terjadi pertumbuhan dari sebelumnya Rp15 triliun menjadi Rp17 triliun. Namun hal itu tak diikuti oleh penurunan dari segi total aset perusahaan yang semula Rp103 triliun menjadi Rp99 triliun dan liabilitas perusahaan yang menyusut dari Rp88 triliun ke Rp82 triliun.

Menurut Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono mengatakan pada triwulan keempat, perseroan akan fokus untuk meningkatkan produktifitas operasional termasuk beberapa proyek di Ibu Kota Negara yang dimenangkan proses tendernya oleh WSKT.

"Kami menargetkan adanya akselerasi progres proyek eksisting. Namun, tidak hanya semata mengejar target pendapatan, Waskita juga tetap berkomitmen menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh pemerintah dan para pengguna jasa dengan memperhatikan mutu dan waktu pekerjaan sesuai yang tertuang dalam kontarak," pungkasnya.