<p>Sumber: ExtremeTech.com</p>
Fintech

Memahami Konsep Blockchain Trilemma: Desentralisasi, Keamanan, dan Skalabilitas

  • Namun, dalam pengembangannya, teknologi ini menghadapi tantangan yang kompleks yang dikenal sebagai "Blockchain Trilemma" atau Trilema Blockchain.
Fintech
Muhammad Farhan Syah

Muhammad Farhan Syah

Author

JAKARTA - Teknologi blockchain menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir. Blockchain, sebagai dasar dari mata uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan banyak lagi, telah menarik perhatian masyarakat dan pelaku industri di seluruh dunia.

Namun, dalam pengembangannya, teknologi ini menghadapi tantangan yang kompleks yang dikenal sebagai "Blockchain Trilemma" atau Trilema Blockchain.

Trilema Blockchain adalah konsep yang menyatakan bahwa dalam pengembangan blockchain, ada tiga tujuan utama yang sulit dicapai secara bersamaan, ketiganya yaitu desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas. Di mana setiap upaya yang dilakukan untuk meningkatkan salah satu aspeknya ini dapat mengorbankan aspek lainnya.

Hal ini seperti yang termuat dalam hasil riset yang dilakukan oleh platform perdagangan kripto, Reku bertajuk 'Blockchain Technology Outlook: Masa Awal, Saat Ini, dan Solusi Blockchain Trilemma di Masa Depan.

"Permasalahan blockchain trilemma secara umum menyoroti tantangan desentralisasi,
keamanan, dan skalabilitas dalam pengembangan arsitektur blockchain, yang pada realitanya sering memerlukan kompromi antara aspek-aspek tersebut," tulis dalam riset tersebut dikutip Rabu, 21 Juni 2023.

Desentralisasi sendiri merupakan salah satu prinsip dasar dari teknologi blockchain. Ini berarti bahwa tidak ada entitas tunggal yang mengendalikan atau memiliki kendali penuh atas jaringan blockchain. Namun, desentralisasi yang tinggi sering kali berarti bahwa proses validasi transaksi menjadi lebih lambat dan biaya operasionalnya lebih tinggi.

Selanjutnya keamanan, aspek kedua dalam trilemma ini cukup krusial dalam teknologi blockchain. Jaringan blockchain harus dapat melindungi integritas data, mencegah serangan siber, serta menjaga privasi pengguna. Biasanya, blockchain yang mencapai tingkat keamanan tinggi melalui penggunaan kriptografi yang kuat.

Namun, upaya untuk meningkatkan keamanan sering kali berarti menambah kompleksitas dan mempengaruhi kinerja bagi jaringan blockchain itu sendiri.

Lanjut pada skalabilitas, aspek ini merujuk pada kemampuan blockchain untuk menangani jumlah transaksi yang besar dengan cepat dan efisien. Dalam beberapa tahun terakhir, masalah skalabilitas telah menjadi perhatian utama dalam pengembangan blockchain.

“Pada awal kemunculan Bitcoin, skalabilitas dari suatu blockchain bukanlah perhatian utama. Namun, seiring dengan perkembangan kebutuhan blockchain, throughput yang rendah dan keterbatasan use case pada jaringan blockchain seperti Bitcoin menjadi sumber masalah yang cukup serius."

Beberapa solusi telah diusulkan untuk mendongkrak skalabilita, seperti jaringan lapis kedua atau protokol pengumpulan transaksi, guna meningkatkan throughput jaringan. Namun, penerapan solusi ini dapat mengorbankan desentralisasi atau keamanan.

Di sisi lain, sejumlah proyek blockchain saat ini telah mengorbankan sebagian desentralisasi untuk meningkatkan skalabilitas, sementara yang lain berfokus pada keamanan tanpa mengabaikan skalabilitas.

Mau bagaimanapun, mengatasi Trilema Blockchain menjadi langkah penting yang harus dilakukan untuk memperluas penggunaan teknologi blockchain di berbagai sektor.

Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan ditemukan terobosan yang memungkinkan pengembang blockchain bisa mencapai keseimbangan yang lebih baik antara ketiga aspek tersebut.