<p>Gedung Bank Indonesia di Jakarta</p>
Nasional

Memasuki Ramadan, Penjualan Eceran Maret 2022 Diprediksi Naik 2 Persen Secara Bulanan

  • Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, utamanya Kelompok Sandang, Suku Cadang dan Aksesori, Barang Budaya dan Rekreasi serta Makanan, Minuman dan Tembakau, sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat saat pelonggaran PPKM, kasus Covid-19 yang melandai, serta dimulainya persiapan bulan Ramadan.
Nasional
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -Bank Indonesia mencatat kinerja penjualan eceran tetap kuat pada Februari 2022, yang tercermin dari indeks penjualan riil (IPR) sebesar 200, atau tetap tumbuh kuat sebesar 12,9% (yoy), meski tidak setinggi pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 15,2% (yoy). 

Kepala Departemen Komunikasi dan Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono menyatakan kelompok yang tercatat tetap tumbuh kuat antara lain Makanan, Minuman dan Tembakau (21,3% YoY), serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (55,1%). 

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran tercatat turun -4,5% (mtm), dari -3,1 (mtm) pada bulan sebelumnya. Penurunan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas, terutama pada Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, masing - masing tercatat sebesar -10,6% MtM, -5,2% MtM dan -2,4% MtM.

“Responden menyatakan penurunan tersebut dipengaruhi oleh turunnya pemrintaan masyarakat, pasokan yang lebih terbatasa dan kondisi cuaca yang kurang mendukung,” kata dia dalam website resmi dikutip Rabu, 13 April 2022.

Untuk bulan Maret 2022 sendiri, kinerja penjualan eceran diperkirakan meningkat secara tahunan maupun bulanan. Secara tahunan, penjualan eceran Maret 2022 diprakirakan tetap tumbuh, yaitu sebesar 8,6% (yoy), atau lebih rendah dari 12,9% (yoy) pada Februari 2022. Kelompok yang tercatat tetap tumbuh tinggi antara lain Bahan Bakar Kendaraan Bermotor serta Makanan, Minuman dan Tembakau.

Secara bulanan, Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2022 sebesar 204,0, atau secara bulanan tumbuh 2,0% (mtm), lebih tinggi dibandingkan -4,5% (mtm) pada bulan sebelumnya. 

Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, utamanya Kelompok Sandang, Suku Cadang dan Aksesori, Barang Budaya dan Rekreasi serta Makanan, Minuman dan Tembakau, sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat saat pelonggaran PPKM, kasus Covid-19 yang melandai, serta dimulainya persiapan bulan Ramadan. 

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2022 (3 dan 6 bulan yad) meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei diprakirakan mencapai 141,3, lebih tinggi dibandingkan 139,1, sejalan dengan pola historis kenaikan harga saat HBKN Idulfitri. IEH Agustus juga diprakirakan meningkat menjadi 132,4 dari 129,8.

Sumber: BI