<p>Warga berkativitas di perumahan bersubsidi kawasan Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat, 23 Oktober 2020. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

Memasuki Semester II-2021, Penyaluran FLPP Sudah Rp10,52 Triliun

  • Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sudah tersalurkan Rp10,52 triliun atau 96.613 unit rumah per 12 Juli 2021.

Industri

Reza Pahlevi

JAKARTA – Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sudah tersalurkan Rp10,52 triliun atau 96.613 unit rumah per 12 Juli 2021.

Penyaluran ini telah mencapai 61,34% dari target yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 157.500 unit pada 2021. Adapun, total penyaluran dana FLPP dari 2010-2021 sebanyak 861.468 unit senilai Rp66,12 triliun.

“Kami masih optimis penyaluran dana FLPP bisa mencapai target Oktober mendatang,” ujar Direktur PPDPP Arief Sabaruddin dalam keterangan resmi, Selasa, 13 Juli 2021.

Dari data dasbor management control PPDPP, tercatat pengguna baru terdaftar di Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) ada 193.898 pada tahun ini.

Jumlah tersebut membuat total pengguna SiKasep menjadi 521.797 pengguna sejak 2019. Pada 2019, pengguna tercatat ada 1.584 dan pada 2020 pengguna tercatat sebanyak 326.315.

Data FLPP yang lolos uji data dalam periode yang sama mencapai 10.910 calon debitur. Sementara itu, pengguna telah mengajukan proses pengajuan dana FLPP sebanyak 909 calon debitur dan total yang telah menerima dana FLPP per periode yang sama  sebanyak 96.614 debitur.

“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan bank pelaksana untuk terus meningkatkan penyaluran dan mencoba mengkomunikasikan jika terjadi masalah dalam penyaluran,” tambah Arief.

Dalam penyaluran FLPP, PPDPP bekerja sama dengan 40 bank pelaksana. Dari 40 bank tersebut, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau Bank BTN menjadi penyalur tertinggi sebanyak 50.966 unit.

Selanjutnya, BTN Syariah 12.316 unit, BNI sebanyak 10.219 unit, BRI sebanyak 5.506 unit, BSI sebanyak 3.186 unit, BPD BJB sebanyak 3.102 unit, Mandiri sebanyak 1.140 unit, BPD Sulselbar sebanyak 863 unit, BPD Sumselbabel sebanyak 839 unit dan BPD Jambi sebanyak 704 unit.