<p>Emiten jasa angkutan laut PT Pelita Samudera Shipping (PSSI) / Dok. Perseroan</p>
Pasar Modal

Membaca Potensi Bisnis Pelita Samudera (PSSI)

  • PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) dipercaya mempunya prospek yang cukup menjanjikan kendati sektor logistik laut tengah menghadapi berbagai tantangan.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) dipercaya mempunya prospek yang cukup menjanjikan kendati sektor logistik laut tengah menghadapi berbagai tantangan.

Perseroan melaporkan laba kotor sebesar US$32,6 juta hingga kuartal III-2022 atau meningkat 36,5% secara tahunan. Hal ini disebabkan oleh penurunan signifikan dalam biaya sewa kapal, mengimbangi biaya bahan bakar yang semakin besar. 

Dengan catatan itu, perseroan membukukan laba bersih yang dinormalisasi sebesa US$22,5 juta pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu. Catatan tersebut naik hingga 46,1% yoy dengan margin bersih sekitar 26,2%.

Sepanjang tahun 2022, PSSI terpantau melakukan divestasi beberapa kapalnya dengan harga yang baik tanpa mengganggu kinerja perusahaan. 

Sementara itu, perseroan telah mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar US$31 juta, di mana sepertigany Mirae Asset Sekuritas Indonesia a akan digunakan untuk pemeliharaan. Sedangkan sisanya dicadangkan untuk akuisisi kapal.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Jennifer A. Harjono mengatakan saat ini banyak pemain batu bara yang lebih memilih untuk menjual batu baranya dengan menggunakan harga spot. Oleh karena itu, transportasi langsung masih banyak diminati. 

“Hingga triwulan ketiga 2022, PSSI mengangkut volume yang lebih rendah karena peralihan dari freight ke time charter, meskipun pendapatan tetap tidak terganggu,” tulis dia melalui riset yang diterima Jumat, 10 Maret 2023.

Dengan harga saham Rp630, Jennifer memperkirakan dividend yield PSSI akan berada pada kisaran 6,4 – 8,3%. Ia meyakini dividen payout ratio (DPR) PSSI sebesar 35-40% merupakan tingkat yang lebih baik bagi perseroan.

“Sebab akan memungkinkan PSSI untuk melanjutkan ekspansi dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan tetap menjaga kepuasan pemegang saham.”

Di sisi lain, Jennifer mengkhawatirkan upaya perusahaan yang akan menantang dirinya sendiri ke dalam jangkauan yang lebih luas dari bisnis terkait logistik dan infrastruktur.

Sebagai informasi, perseroan memiliki portofolio kapal yang komprehensif, mencapai total 85 unit pada triwulan ketiga tahun lalu. Saat ini, sebagian besar operasi berbasis di Samarinda dengan meliputi sekitar 40% pangsa pasar angkutan laut di wilayah tersebut.