PT United Tractors Tbk
Korporasi

Membaca Target Kinerja UNTR Tahun 2025

  • Entitas Grup Astra di sektor pertambangan, PT United Tractors Tbk. (UNTR), mengumumkan rencana untuk menaikkan target kinerja operasional pada 2025. Lantas bagaimana target sahamnya?

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Entitas Grup Astra di sektor pertambangan, PT United Tractors Tbk. (UNTR), mengumumkan rencana untuk menaikkan target kinerja operasional pada 2025. Lantas bagaimana target sahamnya?

Corporate Secretary UNTR, Sara K. Loebis, menyatakan bahwa harga batu bara diperkirakan akan stabil pada tahun depan, sehingga perusahaan optimis dapat mencapai target yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2024.

Sara bilang United Tractors memperkirakan penjualan alat berat Komatsu akan meningkat menjadi 4.600 unit pada 2025, naik dari target 4.350 unit pada 2024. Hingga Oktober 2024, UNTR telah mencatatkan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 3.764 unit.

Kendati demikian, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan 4.692 unit yang tercatat pada periode yang sama di tahun 2023. “Sebagian besar penjualan alat berat Komatsu berasal dari sektor pertambangan (66%), diikuti oleh sektor konstruksi (14%), agribisnis (12%), dan kehutanan (8%),” jelasnya dalam keterangannya dikutip pada Senin, 16 Desember 2024. 

Selain itu, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), entitas UNTR, menargetkan produksi batu bara klien sekitar 150 juta-152 juta ton pada 2025, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, yaitu 145 juta-147 juta ton. Di sisi lain, target pengupasan lapisan tanah diperkirakan akan tetap stabil di angka 1,3 miliar bank kubik meter (bcm). 

UNTR juga menargetkan penjualan batu bara melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) mencapai sekitar 14 juta ton pada 2025, meningkat dari 13 juta ton yang ditargetkan pada 2024. Untuk mencapai target penjualan batu bara 13 juta ton pada 2024, UNTR perlu menjual sekitar 2 juta ton selama bulan November dan Desember.

Namun, sektor batu bara mengalami penurunan. Volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) tercatat turun 4,6% secara bulanan (mom) dan 9,1% secara tahunan (yoy), menjadi 106,4 juta bcm akibat musim hujan. Selain itu, produksi batu bara UNTR mengalami penurunan 17% secara kuartalan (qoq) menjadi 0,8 juta ton pada kuartal III-2024. 

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh turunnya produksi batu bara termal, yang menyumbang 66,6% dari total produksi, menjadi 0,5 juta ton, anjlok 18,9% secara kuartalan dan 19,2% secara tahunan.

Selain faktor cuaca, ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, yang dipicu oleh persetujuan Amerika Serikat untuk mengirimkan senjata jarak jauh ke Ukraina, dapat memengaruhi pasokan batu bara global dan berpotensi mendorong harga batu bara dalam jangka pendek.

Meskipun terdapat tantangan, Samuel Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham UNTR, mengingat kinerja operasional perusahaan yang sebagian besar sesuai dengan ekspektasi. Saham UNTR diperkirakan memiliki potensi kenaikan harga sebesar 5,2%, dengan target harga Rp29.600 per saham.

Sementara itu, dari lantai bursa, pada perdagangan Jumat, 13 Desember 2024, saham UNTR diperdagangkan di harga Rp28.125. Kendati demikina, saham emiten pertambangan ini, sejak awal tahun telah menanjak 19,81%.