Membaik, Erick Thohir Optimistis Kinerja BUMN 2021 Hanya Turun 30 Persen
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memprediksi pada tahun 2021 kinerja perusahaan pelat merah akan terkoreksi hingga 30%. Namun, menurutnya nilai tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan kinerja tahun ini yang terkoreksi cukup dalam, yakni sekitar 60%. Erick menilai, tren negatif yang dialami perusahaan-perusahaan milik negara tersebut dipengaruhi oleh produk domestik […]
Nasional
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memprediksi pada tahun 2021 kinerja perusahaan pelat merah akan terkoreksi hingga 30%.
Namun, menurutnya nilai tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan kinerja tahun ini yang terkoreksi cukup dalam, yakni sekitar 60%.
Erick menilai, tren negatif yang dialami perusahaan-perusahaan milik negara tersebut dipengaruhi oleh produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2020 yang masih tertekan.
- Online Trends are Booming (Serial 1): Exploring the Drivers of Indonesia’s Digital Economy
- Ada PPKM Darurat, Harga Daging Ayam Jeblok
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
“Kita bisa melihat pertumbuhan ekonomi kita minus 5,32 persen, lalu kemarin masuk di minus 3,5 persen,” ujarnya pada saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 30 November 2020.
Melihat hal tersebut, ia akan mengambil langkah agar BUMN dapat bertahan di tahun 2021. Caranya, dengan melakukan penyesuaian roadmap perusahaan pelat merah.
Karena itu, penting baginya untuk tetap mengambil langkah penyelamatan guna melindungi BUMN strategis dan BUMN yang terdampak COVID-19.
- UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19
- 172 Pinjaman Online Ilegal Resmi Ditutup Lagi
- Wow! BUMN Bangun Layanan Kesehatan Internasional di Sanur Bali
Di sisi lain, Erick pernah menyebutkan bahwa saham-saham BUMN sedang panas dan diburu oleh investor.
Bahkan, kata dia, saham-saham perusahaan pelat merah lebih baik dibandingkan dengan saham-saham Indeks LQ45.
“18,7 persen peningkatan saham BUMN dibanding saham lain di bursa, LQ45 saja hanya 10 persen,” tutur Erick, Rabu, 18 November 2020 lalu. (SKO)