<p>Sejumlah mitra driver Grab Bike melakukan konvoi usai peresmian pengoperasian kembali ojek online (ojol) dalam mengangkut penumpang di Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 9 Juli 2020. Grab Indonesia sebagai salah satu Platform penyedia layanan transportasi online menghadirkan GrabProtect dilengkapi dengan fitur keamanan, peralatan kebersihan, serta aturan keamanan terbaru yang menjadi standar terbaik dalam industri ride-hailing  untuk menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kota Bekasi. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Pulih, Pendapatan Grab Meroket 95 Persen

  • Pendapatan Grab Singapura pada kuartal III-2020 meningkat lebih dari 95% dari level sebelum COVID-19.

Nasional & Dunia
Gloria Natalia Dolorosa

Gloria Natalia Dolorosa

Author

JAKARTA – Pendapatan Grab Singapura pada kuartal III-2020 meningkat lebih dari 95% dari level sebelum COVID-19.

“Pemulihan bisnis kami terus berlanjut, dengan pendapatan grup kuartal III naik lebih dari 95 persen dari sebelum COVID-19,” kata Presiden Grab, Ming Maa, dikutip Reuters, Kamis, 22 Oktober 2020.

Maa mengatakan bisnis makanan Grab saat ini berkontribusi lebih dari 50% dari total pendapatan. Kenaikan ini mencerminkan terjadi peningkatan permintaan pengiriman makanan.

Grab yang didukung Softbank pada Juni 2020 itu memberhentikan sekitar 360 karyawan atau hampir 5% dari jumlah karyawannya. Hal itu dilakukan setelah perusahaan memangkas pengeluaran diskresioner.

Bisnis utama perusahaan yakni jasa transportasi online terpukul keras karena negara-negara, termasuk pasar terbesar Indonesia, menerapkan lockdown.

Menurut sumber, Grab kini bernilai lebih dari US$15 miliar. Pendapatan ini naik dari perkiraan sebelumnya sebesar lebih dari US$14 miliar.

Dikutip dari KrASIA, bisnis Grab saat ini mulai pulih. Kondisi ini terlihat dari bisnis transportasinya di Vietnam pada Juli 2020 yang kembali ke 75% dari volume sebelum pandemi.

Grab telah menerapkan berbagai strategi untuk mendapatkan kembali pelanggan, termasuk memberlakukan standar baru untuk kebersihan dan keamanan.

Perusahaan juga menambah kapasitas layanan pengiriman yang mencakup makanan, bahan makanan, dan logistik. Layanan pengiriman ini meningkat selama COVID-19.