Pulih, Pendapatan Grab Meroket 95 Persen
Pendapatan Grab Singapura pada kuartal III-2020 meningkat lebih dari 95% dari level sebelum COVID-19.
Nasional & Dunia
JAKARTA – Pendapatan Grab Singapura pada kuartal III-2020 meningkat lebih dari 95% dari level sebelum COVID-19.
“Pemulihan bisnis kami terus berlanjut, dengan pendapatan grup kuartal III naik lebih dari 95 persen dari sebelum COVID-19,” kata Presiden Grab, Ming Maa, dikutip Reuters, Kamis, 22 Oktober 2020.
Maa mengatakan bisnis makanan Grab saat ini berkontribusi lebih dari 50% dari total pendapatan. Kenaikan ini mencerminkan terjadi peningkatan permintaan pengiriman makanan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Grab yang didukung Softbank pada Juni 2020 itu memberhentikan sekitar 360 karyawan atau hampir 5% dari jumlah karyawannya. Hal itu dilakukan setelah perusahaan memangkas pengeluaran diskresioner.
Bisnis utama perusahaan yakni jasa transportasi online terpukul keras karena negara-negara, termasuk pasar terbesar Indonesia, menerapkan lockdown.
Menurut sumber, Grab kini bernilai lebih dari US$15 miliar. Pendapatan ini naik dari perkiraan sebelumnya sebesar lebih dari US$14 miliar.
Dikutip dari KrASIA, bisnis Grab saat ini mulai pulih. Kondisi ini terlihat dari bisnis transportasinya di Vietnam pada Juli 2020 yang kembali ke 75% dari volume sebelum pandemi.
Grab telah menerapkan berbagai strategi untuk mendapatkan kembali pelanggan, termasuk memberlakukan standar baru untuk kebersihan dan keamanan.
Perusahaan juga menambah kapasitas layanan pengiriman yang mencakup makanan, bahan makanan, dan logistik. Layanan pengiriman ini meningkat selama COVID-19.