Membandingkan Kabinet Indonesia dan Amerika
- Amerika Serikat memiliki 15 kementerian atau departemen eksekutif, yang dipimpin oleh satu orang dari anggota kabinet dan dipilih oleh presiden.
Dunia
JAKARTA — Kabinet bentukan Presiden Indonesia terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mengalami penambahan kementerian. Terdapat 48 menteri yang bertugas untuk membantu jalannya pemerintahan lima tahun kedepan.
Pada sidang Paripurna 23 Oktober 2024, Prabowo Subianto mengomentari jumlah menterinya yang menjadi perbincangan di tengah-tengah masyarakat. Bagi sebagian orang, menteri yang dengan jumlah 48 dianggap terlalu banyak, namun, Prabowo dalam kesempatan itu mengatakan bahwa gemuknya kabinet selaras dengan Indonesia sebagai negara yang besar.
“Jumlah anggota kabinet kita sebanyak 48 menteri, juga ada badan-badan strategis, memang ini lebih banyak daripada pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Jumlah ini saya sadari memang tergolong besar, tapi memang bangsa kita bangsa yang besar,” ucapnya.
Selain itu, Presiden Indonesia ke-8 ini juga membandingkan Indonesia dengan negara-negara di Eropa, ia mengatakan bahwa Indonesia setara dengan negara-negara yang ada di Eropa terdiri dari 27 negara, sedangkan Indonesia hanya satu saja. Dengan demikian kabinet gemuknya dianggap wajar, dan sejalan dengan kebutuhan.
“Mengelola Eropa itu membutuhkan 27 menteri keuangan, 27 menteri pertahanan, dan 27 menteri dalam negeri. Saudara-saudara, kita seluas Eropa,” tegasnya pada kesempatan yang sama.
Perbandingan dengan Amerika Serikat
Berbagai pemerintahan di dunia pasti memiliki kementerian yang berbeda juga sesuai dengan kebutuhan negaranya, di negara perekonomian terbesar dunia, Amerika Serikat, hanya memiliki 15 kementerian saja. Kementerian tersebut lebih sering disebut dengan departemen.
Menurut laman whitehouse.gov, Amerika Serikat memiliki 15 kementerian atau departemen eksekutif, yang dipimpin oleh satu orang dari anggota kabinet dan dipilih oleh presiden. Serta memiliki tugas yang berbeda sesuai dengan departemen, dengan menjalankan fungsi administrasi pemerintahan.
Meski jumlah kementeriannya jauh lebih sedikit dibandingkan Indonesia, Amerika Serikat tetap mampu menjalankan pemerintahan yang efektif dan efisien. Sekaligus mempertahankan posisinya sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Hal ini memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat Indonesia, apakah memang diperlukan kabinet yang "gemuk" untuk menjalankan pemerintahan dengan baik.
Jumlah rakyat Amerika Serikat hingga 23 Oktober 2024 tercatat sebanyak 346 juta jiwa. Amerika juga tetap menjadi negara ekonomi terbesar di dunia. Sebagai perbandingan Indonesia per 23 Oktober 2024, penduduknya mencapai sekitar 284 juta jiwa.