kuzminov.jpg
Dunia

Membelot dan Mencuri Helikopter, Pilot Rusia Ditemukan Tewas di Spanyol

  • Kuzminov menjadi berita utama pada Agustus 2023 setelah ia mendaratkan helikopter Mi-8 yang masih utuh di Ukraina dan menyerahkan diri kepada pihak berwenang.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

MADRID- Maxim Kuzminov, seorang pilot helikopter Rusia yang membelot ke Ukraina, ditemukan tewas tertembak di Spanyol. Ukrainska Pravda dan media lain melaporkan pada 19 Februari 2024, mengutip layanan pers intelijen militer Ukraina.

Kuzminov menjadi berita utama pada Agustus 2023 setelah ia mendaratkan helikopter Mi-8 yang masih utuh di Ukraina dan menyerahkan diri kepada pihak berwenang. Andrii Yusov, juru bicara intelijen militer Ukraina, kemudian mengatakan bahwa Kuzminov akan menerima uang yang setara dengan US$500.000 atau sekitar Rp7,8 miliar (kurs Rp15,600) sebagai hadiah karena membelot dengan helikopter tersebut.

Kuzminov saat itu mengatakan bahwa dia sendiri yang menghubungi pihak Ukraina, dan diberitahu bahwa dia akan menerima keamanan untuk dirinya dan keluarganya, pembayaran, dan dokumen baru dari Ukraina jika dia membelot.

Kuzminov mengatakan bahwa orang tuanya mendukung rencananya untuk membelot dan bergabung dengannya di Ukraina.

Mengutip sumber intelijen militer Ukraina, Ukrainska Pravda mengatakan bahwa Kuzminov telah memutuskan untuk pindah ke Spanyol, dan ditemukan meningeal tertembak di apartemennya pada 19 Februari.

Sebuah mobil yang terbakar ditemukan di dekatnya. Mobil ini dilaporkan digunakan oleh orang-orang yang diduga membunuh Kuzminov.

Yusov mengkonfirmasi kematiannya kepada beberapa media Ukraina, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. “Kami dapat mengonfirmasi fakta kematiannya,” kata Yusov. Sejauh ini belum ada konfirmasi dari Otoritas Spanyol.

Kuzminov pernah ditampilkan dalam film dokumenter "Down Russian Pilots", yang ditayangkan di televisi Ukraina pada September 2023. Film tersebut mengungkapkan bagaimana pendaratan direncanakan dan dilakukan dan Kuzminov meminta pilot Rusia lainnya untuk mengikuti jejaknya.

"Jika Anda melakukan apa yang saya lakukan, hal semacam ini, Anda tidak akan menyesalinya sama sekali. Anda akan diberikan segalanya selama sisa hidup Anda," kata Kuzminov.

Kuzminov memberikan “bukti berharga tentang penerbangan tentara Rusia, sistem komunikasi, dan jaringan lapangan terbang,” menurut film dokumenter tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa tidak ada fasis atau Nazi di Ukraina, yang merupakan pokok pembicaraan umum dalam propaganda Rusia.

“Dasar tindakan saya adalah tidak berkontribusi terhadap kejahatan ini. Ukraina pasti akan memenangkan perang ini hanya karena rakyatnya telah banyak bersatu… Tidak kita menginginkan perang ini. Ketika Ukraina menang, itu hanya masalah waktu saja,” kata Kuzminov dalam film dokumenter tersebut.

Kisah Pembelotan

Kuzminov yang berusia 28 tahun tersebut  berasal dari Timur Jauh Rusia. Tugas dia adalah memindahkan pasukan dan peralatan ke seluruh Rusia. Dan  begitu perang dimulai dia juga terlibat dengan beroperasi di wilayah di selatan Ukraina. Namun dia mengatakan tugasnya hanya mengangkut personel dan barang. Tidak pernah sekalipun menembakkan senjata.

Rencana pembelotannya dimulai ketika Kuzminov membaca saluran Telegram GUR yang mengajak orang Rusia untuk membelot. Dia pun kemudian menghubungi kontak yang ada di postingan tersebut. Sejak itulah Operasi  GUR dengan nama sandi Synitsa  dimulai.

Dia kemudian membuat obrolan rahasia dan mulai berkorespondensi.  Dan selama enam bulan berikutnya,  kedua belah pihak membangun rute serta memikirkan cara terbaik untuk melakukannya. Dia menyetujui rencana dengan GUR untuk membelot dengan menerbangkan helikopter Mi-8 atas komandonya melalui koridor aman ke Ukraina. Namun sebelum itu seluruh keluarganya telah dipindahkan ke Ukraina.

“Pertama-tama, keselamatan saya dan keluarga, pembayaran, dokumen baru. Ini yang paling penting,” katanya. “Orang tua saya bersama saya.”

Akhirnya puncak operasi datang. Pada 9 Agustus 2023 sekitar pukul 16.30 waktu setempat, pilot Maxim Kuzminov dan dua kru menaiki helikopter angkut tempur Mi-8AMTSh Hip mereka di bandara Kursk untuk misi mengirimkan sejumlah suku cadang jet tempur Su-30SM.  Kuzminov mengontak GUR bahwa ini adalah kesempatan baik karena dia terbang dekat perbatasan Ukraina. GUR setuju dan menetapkan 9 Agustus sebagia Hari H.

Kedua kru lain tidak tahu apapun tentang rencana yang disusun pilot sekaligus komandannya.  Kuzminov membawa helikopternya untuk mencapai ketinggian maksimum. Kemudian turun untuk melakukan perjalanan di bawah keheningan radio. Dan terbang sangat rendah saat melintasi perbatasan Rusia. Barulah dua kru yang lain merasakan ada yang tidak biasa.

Ketika dia mendekati tujuannya di dekat Vovchansk di timur laut Ukraina, dua kru tersebut  mulai panik. Saat itulah ada yang  melepaskan tembakan yang mengakibatkan Kuzminov mengalami luka di kaki.   

Dalam kondisi kaki terluka, Kuzminov masih harus terbang 20 km lagi ke zona pendaratan yang telah disepakati dengan GUR. Saat mendarat, dua kru yang lain segera berlari ke utara menuju perbatasan. 

Pejabat GUR mengatakan pasukan mengepung helikopter yang mendarat dan mengambil kendali. Mereka menemukan dokumen yang berkaitan dengan operasi militer Rusia dan instruksi untuk bagian-bagian pesawat di dalamnya. Sedangkan dua kru akhirnya meninggal saat berusaha melarikan diri.

Peristiwa   9 Agustus tersebut menjadi pertama kalinya seorang pilot   Rusia membelot sejak Moskow melancarkan perangnya sejak Februari 2022 lalu. GUR membandingkannya dengan Operasi Diamond. Misi  tiga tahun  badan intelijen  Mossad Israel yang berakhir pada Agustus 1966. Hasilnya mereka mendapatkan jet tempur MiG-21 buatan Soviet yang diterbangkan  pembelot Angkatan Udara Irak.