TBS Energi Utama
Korporasi

Membumbung 86,35 Persen, TBS Energi Raih Laba Bersih Rp1,31 Triliun

  • PT TBS Energi Utama Tbk mencatatkan peningkatan laba yang signifikan pada kuartal III-2022

Korporasi

Feby Dwi Andrian

JAKARTA - PT TBS Energi Utama Tbk mencatatkan peningkatan laba yang signifikan pada kuartal III-2022.

Emiten dengan kode saham TOBA ini membukukan laba bersih sebesar US$83 juta atau sekitar Rp1,31 triliun. Nilai itu meningkat sebanyak 86,35% dari periode sebelumnya yaitu US$44 juta atau Rp704 miliar. (Kurs: Rp15.668)

Sementara itu, pendapatan TOBA tercatat mengalami kenaikan dari sebelumnnya US$286 juta menjadi US$469 juta.

Adapun untuk rincian pendapatan perusahaan, ditopang oleh penjualan batubara dari pihak ketiga di luar negeri, yang membukukan pendapatan US$423 juta, dari semula US$229 juta.

Lalu untuk penjualan batubara pada pihak ketiga lokal mengalami lonjakan sebanyak 614% dari US$773 ribu menjadi US$5,5 juta.

Sementara itu pada pendapatan ketenagalistrikan mengalami lonjakan yang cukup impresif, dari semula US$9,6 juta menjadi US$35 juta. Disusul oleh penjualan tandan buah segar (TBS), inti sawit dan minyak sawit mentah dari US$3,8 juta menjadi US$4,4 juta.

Kendati demikian, pendapatan yang stagnan ada pada pendapatan sewa kendaraan listrik yang menorehkan US$40 ribu dan pendapatan konstruksi sebesar US$43 juta.

Sementara untuk pelanggan yang menyumbangkan nilai pendapatan melebihi 10% antara lain dari Avra Commodities Pte. Ltd menjadi US$53 juta. Diikuti oleh Swiss Singapore Overseas Enterprise Pte. Ltd dari semula US$7,7 juta menjadi US$53 juta.

Penurunan terjadi dari PT PLN yang semula menyumbangkan US$53 juta menjadi US$37 juta dan Castle Peak Power Co. Ltd dari US$45 juta menjadi US$17 juta.

Sebagai informasi, pendapatan dari Avra Commodities Pte. Ltd, Swiss Singapore Overseas Enterprise Pte. Ltd dan Castle Peak Power Co Ltd, merupakan pendapatan yang berasal dari segmen batubara.

Lalu untuk pendapatan dari PT PLN (Persero) merupakan pendapatan yang berasal dari segmen pembangkit listrik.

Kendati demikian, beban pokok pendapatan TOBA mengalami peningkatan dari sebelumnya US$243 juta menjadi US$360 juta. Serta laba bruto menjadi US$108 juta.

Lalu pada sisi aset, TOBA mengantongi US$894 juta naik dari periode sebelumnya yakni US$858 juta. Diikuti ekuitas yang melonjak menjadi US$419 juta. Sementara pada sisi liabilitas mengalami koreksi dari tahun sebelumnya sebesar US$503 juta menjadi US$474 juta.