<p>MDI Ventures Pimpin Pendanaan Seri C Untuk Cermati, Kini Jadi Perusahaan Holding /Dok Kementerian BUMN</p>
Industri

Memenuhi Ekspektasi Investor Jadi Tantangan Terbesar MDI Ventures di 2023

  • “VC is hot since 2021, so everyone look at us with jealousy. Everyone is addicted to high valuation growth, which is not realistic continuously. When VC is not hot, as expected, everyone has an opinion,” kata Donald kepada TrenAsia.com, Jumat, 30 Desember 2022.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - CEO MDI Ventures, Donald Wihardja mengakui bahwa memenuhi ekspektasi investor di tengah perlambatan ekonomi menjadi tantangan terbesar perusahaan di tahun 2023.

Pasalnya, sejak tahun 2021 lalu, perusahaan modal ventura atau venture capital (CV) mendadak booming dan terlihat begitu seksi. Setiap orang pun kecanduan dengan pertumbuhan valuasi yang tinggi.

Sayangnya saat ini hal itu tidak berlaku lagi seiring valuasi berbagai startup, unicorn maupun decacorn terkoreksi menuju fair value atau nilai wajar. Sehingga setiap orangpun mulai buka suara.

VC is hot since 2021, so everyone look at us with jealousy. Everyone is addicted to high valuation growth, which is not realistic continuously. When VC is not hot, as expected, everyone has an opinion,” kata Donald kepada TrenAsia.com, Jumat, 30 Desember 2022.

Menurut Donald, saat ini sebagian startup tidak bisa mempertahankan bisnisnya meski di satu sisi guyuran investasi di pasar startup Indonesia masih terjadi pada tahun 2022 namun melambat. Ini menandakan Indonesia bukan negara yang kebal dari turbulensi, yang juga berarti beberapa perusahaan startup harus membuat beberapa keputusan sulit di tahun 2023. 

Ditambahkan, saat ini banyak startup tengah mencari ke dalam dan membuat diri mereka lebih efisien. Sebelumnya, pada tahun 2021, uang terlalu murah di Indonesia dan di seluruh dunia, membuat beberapa startup bertindak ceroboh. 

Sulitnya mendapatkan pendanaan tersebut berarti mereka yang muncul umumnya adalah mereka yang tahu bahwa mereka dapat bertahan setahun tanpa putaran pendanaan, tetapi pada akhirnya mereka akan menjadi lebih kuat.

Namun demikian, Donald memandang pertumbuhan pendapatan bagi startup di bawah naungannya tidak menjadi isu.

Saat ini, dua pertiga dari total 60 startup yang didanai MDI Venture merupakan startup yang sehat. “For good startups (about 2/3 of our portfolio), revenue and revenue growth are not a problem,” tambah Donald.

Tambahan info, MDI Ventures merupakan unit usaha investasi perusahaan telekomunikasi pelat merah, Telkom Indonesia. MDI Ventures akan meluncurkan dana baru bersama tahun depan, dengan beberapa badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia lainnya.

Corporate Venture Capital

Menurut Donald, kemunculan MDI Ventures dan Corporate Venture Capital (CVC) lainnya memicu banyak korporasi untuk turut memiliki CVC sendiri. Pasarnya kian seksi.

MDI sendiri telah menjalin kemitraan dana dengan produsen obat Bio Farma dan penyedia minyak dan gas Pertamina tahun ini dan terus berbicara dengan badan usaha milik negara lainnya. Rencananya, MDI Ventures akan meluncurkan dana vertikal bersama tiga hingga empat BUMN lainnya pada 2023, di bidang biohealth, energi, pertanian, dan mungkin film.

Sepanjang 2022, MDI Ventures menggandakan jumlah putaran pendanaannya dari empat menjadi delapan. Cita-citanya, dalam jangka panjang perusahaan bisa mengejar perusahaan VC milik negara Singapura, Vertex dan beberapa mantan CVC lain yang telah berkembang, seperti Telstra Ventures atau Deutsche Telekom Ventures.