Memilih Instrumen Tabungan yang Tepat, Ini Tips UOB Indonesia
- Dalam memilih instrumen keuangan, perlu mempertimbangkan risiko yang sesuai dengan imbal hasil yang ditawarkan.
Perbankan
JAKARTA – Menyimpan dana di instrumen tabungan atau investasi menjadi pilihan banyak orang untuk mengelola keuangan mereka. Namun, tidak semua instrumen tabungan atau investasi cocok untuk semua orang. Menurut Enrico Tanuwidjaya, Chief Economist UOB Indonesia, pemilihan instrumen yang tepat harus didasarkan pada kebutuhan, bukan keinginan semata.
Prioritaskan Kebutuhan Kesehatan
Enrico menekankan bahwa dalam menentukan pilihan instrumen tabungan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan, terutama dalam hal kesehatan.
"Yang pertama, kita harus melihat kebutuhan, bukan keinginan. Hal paling penting adalah memastikan kesehatan kita," ujar Enrico dalam acara Talkshow “Prioritas atau Gaya Hidup? Menabung Bijak di Tengah Tantangan Ekonomi” bersama Bank UOB Indonesia di acara Like It! 2024 oleh Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS di Jakarta, Jumat, 8 November 2024.
Ia mengingatkan bahwa saat ini sudah ada program BPJS Kesehatan yang membantu meng-cover sebagian besar kebutuhan kesehatan dasar masyarakat.
Enrico juga menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai salah satu bentuk investasi non-materiil. "Kita juga harus menjaga pola hidup yang seimbang. Bukan berarti makanan mahal selalu sehat," tambahnya. Dengan kata lain, menjaga kesehatan bisa membantu kita menghemat biaya pengobatan di masa depan.
- Rp5,37 M jadi Dana Minimal untuk Pensiun bagi Orang Kaya di Indonesia
- Negara Berpotensi Rugi Rp5,76 T karena Banjir Rokok Ilegal
- Walau Bubar, Utang Borrower di Investree akan Tetap Ditagih
Pentingnya Strategi untuk Menumbuhkan Dana
Selain kebutuhan kesehatan, Enrico mengingatkan pentingnya strategi untuk menyimpan dan menumbuhkan dana agar tidak stagnan. "Kalau kita hanya membiarkan uang di tabungan tanpa strategi, dana itu tidak akan bertumbuh," ungkapnya. Ia menyarankan agar kita fokus pada konsep imbal hasil atau yield yang masuk akal.
Enrico mencontohkan bahwa jika seseorang menawarkan return 10% hanya dalam 10 hari dengan modal Rp100 ribu, hal itu perlu dipertanyakan. "Apakah masuk akal? Gimana caranya? Suku bunga Bank Indonesia untuk 7 days reverse repo rate hanya 6% per tahun, bukan per minggu," jelas Enrico. Menurutnya, jika ada tawaran investasi dengan imbal hasil yang terlalu tinggi dalam waktu singkat, maka patut dicurigai dan dipertimbangkan kembali.
Hitungan Realistis Berdasarkan BI Rate
Salah satu cara mengecek kewajaran imbal hasil adalah dengan melihat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). "Seluruh bunga acuan di pasar merujuk pada BI rate. Kalau BI rate 6% setahun, jangan berharap ada investasi legal yang memberikan bunga 10% dalam hitungan hari," paparnya. Berdasarkan BI rate, bunga yang realistis untuk jangka pendek, misalnya dalam seminggu, berkisar di angka 0,69%.
Menurut Enrico, penting untuk memahami konsep perhitungan tersebut agar tidak mudah tergiur tawaran investasi dengan return tinggi tanpa dasar yang jelas. "Kalau return-nya tidak masuk akal, lebih baik kita cari instrumen yang lebih aman dan terpercaya," tegasnya. Pemahaman akan perhitungan imbal hasil dasar ini menurutnya sangat penting sebagai bagian dari literasi keuangan masyarakat.
Baca Juga: UOB Ungkap Faktor-faktor yang Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Sesuai Visi Pemerintah Baru
Perhatikan Risiko dan Keamanan Instrumen
Selanjutnya, Enrico menambahkan bahwa dalam memilih instrumen keuangan, perlu mempertimbangkan risiko yang sesuai dengan imbal hasil yang ditawarkan. "Kalau risikonya naik, otomatis return-nya juga harus naik. Tapi kalau risikonya naik, return-nya tetap sama, lebih baik pilih yang paling aman," sarannya.
Enrico menekankan pentingnya literasi keuangan dalam mengambil keputusan finansial, karena dengan pemahaman yang baik, masyarakat bisa lebih bijak dalam menilai tawaran investasi yang muncul. "Saya bangga melihat Indonesia semakin progresif dalam hal literasi keuangan. Semoga masyarakat bisa semakin cermat dalam menentukan instrumen keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan keamanan yang mereka inginkan," ujarnya.
Produk-Produk Tabungan dari UOB Indonesia
Selain tips dari Enrico, Vera Margaret, Executive Director, Deposit and Wealth Management Head UOB Indonesia, turut menjelaskan beberapa produk tabungan unggulan dari UOB yang bisa menjadi pilihan bagi nasabah. Menurutnya, UOB memiliki produk-produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari masing-masing nasabah.
One Account: Tabungan dengan Bonus Bunga untuk Setiap Transaksi
Vera memperkenalkan produk One Account, sebuah produk tabungan yang memberikan bonus bunga setiap kali nasabah melakukan transaksi. “One Account cocok untuk mereka yang sering bertransaksi, seperti belanja, transfer, atau pembayaran. Dengan melakukan transaksi, nasabah akan mendapatkan bunga tambahan,” jelas Vera.
Menurut Vera, produk ini sangat cocok bagi nasabah yang memiliki aktivitas transaksi harian yang tinggi. “Biasanya semakin banyak transaksi, bunga tabungan akan berkurang, tapi di One Account justru nasabah bisa mendapatkan tambahan bunga dari setiap transaksi,” tambahnya.
Stash: Bonus Bunga untuk Setiap Transaksi Dana Masuk
Selain One Account, UOB juga memiliki produk Stash yang memberikan bonus bunga setiap kali ada dana yang masuk. "Stash adalah tabungan dengan base rate yang tetap, namun setiap kali ada uang yang masuk, nasabah akan mendapatkan bonus bunga," ujar Vera.
Produk Stash ini, menurut Vera, sangat cocok bagi nasabah yang ingin meningkatkan bunga dari dana yang mereka masukkan ke rekening. “Ini memberikan keuntungan tambahan setiap kali ada transaksi dana masuk ke rekening mereka,” jelasnya.
- 8 Link Nonton Film Gratis dan Legal Selain LK21: Alternatif Terbaik untuk 2024
- Biaya Pembatalan Proyek CBD Ciledug Wijaya Karya Capai Rp258,62 Miliar
- Peran Tom Lembong Selamatkan BCA dari Krismon
Tomorrow Savings: Transaksi Bebas dengan Bonus Bunga
Selain itu, UOB menawarkan Tomorrow Savings, sebuah produk yang didesain khusus untuk kebutuhan transaksi harian nasabah. "Tomorrow Savings dibuat dengan konsep bebas transaksi. Jadi nasabah bisa melakukan berbagai transaksi tanpa batasan," terang Vera.
Untuk dapat menikmati produk Tomorrow Savings, nasabah perlu memiliki balance yang cukup di Tomorrow Everyday, rekening tabungan yang terkoneksi dengan Tomorrow Savings. Vera menambahkan, "Tomorrow Savings ini memberikan kebebasan transaksi yang luas untuk nasabah yang memiliki kebutuhan transaksi aktif setiap hari.”
Ladies Account: Tabungan Khusus untuk Perempuan
UOB Indonesia juga memiliki Ladies Account, sebuah produk tabungan yang dirancang khusus untuk perempuan. Menurut Vera, produk ini memiliki fitur yang berbeda dengan produk lainnya seperti One Account atau Stash. “Ladies Account ini memang khusus ditujukan untuk perempuan, dengan beberapa fitur yang menyesuaikan kebutuhan mereka,” kata Vera.
Meski tidak dijelaskan secara rinci, Ladies Account menawarkan berbagai manfaat tambahan yang cocok untuk nasabah perempuan, seperti bunga tambahan dan program loyalty khusus.
Tiga Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memilih Instrumen Keuangan
Enrico menutup dengan beberapa poin penting yang harus diperhatikan sebelum memilih instrumen keuangan. "Pertama, return-nya make sense atau tidak? Kedua, apakah ada lembaga yang menjamin keamanan dana kita, seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)? Dan yang ketiga, berapa banyak dana yang bisa kita sisihkan tanpa mengganggu kebutuhan sehari-hari?” ujar Enrico.
Menurutnya, dengan memperhatikan tiga aspek tersebut, nasabah akan lebih nyaman dan percaya diri dalam memilih produk tabungan atau investasi yang paling sesuai. Vera pun menekankan pentingnya literasi keuangan agar nasabah lebih bijak dalam menentukan instrumen keuangan. “Kami berharap masyarakat semakin paham akan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tutup Vera.