Tugu Pahlawan di Surabaya (Foto: bappedalitbang Surabaya)
Nasional

Menakar Peluang 3 Srikandi yang Bersaing di Pilkada Jatim

  • Dengan munculnya para kandidat perempuan ini, Pilkada Jawa Timur menjadi momen penting yang menunjukkan suara dan peran perempuan masih diakui dan dihargai dalam dinamika politik Indonesia.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

SURABAYA - Pilkada Jawa Timur menjadi ajang pertempuran politik yang menarik antara tiga kekuatan besar, PDIP, PKB, dan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Salah satu hal yang menjadikan kontestasi ini istimewa adalah ketiga kubu tersebut mengusung kandidat perempuan sebagai jagoan mereka untuk bertarung dalam Pilkada. 

Situasi ini jarang terjadi di Indonesia. Dengan munculnya para kandidat perempuan ini, Pilkada Jawa Timur menjadi momen penting yang menunjukkan suara dan peran perempuan masih diakui dan dihargai dalam dinamika politik Indonesia. 

Hal ini juga menjadi bukti masyarakat dan partai-partai politik semakin membuka ruang bagi kepemimpinan perempuan dalam menentukan arah masa depan daerah dan negara.

PDIP Usung Risma

PDI Perjuangan resmi mengusung Menteri Sosial, Tri Rismaharini, bersama KH Zahrul Azhar Asad atau yang akrab disapa Gus Han sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024.

Pasangan Risma-Gus Han dijadwalkan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada Kamis siang ini, 29 Agustus 2024. Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, menuturkan kombinasi dua tokoh dengan latar belakang yang beragam dianggap mewakili perpaduan antara corak nasionalis dan religius. 

Dengan menggabungkan pengalaman panjang Risma di sektor publik dan latar belakang intelektual Gus Han, PDIP yakin keudanya bisa menggaet hati rakyat Jawa Timur. “Saya kira pasangan Tri Risma Harini dan Gus Han mewakili corak kultural di Jawa Timur. Risma representasi nasionalis, sedangkan Gus Han mewakili santri," ungkap Said.

Said Abdullah juga optimistis pasangan ini mampu meningkatkan tata kelola pemerintahan di Jawa Timur, serta menurunkan tingkat kemiskinan di provinsi tersebut, yang saat ini tercatat lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, yaitu 9,79% dibanding 9,03%.

Said Abdullah juga sempat menyinggung kepemimpinan Khofifah yang dianggap memiliki banyak PR yang belum selesai, Ia juga menyinggu beberapa kasus korupsi yang sedang ditangani KPK di Jawa Timur.

"Miris, sebagai wilayah basis santri, tetapi pemerintahannya belakangan ini di obok obok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kalau pemerintahannya tidak amanah, dan tidak jujur, sulit Jawa Timur bisa lebih maju. Risma, Gus Han, akan resik-resik kotoran di pemerintahan” tambah Said.

PKB Pilih Luluk

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah resmi menetapkan anggota DPR RI, Luluk Nur Hamidah, bersama Lukmanul Khakim sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada Jawa Timur 2024. 

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menyatakan alasan partainya memilih Luluk karena mereka ingin mengusung calon gubernur perempuan di Pilkada Jatim. Jazilul memandang Luluk sebagai legislator yang gigih dan berpengalaman, yang selama ini dikenal vokal dalam menyuarakan aspirasi rakyat selama menjabat di Senayan. 

Dukungan PKB terhadap Luluk diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam kontestasi politik Jawa Timur, dengan menghadirkan kepemimpinan perempuan yang tegas dan berdedikasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Kenapa kita pilih Luluk? Pertama, karena kami melihat figur yang tampil di Jatim semuanya perempuan," terang Fawaid, di Kompleks Senayan, dikutip Kamis, 29 Agustus 2024.

KIM Usung Khofifah - Emil

Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang terdiri dari 15 partai politik seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Gelora, Partai Buruh, PBB, Partai Garuda, PKN, dan Partai Prima, resmi mendaftarkan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur ke KPU Jatim, Rabu, 28 Agustus 2024. 

Langkah ini menegaskan komitmen koalisi untuk memberikan dukungan penuh kepada pasangan tersebut dalam ajang Pilkada mendatang. KIM melihat Khofifah dan Emil sebagai sosok yang mampu meneruskan pembangunan yang sudah berjalan, mengingat rekam jejak dan pengalaman mereka dalam memimpin Jawa Timur selama ini.

Dalam Pilkada kali ini, Khofifah dan Emil membawa visi dan misi memperkuat kemakmuran, keadilan, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Jawa Timur. 

"Saya berharap Nawa Bhakti Satya 2 dapat menjadi doa yang diijabah Allah, sehingga kami dapat kembali memimpin Jawa Timur untuk periode kedua," ujar Khofifah, saat pendaftaran calon gubernur, Rabu, 28 Agustus 2024.

Mereka berjanji untuk melanjutkan pembangunan dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, akses pendidikan yang lebih baik, serta pemerataan kesempatan ekonomi.