Nasional

Menang Pilpres 2024, Prabowo Ucapkan Terima Kasih Rakyat Indonesia

  • Prabowo Subianto, mewakili pasangan Prabowo-Gibran dan koalisi Indonesia Maju mengucap syukur atas hasil perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran. Ia pun mengucapkan terima kasih pada warga yang menggunakan hak pilih di Pilpres 2024.
Nasional
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto diumumkan sebagai pemenang dalam pemilihan presiden pada Rabu malam, 20 Maret 2024.  Ia mengalahkan dua mantan gubernur yang bersumpah untuk menantang hasil tersebut di pengadilan atas dugaan penyimpangan.

Subianto, yang dituduh melakukan pelanggaran di bawah kediktatoran masa lalu dan memilih putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pasangannya, memenangkan 58,6% suara.

Sementara, menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU), mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat 24,9% dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat 16,5%.

Dilansir dari AP News, Prabowo mengatakan akan menghormati mereka yang membuat pilihan berbeda dalam pemungutan suara.

“Pemilu sudah berakhir,” katanya dalam konferensi pers. “Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menatap masa depan bersama. Kita harus bersatu dan bergandengan tangan karena tantangan kita sebagai bangsa sangat besar.”

Prabowo Subianto, mewakili pasangan Prabowo-Gibran dan koalisi Indonesia Maju mengucap syukur atas hasil perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran. Ia pun mengucapkan terima kasih pada warga yang menggunakan hak pilih di Pilpres 2024.

“Dalam hal ini, saya atas nama pribadi dan atas nama pasangan calon presiden dan wakil presiden 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dan juga atas nama Koalisi Indonesia Maju yang telah mengusung kami,” kata Prabowo di kediamannya, Jakarta, pada Rabu.

“Kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah menggunakan hak pilihnya pada Pemilu tahun 2024.”

Prabowo menyatakan, banyak negara terkesan dengan pelaksanaan pemilu di Indonesia. Dia mengatakan pemilu di Indonesia berlangsung dengan tertib, tenang, penuh kedamaian, dan kegembiraan.

“Pemilihan kita ternyata adalah pemilihan umum yang terbesar di dunia yang dilaksanakan dalam satu hari, itu ternyata memang dipantau oleh banyak negara tapi kita sendiri merasakan betapa lancar dan sejuknya pelaksanaan pemilihan ini,” ungkap Prabowo.

Prabowo mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas pemilu, mulai dari tingkat KPPS dan PPLN di 128 negara hingga KPU pusat. Dia juga mengapresiasi kinerja Bawaslu dan DKPP. Prabowo juga mengapresiasi peran TNI-Polri dalam mendukung kelancaran pemilu, memastikan keamanan, ketertiban, kelancaran, dan ketenangan.

“Saya, Prabowo Subianto sebagai calon presiden bersama calon wakil presiden, saudara Gibran Rakabuming Raka yang diusung oleh KIM. Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh ketum dan semua kader dari semua partai anggota KIM,” kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo mengajak semua pihak untuk menghormati perbedaan pendapat. Dia mengingatkan publik harus dikuatkan untuk bersatu dan tidak terpengaruh oleh upaya pcah belah. Prabowo juga menyentuh tentang sejarah Indonesia yang telah mengalami penjajahan selama berabad-abad.

“Marilah kita tidak mau menari di gendangnya orang lain. Jangan kita mau selalu dipecah belah. Cukup ratusan tahun kita dipecah belah. Cukup ratusan tahun kita dipecah belah oleh kaum imperialis dan kaum kolonialis. Cukup cukup cukup. Indonesia sekarang bersatu, Indonesia sekarang kuat, Indonesia sekarang ingin bekerja untuk rakyat Indonesia, bukan untuk orang lain,” ungkap Prabowo.

Prabowo juga menjamin akan berusaha menjadi presiden bagi semua warga Indonesia. Dia berkomitmen untuk pemerintah bekerja keras demi kepentingan bangsa. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menghormati hasil Pemilu.

“Pemilihan umum terutama pemilihan presiden sudah selesai. Semua pilihan rakyat adalah harus kita hormati. Yang memilih 2 kita hormati, yang memilih 1 kita hormati, yang memilih 3 kita hormati. Kita bersatu,” pungkas Prabowo.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Muzani, menekankan kemenangan Prabowo-Gibran bukanlah akhir dari perjuangan mereka, melainkan awal dari upaya mereka untuk membuktikan janji Prabowo dalam mengatasi kemiskinan.

“Kemenangan ini bukan akhir perjuangan. Kemenangan ini adalah awal dari perjuangan baru dan kemenangan ini adalah tugu awal dari perjuangan membuktikan bahwa janji pak Prabowo untuk memberantas kemiskinan, untuk membangun persatuan dan kesatuan adalah hal yang nyata,” kata Muzani di lokasi sama.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bersyukur atas pelaksanaan Pemilu dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam Pemilu.

“Alhamdulillah hasilnya sudah diputuskan malam ini dan tentunya kami berterima kasih kepada masyarakat Indonesia, kepada KPU Bawaslu TNI/Polri, pemilu berjalan dengan baik,” tukas Airlangga di lokasi yang sama.

Airlangga juga mengaku pembahasan menteri akan dilakukan setelah Prabowo resmi menjadi presiden. “Kalau sudah resmi nanti kita akan duduk bersama,” ucap dia.

Di samping itu, hampir 5.000 petugas polisi berjaga di Jakarta, ibu kota, mengantisipasi protes dari pendukung kandidat yang kalah. Markas komisi pemilihan umum dibarikade dengan kawat berduri.

Sebanyak 300 demonstran membawa spanduk dan tanda-tanda yang mengkritik Presiden Joko Widodo yang akan berakhir masa jabatannya karena mendukung Prabowo dan mengklaim adanya penipuan yang meluas. Mereka membakar sampah di dekat kompleks komisi pemilihan umum, bersama dengan foto presiden.

Di Indonesia, tantangan pemilihan dapat didaftarkan di Mahkamah Konstitusi selama tiga hari setelah pengumuman hasil resmi. Anies dan Ganjar menolak mengakui kekalahan dan mengatakan mereka berencana untuk mengajukan gugatan.

“Kami tidak ingin membiarkan berbagai penyimpangan dari demokrasi ini berlalu tanpa catatan sejarah dan menjadi preseden buruk bagi penyelenggara pemilu di masa depan,” kata Baswedan setelah hasil akhir diumumkan, dikutip dari AP News.

Mereka telah menuduh adanya kecurangan, dengan alasan pencalonan wakil presiden putra Jokowi. Jokowi tidak dapat mencalonkan diri lagi, dan pencalonan putranya dipandang sebagai tanda dukungannya yang diam-diam terhadap Prabowo.