Menanjak 17,55 Persen, Laba Bersih BRI Tahun 2023 Tembus Rp60,43 Triliun
- Laba bersih bank only BRI sendiri mencapai Rp53,15 triliun, mengalami kenaikan sebesar 11,12% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari angka sebelumnya yang mencapai Rp47,83 triliun.
Perbankan
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI/BBRI) mengumumkan pencapaian laporan keuangan dengan mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,43 triliun sepanjang tahun 2023.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 17,55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp51,41 triliun.
Laba bersih bank only BRI sendiri mencapai Rp53,15 triliun, mengalami kenaikan sebesar 11,12% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari angka sebelumnya yang mencapai Rp47,83 triliun.
- Pasca-Restrukturisasi, WIKA Sabet Kontrak Baru Senilai Rp29,1 Triliun
- Hilirisasi Nikel Bikin 200 Ribu Ha Hutan Halmahera Rusak
- Wika Bangun Jaringan Pipa Limbah IKN Senilai Rp239,5 Miliar
Pertumbuhan laba BRI ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 8,5% yoy.
Pendapatan bunga bersih mencapai Rp135,18 triliun pada akhir Desember 2023, mengalami kenaikan signifikan dari periode sebelumnya yang mencapai Rp124,6 triliun pada tahun 2022.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee-based income juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,34% yoy, mencapai Rp20,74 triliun sepanjang tahun 2023.
Jumlah ini merupakan lonjakan dari Rp18,79 triliun yang dicapai pada periode yang sama tahun sebelumnya.
BRI juga berhasil meraih pendapatan lain yang naik 16,48%, mencapai Rp28,94 triliun sepanjang tahun 2023, dibandingkan dengan Rp24,84 triliun pada tahun sebelumnya.
Rasio pinjaman terhadap simpanan (loan deposit ratio/LDR) BRI mencapai 84,2% sepanjang tahun 2023. Sementara itu, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BRI juga mengalami kenaikan sebanyak empat basis poin (bps) menjadi 6,84%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 6,8%.
Dari sisi intermediasi, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.197,75 triliun, dengan pinjaman syariah sebesar Rp13,67 triliun dan piutang pembiayaan sebesar Rp55 triliun sepanjang tahun 2023.
Hal ini menyebabkan total kredit dan pembiayaan BRI meningkat sebesar 11,18% yoy, mencapai Rp1.266,43 triliun.
Aset bank pelat merah ini juga mengalami kenaikan sebesar 5,33% yoy, mencapai Rp1.965 triliun, menandakan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan.
Sejalan dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BRI berada di level 3,12%, sementara NPL nett BRI tercatat sebesar 0,76% sepanjang tahun 2023.
- Saham Bank Mayapada (MAYA) Terus Melemah, Bursa Rilis Pengumuman UMA
- Sasar Generasi Milenial, BSI (BRIS) Tawarkan KPR Tenor 30 Tahun dengan Bunga Flat
- Sumber Mineral (SMGA) Anak Usaha SGER Tetapkan Harga IPO di Puncak
Dari segi pendanaan, BRI berhasil meraih dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.358,33 triliun sepanjang tahun 2023, mengalami kenaikan sebesar 3,86% yoy.
Dana murah atau current account savings account (CASA) BRI mencapai Rp874,07 triliun sepanjang tahun 2023, atau sekitar 64,35% dari total DPK.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pada tahun 2023, banyak sekali tantangan yang datang dari sisi eksternal, seperti siklus suku bunga tinggi, inflasi, tantangan geopolitik, dan perbankan yang mengalami krisis di negeri Paman Sam.
“BRI mampu lewati tantangan tersebut dengan impresif,” kata Sunarso dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual, Rabu, 31 Januari 2024.