Menanti Rencana Keuangan Terakhir Jokowi di APBN 2024
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan pidato terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 beserta nota keuangannya dalam Rapat Paripurna DPR tentang Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2024 pada hari ini, 16 Agustus 2023 di Gedung DPR/MPR, Jakarta.
Makroekonomi
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan pidato terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 beserta nota keuangannya dalam Rapat Paripurna DPR tentang Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2024 pada hari ini, 16 Agustus 2023 di Gedung DPR/MPR, Jakarta.
Jelang berakhirnya masa jabatan, RAPBN 2024 akan menjadi rancangan anggaran terakhir pemerintahan Jokowi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membocorkan poin-poin pokok yang akan disampaikan Jokowi hari ini.
"Pada tanggal 16 Agustus 2023, Presiden Jokowi akan menyampaikan Rencana Undang-Undang (RUU) Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 di depan Sidang Paripurna DPR-RI," jelas Sri dalam unggahan di instagramnya @smindrawati dikutip pada Rabu, pada 16 Agustus 2023.
- Perusahaan Perlu Tingkatkan Kapasitas Governansi untuk Adopsi ESG
- 3 Langkah Baru Pemerintah untuk Sebarkan 'Virus' ESG
- Dukung ESG, Lippo Karawaci Optimalkan Penggunaan Air
"RAPBN 2024 adalah APBN terakhir untuk mendukung program kerja Kabinet Indonesia Maju di bawah Pimpinan Presiden Jokowi dan Kyai H. Ma’ruf Amin," imbuhnya. Sri Mulyani menerangkan arahan Jokowi agar berbagai program pembangunan prioritas nasional terselesaikan dengan baik dan tuntas.
"Waspadai perkembangan geopolitik, perubahan iklim dan ancaman El Nino yang berpotensi mengganggu ketahanan pangan; tingkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program reformasi pendidikan dan kesehatan dan jaring pengaman sosial yang tepat dan kuat," jelasnya.
Menurutnya, peningkatan skill dan kompetensi para pekerja termasuk Pekerja Migran Indonesia, sehingga mampu bekerja yang berkualitas dengan jaminan penghasilan dan keselamatan dan keamanan yang baik.
Ia menjelaskan, Indonesia mampu pulih dari pandemi Covid-19 dan terus menjaga pertumbuhan ekonomi diatas 5% selama 7 kuartal berturut turut.
- 5 Tips Membeli Rumah Pertama , Anak Muda Wajib Tahu!
- Jadi Tersangka Kasus Tambang, Ismail Thomas Miliki Harta Rp9 Miliar
- Anak Usaha Telkom (TLKM), Metranet Luncurkan Marketplace Industri Pangan
"APBN menjadi instrumen pemulihan ekonomi yang penting dan akan terus mendukung pembangunan seluruh pelosok Indonesia dan perbaikan kesejahteraan rakyat," pungkasnya.
"APBN harus terus dijaga kesehatan dan kredibilitasnya dan diperkuat efektivitas dan akuntabilitasnya agar terus menjadi instrumen pembangunan yang andal," tandasya.
Dilansir IDX Channel, berikut indikator ekonomi makro dan postur makro fiskal yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan RAPBN 2024.
Indikator Ekonomi Makro dalam RAPBN 2024
Indikator ini sebelumnya sudah disetujui antara pemerintah dan DPR. Berikut rinciannya.
- Pertumbuhan ekonomi 5,1-5,7%.
- Laju inflasi 1,5-3,5%.
- Nilai tukar Rupiah Rp 14.700-15.200 per USD.
- Tingkat Bunga SBN 10 tahun 6,49-6,91%.
- Asumsi harga minyak mentah Indonesia 75-80 USD per barel.
- Lifting minyak bumi sebesar 615-640 ribu barel per hari.
- Lifting gas sebesar 1.030-1.036 ribu barel setara minyak per hari.
Postur Makro Fiskal
Selain indikator ekonomi makro, berikut postur makro fiskal yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan RAPBN 2024 (dalam persen terhadap PDB).
- Pendapatan negara 11,88-12,38%.
- Perpajakan 9,95-10,20%.
- PNBP 1,92-2,16%.
- Hibah 0,01-0,02%.
- Belanja negara 14,03-15,01%.
- Belanja pemerintah pusat 10,49-11,36%.
- Transfer ke daerah 3,55-3,65%.
- Keseimbangan primer 0,0035-(0,428)%.
- Defisit (2,16)-(2,64)%.
- Pembiayaan 2,16-2,64%.
- Utang netto 2,46-3,41%.
- Investasi netto (0,3)-(0,67)%.
- Rasio utang 38,07-38,97.
Terkait laporan nota keuangan yang lebih detail, nantikan siarannya hari ini pukul 13.00 WIB.