<p>Jalan Tol Cinere-Serpong dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk siap beroperasi / Dok. Jasa Marga</p>
Nasional

Menanti Tol JORR 2 Mengubah Wajah Jakarta dan Kota Penyangga

  • Pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 masih terus berlanjut meski di tengah pandemi.

Nasional
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

Pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 masih terus berlanjut meski di tengah pandemi. Tol JORR 2 ini merupakan jaringan jalan alternatif yang melingkar di bagian terluar Jakarta dan sangat penting bagi aglomerasi Jabodetabek.

Tol JORR 2 akan menghubungkan kawasan vital di metropolitan Jakarta seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok  – yang merupakan gerbang masuk Indonesia  – dengan sentra-sentra industri di sekitarnya.

Begitu krusialnya tol ini sehingga disebut bisa mengubah wajah Jakarta dan kota penyangga saat sudah beroperasi seluruhnya.

Pemerintah memang sangat serius menggarap Tol JORR 2 ini. Buktinya, lima dari enam ruasnya masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Meski demikian, penyelesaian proyek ini molor jauh dari target.

Saat dicetuskan, Tol JORR 2 ditargetkan selesai akhir 2019. Kemudian karena terkendala pembebasan lahan dan lainnya, target penyelesaian diundur hingga 2020. Namun, nyaris pertengahan 2021 ini, pembangunannya belum juga rampung.

Jalan Tol JORR 2 akan melingkar dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng ke Cilincing sepanjang 111 kilometer (km). Dari data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang diakses per 6 Mei 2021, tiga ruas sudah beroperasi dan tiga lainnya belum.

Peta Tol JORR 2. Dokumentasi Badan Pengatur Jalan Tol.

Ruas pada JORR 2 yang sudah beroperasi penuh yakni Kunciran-Serpong (11 km) pada Desember 2019. Kemudian Tol Serpong-Cinere (6,5 km) dan Cengkareng-Batuceper-Kunciran (14,19 km) yang diresmikan pada April 2021 langsung oleh Presiden Jokowi.

Sementara, tol Cinere-Jagorawi (14,7 km), Cimanggis-Cibitung (26,5 km), dan Cibitung-Cilincing (34 km) belum rampung. Ketiganya masih terus dikebut agar bisa diselesaikan akhir 2021.

Tol Cimanggis-Cibitung terdiri dari dua seksi. Total pengerjaan konstruksinya sudah mencapai 77,37% dengan pembebasan tanah 85%. Adapun Tol Cibitung-Cilincing terdiri atas empat seksi. Dengan progres konstruksinya keseluruhan sudah mencapai 85,38%. Proyek ini ditargetkan selesai akhir 2021.

Ruas TolBadan Usaha Jalan TolInvestasi
Kunciran-SerpongPT Marga Trans NusantaraRp2 triliun
Serpong-CinerePT Cinere Serpong JayaRp2,22 triliun
Cengkareng-KunciranPT Jasamarga Kunciran CengkarengRp5 triliun
Cinere-JagorawiPT Translingkar Kita JayaRp3,21 triliun
Cimanggis-CibitungPT Cimanggis Cibitung TollwaysRp4,52 triliun
Cibitung-CilincingPT Cibitung Tanjung Priok PortwaysRp4,22 triliun
Data BPJT diolah.
Pecah Masalah Konektivitas

Presiden Jokowi mengatakan setidaknya ada dua masalah utama yang bisa terpecahkan dengan beroperasinya Tol JORR 2. Pertama, penghematan waktu dan biaya yang sebelumnya terbuang percuma. Sebelum adanya tol lingkar luar, lalu lintas dari kota penyangga sangat membebani Jakarta. Dengan beroperasinya JORR 2, maka kepadatan akan terpecah. Dengan demikian waktu tempuh dan biaya bahan bakar bisa dihemat.

Kedua, integrasi antara kawasan industri di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Tol ini akan memudahkan distribusi logistik dari dan ke sentra-sentra industri. Dengan meningkatnya efisiensi tersebut, maka biaya distribusi lebih murah dan keandalan produksi meningkat.

“Jalan tol tidak hanya menghubungkan antarwilayah atau antardaerah tapi juga meningkatkan daya saing daerah, membangkitkan ekonomi di kawasan sekitarnya, dan mempercepat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru,” kata Jokowi, saat meresmikan Tol Cinere-Serpong, 1 April 2021.

Presiden Joko Widodo dan para menteri saat meresmikan Tol Cinere-Serpong, 1 April 2021. Foto: Sekretariat Kabinet.

Sebagai gambaran, sebelum Tol Akses Tanjung Priok bisa terkoneksi dengan Tol JORR 2 ruas Cibitung-Cilincing, arus logistik dari pelabuhan utama Indonesia tersebut harus melewati Tol Dalam Kota Jakarta untuk sampai ke kawasan industri Cikarang ataupun Cibitung.

Dengan beroperasinya tol di lingkar luar Jakarta itu nanti, maka kendaraan logistik bisa langsung ke Cibitung. Waktu tempuh yang tadinya 1-2 jam pun bisa terpangkas separuhnya.

Sementara itu, pengoperasian Tol Serpong-Kunciran sangat dinanti masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Barat dan Jakarta bagian selatan. Pasalnya, tol ini akan memudahkan akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Saat ini, warga Bogor, Depok, Sukabumi, dan sekitarnya harus melewati Tol Pondok Aren atau Tol Dalam Kota Jakarta untuk menuju Bandara Soetta. Nantinya, setelah Tol Serpong-Kunciran beroperasi dan terintegrasi dengan Jagorawi, maka arus kendaraan bisa langsung menuju Soetta.

Gerbang Tol Telaga Asih pada Ruas Cibitung-Cilincing. Foto: Laila Ramdhini/TrenAsia

Di sisi lain, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 1 yang sudah beroperasi akan menghubungkan akses jalan Cibubur ke Tol Jagorawi yang saat ini kondisinya sudah sangat padat terutama pada jam-jam sibuk.

Dengan adanya jalan tol Cimanggis-Cibitung ini, masyarakat menjadi memiliki alternatif dan jalur akses Jalan Transyogi atau alternatif Cibubur yang selama ini macet akan bisa lebih lancar. Waktu tempuh yang sebelumnya lebih dari 30 menit melalui Jalan Transyogi, menjadi hanya 5-10 menit.

Tak heran, jika kemudian bukan cuma kawasan industri yang berkembang pesat di sekitar tol ini. Banyak juga proyek properti skala kecil hingga besar yang bermunculan di Bekasi, Cibitung, Cibubur, hingga Cimanggis.

“Kawasan di sekitar Cibitung bakal lebih berkembang, salah satunya di Telaga Asih. Sekarang saja sudah banyak muncul industri baru. Selain itu ada juga pembangunan pemukiman oleh pengembang-pengembang besar di sekitar sini,” ujar Direktur Utama PT Cibitung Tanjung Priok Port Tolways (CTP) Thorry Hendrarto, saat kunjungan ke proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing, belum lama ini. (LRD)