Menanti Tuah Ramadan, Bagaimana Target Saham AMRT, DNET, HERO Hingga RANC?
- Saham sektor consumer cyclical seperti AMRT, DNET, HERO, hingga RANC diproyesikan ketiban berkah Ramadan. Bagaimana prospek dan target sahamnya?
Bursa Saham
JAKARTA – Bulan Ramadan yang tinggal menghitung hari lagi diprediksi akan memberikan berkah bagi saham-saham sektor consumer cyclical seperti AMRT, MIDI, DNET, HERO, dan RANC. Pertanyaannya, bagaimana prospek dan target saham emiten tersebut?
Analis Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo menyatakan jika kinerja saham sektor tersebut diperkirakan akan meningkat signifikan diburu oleh para investor, terutama di tengah Bulan Ramadan hingga momen Lebaran.
Meskipun demikian, ia menyoroti kinerja saham-saham yang tergolong dalam kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG) memang cenderung mengalami penguatan di atas rata-rata, bahkan hampir mencapai 7%.
- Mulai Disebut Bakal Jadi Wali Kota Solo, Ini Profil Mangkunegara X
- KontraS Minta Transparansi Soal Penganugerahan Jenderal Kehormatan Prabowo
- Atur dari Sekarang, Berikut Jadwal Libur Lebaran 2024
“Jadi trendnya positif bukan hanya karena menyelam mau lebaran atau mau puasa tetapi memang karena terakhir sudah menguat atau positif,” ungkap Lucky Bayu saat dihubungi TrenAsia dikutip pada Selasa, 5 Maret 2024.
Sementara itu, saat disinggung emiten FMCG yang terseret efek boikot akibat konflik Timur Tengah. Founder LBP Enterprises Internasional ini menekankan saham-saham seperti AMRT, DNET, hingga RANC tidak terlalu terpengaruh karena tergolong perusahaan dengan kapitilasi pasar skala menengah.
“(UNVR) dengan market cap yang besar itu wajar mengalami koreksi. Berbeda (AMRT, MIDI, DNET, MPPA, HERO dan RANC masuk dalam kelompok (kapitlisasi pasar) kecil hingga menengah. Dengan kondisi tersebut memungkinkan saham-saham kapitalisasi pasar kecil dan menengah lebih lincah pergerakannya,” ungkapnya.
Di tengah volatilitas tinggi di sektor konsumen, ia menyarankan kepada para investor untuk memandang saham dari perspektif temporal atau momentum. Karenanya, disarankan bagi emiten itu dipertimbangkan sebagai investasi dengan jangka waktu pendek hingga menengah.
Nah, berikut trading plan terhadap enam saham sektor consumer cyclical yang berpotensi mendulang cuan di tengah Bulan Ramadan dan hangatnya momen Lebaran.
- Studi Ini Temukan Dampak Twitter (X) Terhadap Psikologis Pengguna
- IHSG Potensi Koreksi, Saham ADRO, PTRO, SMGR hingga TKIM Menarik Disimak
- Proyeksi Dividen Final Cikarang Listrindo (POWR) di Tengah Kenaikan Laba Bersih 2023
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Berdasarkan data IDX Mobile pada perdagangan Senin, 04 Maret 2024, saham AMRT ditutup menguat 1,10% ke level Rp2.750 per saham. Dari sisi variasi harga, saham minimarket Alfamart bergerak di kisaran Rp2.710-2.770 per saham.
Sementara itu, jika mengacu perdagangan satu bulan terakhir saham AMRT telah menguat 5,77%. Adapun kapitilisasi pasar minimarket yang berlogo warna menyala berhasil mencapai angka Rp112,2 triliun.
Mengacu kondisi tersebut, saham AMRT ditargetkan bisa menembus Rp3.100 per saham. Dengan target tersebut, maka para investor berpeluang memperoleh cuan maksimal dari saham minimarket ini sebesar 12,73%.
PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
Selama perdagangan kemarin, saham MIDI ditutup stagnan dengan harga pembukaannya di level Rp434 per saham. Dari sisi variasi harga, saham anak usaha Alfamart ini bergerak di kisaran Rp424-440 per saham.
Meski begitu, jika mengacu data perdagangan satu bulan terakhir, harga saham pemilik lisensi jaringan ritel Lawson ini telah menguat 9,05%. Adapun kapitilisasi pasar MIDI saat ini mencapai angka Rp14,52 triliun.
Dengan target saham sebesar Rp505 per saham. Maka para investor berpeluang memperoleh cuan maksimal dari saham emiten minimarket Alfamidi ini sebesar 26,73% dengan durasi investasi jangka menengah.
PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)
Saham DNET yang juga bergerak di bidang ritel dan telekomunikasi ini ditutup stagnan dari harga pembukaannya sebesar Rp4.650 per saham. Dari sisi variasi harga, saham ini bergerak di kisaran Rp4.570-4.650 per saham.
Meski begitu, jika mengacu data perdagangan satu bulan terakhir saham ini juga menguat tipis sekitar 40 poin (0,81%). Adapun kapitilisasi pasar perusahaan yang gemar berinvestasi di mencapai angka Rp65,96 triliun.
Dengan target harga saham mencapai Rp4.770 per saham, peluang bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari saham induk perusahaan Indomaret ini mencapai presentase 2,58%.
- IHSG Diproyeksikan 7.325, Saham HRUM, BRMS, ITMG dan MEDC Layak Disimak
- Rekomendasi Saham Hari Ini, Pantau NCKL hingga JSMR
- Banjir Cuan, Emiten Ini Bagi Dividen Maret 2024
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)
Sama seperti MIDI dan DNET, saham bersandikan MPPA ini juga ditutup di level stagnan dari harga pembukaanya sebesar Rp52 per saham. Dari sisi variasi harga, saham ini bergerak di kisaran Rp51-54 per saham.
Mengacu data perdagangan satu bulan terakhir, saham ini telah menurun 5,45%. Sementara itu, hingga penutupan perdagangan kemarin, kapitilisasi pasar saham ini berada di level Rp798,35 miliar.
Meski terjadi penurunan harga, analis menargetkan saham ini mampu menembus angka Rp103 per saham. Dengan target tersebut maka para investor berpeluang memperoleh cuan maksimal dari saham MPPA sebesar 98,08%.
PT Hero Supermarket Tbk (HERO)
Pada perdagangan kemarin saham HERO ditutup di level Rp770 per saham atau melemah 3,14% dari harga pembukaannya. Dari sisi variasi harga, saham emiten minimarket ini bergerak di kisaran Rp770-815 per saham.
Bila mengacu data perdagangan satu bulan terakhir, saham HERO malah menurun 140 poin atau (15,38%). Meskipun demikian, kapitalisasi pasar saham tersebut masih tetap signifikan, mencapai level Rp3,22 triliun.
PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC)
Sama seperti HERO, saham RANC ditutup melemah 5,65% ke level Rp585 per saham. Dari sisi variasi harga, saham emiten minimarket yang menjual sayur mayur ini bergerak di kisaran R580-605 per saham.
Bila mengacu data perdagangan satu bulan terakhir, saham RANC malah hanya menurun 10 poin atau (1,68%). Sementara itu, kapitalisasi pasar saham tersebut masih tetap signifikan, mencapai level Rp915,22 miliar.
Demikian, saham RANC tetap ditargetkan mampu mencapai angka Rp650 per saham. Dengan target tersebut, maka para investor berpeluang memperoleh cuan maksimal dari saham minimarket ini sebesar 11,11%.