Mencermati Aksi Investasi Prajogo Pangestu di Saham BREN
- Prajogo Pangestu membeli 10 juta saham BREN, meningkatkan kepemilikannya menjadi 129,78 juta saham. Bagaimana ini memengaruhi harga saham BREN?
Korporasi
JAKARTA – Langkah strategis Prajogo Pangestu, pengendali akhir PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), menarik perhatian pasar usai membeli 10 juta saham BREN senilai Rp 73,22 miliar. Aksi ini tidak hanya memperkuat posisinya di perusahaan, tetapi juga mendorong penguatan harga saham BREN.
Pembelian saham tersebut dilakukan pada 11 November 2024 dengan harga pelaksanaan Rp7.322 per saham. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan langsung Prajogo dari 119,78 juta saham menjadi 129,78 juta saham. Dalam pengumuman resmi, BREN menyebutkan bahwa aksi ini murni untuk tujuan investasi pribadi.
Dampaknya langsung terasa di pasar saham. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BREN melonjak 7,27% pada perdagangan berikutnya, ditutup pada level Rp7.375. Dengan total kepemilikan 129,78 juta saham, nilai investasi langsung Prajogo di BREN kini mencapai Rp953,95 miliar, mengacu pada harga penutupan Rp7.350 per saham.
- 7 Sosok Taipan Indonesia yang Ikut Prabowo ke China
- Catat, Menkop Jamin Produksi Susu dari Koperasi Terserap Pabrik
- Harga Sembako di Jakarta: Cabe Rawit Merah Naik, Ikan Lele Turun
Di sisi kinerja perusahaan, BREN mencatatkan tantangan finansial hingga Kuartal III-2024. Pendapatan perusahaan turun tipis dari US$445,27 juta menjadi US$441,29 juta, dipengaruhi gangguan operasional pada unit 2 Darajat di sektor geothermal.
Direktur BREN, Hendra Soetjipto, menyatakan masalah ini telah diselesaikan pada awal September 2024, sehingga operasional kembali berjalan normal. Meskipun EBITDA perusahaan turun dari US$379,3 juta menjadi US$ 377 juta, margin EBITDA justru naik tipis dari 85,2% menjadi 85,4%.
Namun, laba sebelum pajak penghasilan turun dari US$223,70 juta menjadi US$217,71 juta. Penurunan ini berdampak pada koreksi laba periode berjalan dari US$113,74 juta menjadi US$110,71 juta.
Namun demikian, BREN mencatatkan kabar positif dengan meningkatnya laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, dari US$84,47 juta pada periode yang sama tahun lalu menjadi US$86,05 juta. Kenaikan ini terjadi seiring dengan turunnya laba yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali dari US$29,27 juta menjadi US$24,60 juta.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memeriksa perdagangan saham BREN terkait dugaan manipulasi atau transaksi semu. Namun, OJK menyatakan tidak ada indikasi keterlibatan pihak terafiliasi.
Di sisi lain, FTSE Russell mencoret BREN dari daftar Indeks FTSE Global Equity Indonesia kategori large cap karena adanya konsentrasi pemegang saham yang tinggi atau terkait dengan jumlah saham beredar di pasar reguler.
Hingga saat ini, ada empat pemegang saham yang menguasai sebanyak 97% saham BREN berdasarkan prospektus IPO, yaitu PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebanyak 64,66%, Green Era Energy Pte. Ltd. 23,60%, Jupiter Tiger Holdings 4,36% dan Prime Hill Funds 4,36%.