Mendag Harap Korea Selatan Tingkatkan Investasi di Indonesia
- Untuk mengatasi hambatan tesebut, Zulkifli Hasan atau kerap disapa Zulhas menyatakan Indonesia dan Korea Selatan telah menyepakati nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah dan swasta untuk mengatasi hambatan dan kesulitan perdagangan.
Nasional
SEMARANG - Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, dan Menteri Perdagangan Korea Selatan, Ahn Dukgeun, mengadakan pertemuan bilateral di Semarang, Jawa Tengah.
Pertemuan ini diadakan di sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55 di 21 Agustus 2023 , dan bertujuan untuk membahas langkah-langkah peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan melalui optimalisasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang telah berlaku sejak 1 Januari 2023. Selain itu, pemerintah juga berfokus dalam mengatasi berbagai hambatan perdagangan yang ada antara kedua negara tersebut.
Untuk mengatasi hambatan tesebut, Zulkifli Hasan atau kerap disapa Zulhas menyatakan Indonesia dan Korea Selatan telah menyepakati nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah dan swasta untuk mengatasi hambatan dan kesulitan perdagangan.
“Apabila diperlukan nanti akan dibentuk MoU untuk mengatasi kesulitan dan hambatan. Jika ada isu yang dihadapi, kedua belah pihak akan membantu,” tambah Zulhas.
- Selain Salurkan Bantuan Air Bersih, Perum Jasa Tirta I Siap Optimalisasi Waduk di Jateng
- Prabowo Boyong 24 Pesawat Tempur Boeing F-15EX dari AS
- 5 Hal yang Dilarang Dilakukan Saat Festival Hantu Lapar
Zulhas menyebutkan dalam pertemuan bilateral dengan Korea Selatan, kedua belah pihak telah sepakat meningkatkan perdagangan antara Indonesia dengan Korea Selatan dengan mengoptimalkan IK-CEPA.
Zulhas mengungkapkan total perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan saat ini masih berada di bawah perdagangan Vietnam. Dengan adanya Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), diharapkan Indonesia bisa mengejar ketertinggalan tersebut.
Pada pertemuan tersebut, Zulhas menyampaikan harapannya agar Korea Selatan dapat memperluas investasinya di Indonesia, terutama pada sektor produk yang berfokus pada ekspor seperti kendaraan listrik dan industri manufaktur.
Zulhas juga menyampaikan permintaan agar investasi Korea Selatan di Indonesia ditingkatkan, dan menjelaskan bahwa hubungan antara kedua negara tidak mengalami hambatan apa pun. Oleh karena itu, ia berharap bahwa investasi dari Korea Selatan akan mengarah ke Indonesia.
Korea Selatan adalah salah satu mitra dagang Indonesia yang berada di peringkat ke-8 sebagai tujuan ekspor dan peringkat ke-5 sebagai negara asal impor. Selama periode Januari hingga Juni 2023, nilai total perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan telah mencapai US$10,48 miliar atau setara dengan Rp157,20 triliun (kurs Rp15.000). Pada periode yang sama, ekspor Indonesia ke Korea Selatan mencapai US$5,05 miliar (Rp75,75 triliun), sedangkan impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar US$5,43 miliar (Rp81,45 triliun).
Beberapa produk unggulan Indonesia yang diekspor ke Korea Selatan meliputi batu bara, gas alam, bijih tembaga, ammonia, serta perangkat monitor dan proyektor. Sementara barang-barang utama yang diimpor oleh Indonesia dari Korea Selatan diantaranya minyak pelumas, minyak petroleum ringan, komponen sirkuit elektronik terpadu, memori sirkuit elektronik terpadu, serta prosesor sirkuit elektronik terpadu.