Mendag Lutfi Resmi Dicopot, Kasus Minyak Goreng Penyebabnya?
- Presiden Jokowi mengangkat Ketum PAN Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 15 Juni 2022 siang hari. Jokowi mengangkat Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Sebelumnya, Presiden juga telah memanggil mantan Mendag Lutfi ke istana negara pada 14 Juni 2022. Namun, Lutfi nampak irit bicara setelah berbincang dengan Jokowi. Lalu bagaimana sepak terjang Lutfi selama menjabat sebagai Menteri Perdagangan selama ini?
- Tampil Tanpa Poni, Lisa Blackpink Dibayar Rp115 Miliar?
- Diundur, Catat Tanggal Pengumuman Hasil Rekrutmen BUMN 2022 Terbaru
- Ada Ancaman Resesi Ekonomi, Elon Musk Beri Komentar Nyinyir
Lutfi adalah Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) yang resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan pada akhir 2020. Karir Lutfi di pemerintahan dimulai pada 2005 dengan menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2005-2009.
Pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1969 ini, juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia masa jabatan 2010-2013.
Dalam era kepemimpinan Lutfi, berbagai komoditas sempat mengalami kenaikan harga yang signifikan hingga kelangkaan pada minyak goreng. Berikut TrenAsia.com rangkum kontroversi Mendag Lutfi selama menjabat.
1. Kedelai Impor Mahal
Mendag Lutfi sempat menjadi sorotan ketika pasokan kedelai di dalam negeri bermasalah sejak Februari 2022. Pasokan yang terbatas membuat harganya beranjak naik dari akhir 2021 hingga awal 2022.
Ia sempat menyebutkan hal ini karena babi di China yang menyebabkan kurangnya pasokan kedelai. Kementerian Perdagangan dianggap hanya mencari-cari alasan terkait dengan kelangkaan kedelai.
2. Minyak Goreng Langka
Kelangkaan minyak goreng di dalam negeri menjadi perbincangan sejak akhir 2021. Mendag Lutfi menyebutkan salah satu faktor yang menyebabkan kelangkaan karena persoalan rantai pasokan dan kebutuhan minyak goreng sehingga menyebabkan masyarakat panic buying.
Akibat kelangkaan ini, harga minyak goreng pun sempat naik hingga menjadi dua kali lipat. Pemerintah berulang kali melakukan subsidi untuk harga minyak goreng yang dijual di ritel.
Kemendag pun disebut tidak dapat mengontrol pasokan minyak goreng dan mafia minyak yang berada di baliknya. Lutfi dan jajarannya dianggap tidak kuasa melawan penyimpangan-penyimpangan tersebut lantaran terbatasnya kewenangan kehendak dalam undang-undang.
Teranyar, Kejaksaan Agung telah memeriksa sejumlah saksi dan tersangka korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng. Mayoritas nama berasal dari Kementerian Perdagangan di bawah komando Lutfi.
Hingga berita ini dimuat, Mendag Lutfi belum terlihat di kantor Kemendag, Jakarta. Adapun serah terima jabatan dari Muhammad Lutfi ke Zulkifli Hasan dijadwalkan berlangsuh sore hari ini.