Menelusuri Jejak Si Ular Besi di Museum Kereta Api Ambarawa
- Museum Kereta Api Ambarawa pada awalnya merupakan sebuah stasiun aktif yang menghubungkan lintas Semarang-Yogyakarta via Magelang.
Destinasi & Kuliner
JAKARTA--Masyarakat yang gemar wisata sejarah mungkin sudah tidak asing lagi dengan Museum Kereta Api Ambarawa. Museum yang sarat kisah masa lampau ini merupakan tempat yang cocok untuk menikmati wisata edukasi sembari bernostalgia. Bagi penggemar alat transportasi berbasis rel, museum ini sangat menarik dikunjungi.
Museum Kereta Api Ambarawa pada awalnya merupakan sebuah stasiun aktif yang menghubungkan lintas Semarang-Yogyakarta via Magelang. Namun seiring dengan ditutupnya jalur kereta api di lintasan tersebut, stasiun ini kemudian berubah fungsi menjadi museum. Layanan tersebut resmi mulai pada 6 Oktober 1976.
Museum tersebut berdiri untuk melestarikan armada lokomotif uap yang kala itu mulai tersingkirkan akibat modernisasi. Selain itu, terdapat jalur rel kereta api bergerigi yang hanya terdapat di Ambarawa dan Sumatra Barat. Keunikan inilah yang kemudian mendorong untuk membuka Stasiun Ambarawa menjadi sebuah museum guna melestarikan keberadaan aset berharga tersebut.
- Butuh Rp6 Miliar untuk Ganti Rumput JIS Sesuai Standar FIFA
- Balas Amerika, China Larang Ekspor Bahan Semikonduktor
- Suspensi Dibuka Setelah Rilis Laporan Keuangan, Saham BULL Langsung Anjlok
Memasuki museum, pengunjung akan disuguhkan display di dinding yang berisikan informasi mengenai kilas balik sejarah perkeretaapian di Indonesia. Beragam koleksi statis dan dinamis menghiasi kawasan museum ini.
Sekitar 26 unit lokomotif uap dan berbagai gerbong serta kereta kayu dari berbagai jenis dan pabrikan terpajang rapi di pelataran dalam Museum Kereta Api Ambarawa. Tidak hanya koleksi berupa armada perkeretaapian saja, museum ini juga memiliki koleksi lain.
Koleksi ini berupa pernak pernik peralatan operasional kereta api seperti handle sinyal, tiang sinyal mekanik, dan beragam lainnya. Lebih unik lagi, terdapat bangunan halte dari kayu yang dipindah dari tempat asalnya untuk dilestarikan di kawasan museum ini.
Daya tarik lain yang menarik minat wisatawan ketika berkunjung ke museum ini yaitu koleksi dinamis berupa kereta yang ditarik lokomotif diesel atau lokomotif uap. Ada pula perjalanan reguler kereta wisata dengan lokomotif diesel dengan rute dari Museum Ambarawa hingga Stasiun Tuntang. Rute kereta ini melewati tepian Rawa Pening.
- Butuh Rp6 Miliar untuk Ganti Rumput JIS Sesuai Standar FIFA
- Balas Amerika, China Larang Ekspor Bahan Semikonduktor
- Suspensi Dibuka Setelah Rilis Laporan Keuangan, Saham BULL Langsung Anjlok
Primadona utama dari Museum Ambarawa adalah paket kereta wisata dengan lokomotif uap yang melintasi jalur bergerigi antara Museum Ambarawa hingga Stasiun Bedono. Rute ini menjadi andalan bagi wisatawan lokal hingga mancanegara.
Selain karena menawarkan view pemandangan yang indah, rute menuju Stasiun Bedono juga unik dan langka karena jalur rel bergerigi di Indonesia hanya ada di Ambarawa dan Sumatra Barat. Adapun harga tiket masuk museum ini dibanderol Rp20.000.
Kemudian untuk harga kereta wisata regular rute Museum Ambarawa hingga Stasiun Tuntang dibanderol Rp100.000. Fasilitas yang ada di museum juga cukup lengkap. Tempat parkir yang luas, toilet yang bersih serta berbagai fasilitas penunjang lainnya akan mempermudah wisatawan ketika mengunjungi destinasi wisata ini.