Menengok Potensi Reksa Dana saat Ekonomi RI 2024 Diramal Tumbuh
- Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% pada 2024.
Bursa Saham
JAKARTA – Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% pada 2024. Hal ini dipercaya dapat mendorong tingkat investasi, termasuk pada instrumen reksa dana.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan stabil. Forecast saya di tahun depan itu untuk yang worst case-nya itu 4,8 persen, tapi untuk yang optimisnya bisa 5,04 persen,” ujarnya kepada media, dikutip Kamis, 28 Desember 2023.
Fithra menjelaskan, berbagai faktor juga memengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi tahun depan, seperti konsumsi masyarakat yang dianggap masih cukup solid.
Hal tersebut terlihat dalam data dua kuartal terakhir, yakni kuartal II-2023 serta kuartal III-2023 yang berada di atas tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Ditemukan Cadangan Minyak dan Gas Baru, Blok Rokan Masih Berpotensi Besar
- Dolar Melemah, Franc Swiss Cetak Rekor Tertinggi dalam 9 Tahun
- Catat! 29 Desember 2023 Jadi Hari Terakhir Peroleh Dividen Interim BRI
“Tahun ini kuartal kedua pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, sementara pertumbuhan konsumsi sudah 5,3% dan itu juga dilanjutkan lagi di kuartal ketiga inilah yang kemudian mampu untuk membawa kita jauh lebih solid di tahun 2024," papar dia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh positif di tengah kondisi ketidakpastian global serta ketegangan geopolitik di sejumlah wilayah menjadi sorotan bagi para investor.
Pertumbuhan ekonomi yang solid menjadi tanda ketahanan sebuah negara. “Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi perkembangan investasi di tanah air yang kemungkinan juga akan terdongkrak.”
Sebagai salah satu produk investasi, reksa dana dapat menjadi pilihan. Reksa dana merupakan produk investasi yang mengumpulkan dana dari masyarakat baik individu maupun instansi yang akan ditaruh pada sejumlah instrumen.