Ilustrasi ATM Link untuk Bank BUMN atau Himbara.
Perbankan

Mengadu Balap Laba, Aset, dan DPK Himbara Semester I-2024

  • Peningkatan laba bersih bank-bank milik negara di kuartal kedua 2024 hanya berada dalam kisaran satu digit.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah merilis laporan kinerja keuangan mereka untuk semester pertama tahun 2024. Secara keseluruhan, bank-bank ini menunjukkan pertumbuhan yang positif di berbagai sektor. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun ada pertumbuhan, peningkatan laba bersih bank-bank milik negara di kuartal kedua 2024 masih berada dalam kisaran satu digit.

Beberapa bank bahkan mencatatkan pertumbuhan laba di bawah 5%. Sebagai informasi, laba bersih dan pertumbuhannya sering kali dijadikan indikator utama dalam mengukur kinerja suatu bank atau perusahaan dibandingkan dengan aset.

Berikut adalah perbandingan pertumbuhan laba, penyaluran kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan aset bank-bank Himbara hingga semester I-2024:

1. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp29,9 triliun pada semester I-2024, mengalami pertumbuhan sebesar 1% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, di mana laba bersih tercatat sebesar Rp29,6 triliun. 

Dari sisi penyaluran kredit, BRI berhasil menyalurkan total kredit sebesar Rp1.336,78 triliun sepanjang semester pertama 2024. Jumlah ini naik sebesar 11,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp1.202,13 triliun. 

Sementara itu, untuk DPK, BRI mencatatkan jumlah sebesar Rp1.389,6 triliun dengan komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai 63,17%. Di sisi aset, BRI melaporkan total aset sebesar Rp1.977,37 triliun pada semester I-2024.

2. Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI melaporkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp26,6 triliun pada semester I-2024. Laba ini mengalami peningkatan sebesar 5,23% secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Penyaluran kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1.532 triliun pada semester pertama 2024, tumbuh 20,5% secara tahunan. Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar 15,4% yoy menjadi Rp1.651 triliun pada kuartal II-2024. Total aset Bank Mandiri hingga semester I-2024 tercatat sebesar Rp2.258 triliun.

3. Bank Negara Indonesia (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp10,7 triliun hingga Juni 2024. Angka ini tumbuh sebesar 3,8% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Pada sektor penyaluran kredit, BNI mencatatkan penyaluran sebesar Rp727 triliun pada semester I-2024, mengalami pertumbuhan sebesar 11,7% secara tahunan. 

Untuk DPK, BNI mencatatkan pertumbuhan sebesar 1% yoy menjadi Rp772,32 triliun pada semester I-2024. Sedangkan, total aset BNI tercatat sebesar Rp1.072,45 triliun hingga semester I-2024, atau tumbuh sebesar 4,62% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp1.025,09 triliun.

4. Bank Tabungan Negara (BTN)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaporkan laba bersih sebesar Rp1,502 triliun pada semester I-2024. Angka ini mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp1,474 triliun. 

BTN juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai sekitar Rp352,06 triliun sepanjang semester I-2024, yang berarti tumbuh sebesar 14,4% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp307,66 triliun. 

Selain itu, BTN mencatatkan peningkatan DPK sebesar 16,6% yoy menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp313,3 triliun. 

Di sisi aset, BTN mencatatkan total aset sebesar Rp455,60 triliun hingga akhir Juni 2024, yang berarti meningkat 13,7% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp400,54 triliun.

Demikianlah perbandingan kinerja keuangan bank-bank Himbara pada semester pertama tahun 2024. Meskipun pertumbuhan laba masih terbatas, sektor-sektor lain seperti penyaluran kredit, DPK, dan aset menunjukkan perkembangan yang positif, yang menunjukkan stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan dalam industri perbankan nasional.

Urutan Berdasarkan Laba Terbesar hingga Terkecil:

  1. BRI - Laba bersih Rp29,9 triliun
  2. Bank Mandiri - Laba bersih Rp26,6 triliun
  3. BNI - Laba bersih Rp10,7 triliun
  4. BTN - Laba bersih Rp1,502 triliun

Urutan Berdasarkan Aset Terbesar hingga Terkecil:

  1. Bank Mandiri - Aset Rp2.258 triliun
  2. BRI - Aset Rp1.977,37 triliun
  3. BNI - Aset Rp1.072,45 triliun
  4. BTN - Aset Rp455,60 triliun

Urutan Berdasarkan DPK Terbesar hingga Terkecil:

  1. Bank Mandiri - DPK Rp1.651 triliun
  2. BRI - DPK Rp1.389,6 triliun
  3. BNI - DPK Rp772,32 triliun
  4. BTN - DPK Rp365,4 triliun

Urutan Berdasarkan Persentase Pertumbuhan Laba Terbesar hingga Terkecil:

  1. Bank Mandiri - Pertumbuhan laba 5,23%
  2. BNI - Pertumbuhan laba 3,8%
  3. BTN - Pertumbuhan laba 1,9%
  4. BRI - Pertumbuhan laba 1%

Urutan Berdasarkan Persentase Pertumbuhan Aset Terbesar hingga Terkecil:

  1. BTN - Pertumbuhan aset 13,7%
  2. Bank Mandiri - Pertumbuhan aset 10%
  3. BNI - Pertumbuhan aset 4,62%
  4. BRI - Pertumbuhan aset 3,5%

Urutan Berdasarkan Persentase Pertumbuhan DPK Terbesar hingga Terkecil:

  1. BTN - Pertumbuhan DPK 16,6%
  2. Bank Mandiri - Pertumbuhan DPK 15,4%
  3. BRI - Pertumbuhan DPK 10%
  4. BNI - Pertumbuhan DPK 1%