Stres liburan natal holiday stress
Rumah & Keluarga

Mengapa Banyak Orang Stres Saat Musim Libur?

  • Temuan utama survei ini menemukan bahwa 80% orang Amerika mengatakan bahwa ekspektasi dan kejadian menjelang liburan menyebabkan mereka semakin merasakan stres, dan hampir 28,2% mengatakan mereka kurang tidur selama liburan.

Rumah & Keluarga

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Musim liburan identik dengan kegembiraan dan kumpul bersama keluarga, namun tak jarang liburan dapat menjadi momen-momen yang menegangkan dan membuat orang stres. 

Sleepopolis baru-baru ini melakukan survei yang menganalisis lebih dari 1.000 orang dewasa Amerika mengenai kebiasaan kesehatan saat liburan dan menemukan beberapa faktor menarik yang berperan dalam alasan mengapa orang Amerika biasanya stres menjelang musim liburan.

Harvard Medical School melaporkan bahwa karena meningkatnya tanggung jawab menjelang musim liburan, “korteks prefrontal otak bekerja berlebihan.”

Temuan utama survei ini menemukan bahwa 80% orang Amerika mengatakan bahwa ekspektasi dan kejadian menjelang liburan menyebabkan mereka semakin merasakan stres, dan hampir 28,2% mengatakan mereka kurang tidur selama liburan.

Hampir separuh orang Amerika melaporkan bahwa masalah keuangan adalah penyebab utama stres mereka menjelang liburan. 

Angka ini meningkat drastis dari survei yang dilakukan Sleepopolis pada tahun 2021, data tahun itu menunjukkan hanya 28% yang melaporkan bahwa masalah keuangan menjadi penyebab stres utama mereka saat liburan.

Selain itu, satu dari empat orang Amerika “sangat tertarik” untuk berpartisipasi dalam kampanye untuk tidak minum alkohol Dry January tahun ini.

Lebih dari 50% orang Amerika berencana bepergian mengunjungi teman dan keluarga pada musim liburan ini, dan kebanyakan dari mereka lebih memilih tidur di hotel daripada menginap sebagai tamu di rumah mereka.

Untuk mengatasi hal ini, terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari stres selama liburan. 

Salah satunya adalah dengan menjangkau teman, sahabat, keluarga, atau orang yang Anda sayangi. 

Untuk diketahui, interaksi dengan orang lain bisa sangat berpengaruh untuk meredakan stres yang dirasakan seseorang. 

Kesepian telah menjadi masalah banyak orang di era yang serba sibuk saat ini, World Health Organization (WHO) bahkan membentuk komisi baru untuk menangani masalah kesehatan yang disebabkan oleh perasaan terisolasi dan kesepian. 

Sebuah penelitian melaporkan, saat ini 43 juta orang mengaku merasakan kesepian yang kronis. 

Journal of Psychological Nursing and Mental Health Services mendiskusikan bagaimana support sosial bisa menjadi metode yang membantu untuk mengurangi stres selama liburan.