parfum.jpeg
Gaya Hidup

Mengapa Bau Parfum Bisa Berbeda pada Setiap Orang?

  • Berasal dari kata Latin "per fumus", yang berarti "melalui asap", kata parfum saat ini digunakan untuk merujuk pada campuran wewangian.
Gaya Hidup
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Berasal dari kata Latin "per fumus", yang berarti "melalui asap", kata parfum saat ini digunakan untuk merujuk pada campuran wewangian.  Bahan ini telah menjadi bagian dari sejarah umat manusia sejak zaman peradaban Mesir kuno dan Mesopotamia kuno.

Industri parfum telah berkembang karena meningkatnya tren perawatan pribadi dan masalah kesehatan. Menurut Grand View Research sebagaimana dikutip Science Times Jumat 12 Mei 2023, industri parfum global bernilai US$50,85 miliar  pada tahun 2022 dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,9% dari tahun 2023 hingga 2030.  Tidak heran, beberapa jenis parfum dengan aroma yang bervariasi bermunculan di pasaran.

Ada yang mungkin tidak selalu disadari, sebuah parfum bisa dicium dengan aroma berbeda oleh sejumlah orang. Kenapa demikian?

Bagaimana Indera Penciuman Kita Bekerja?

Indera penciuman kita telah memengaruhi hidup kita lebih dari yang kita sadari. Memiliki 400 reseptor bau khusus, hidung manusia dapat mengidentifikasi bau dengan mengumpulkan molekul aroma saat kita menarik napas. 

Selaput tipis di rongga hidung menyerap molekul-molekul ini. Struktur mirip rambut kecil yang disebut silia mengirimkan sinyal ke area otak yang memproses dan mengelola masukan penciuman.

Begitu berada di dalam otak, sinyal diproses di berbagai wilayah dengan fungsi berbeda. Korteks frontal otak mengenali aroma itu sendiri. Sedangkan hippocampus memproses bau dalam bentuk ingatan. Sedangkan amigdala dan hipotalamus menafsirkannya dalam konteks emosi. Seperti yang dikonfirmasi oleh Springer Nature, pemrosesan bau ini memungkinkan kita mendeteksi lebih dari 1 triliun aroma individu.

Persepsi Individu terhadap Aroma

Parfum modern terdiri dari puluhan hingga ratusan bahan, terutama minyak atsiri, fiksatif, dan pelarut. Menurut National Library of Medicine, penunjukan wewangian dilakukan menurut tingkat konsentrasi, rumpun wewangian di mana mereka berada, dan catatan tambahan dalam wewangian tersebut.

Bau parfum berubah di antara setiap orang karena bahan kimia dalam tubuh kita yang memengaruhi cara kita mengenali aroma. Saat bahan kimia dalam tubuh kita berinteraksi dengan bahan kimia dalam parfum, kombinasi unik dari pengenalan aroma tercipta.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh ahli wewangian Michael Donovan, dia juga menemukan bahwa perbedaan pada kulit kita dapat mempengaruhi persepsi kita terhadap penciuman. Menurut Donovan, sedikit perbedaan pada tingkat pH kulit tempat semprotan parfum dioleskan akan mengubah cara aroma tercium.

Sosiologi Parfum

Faktor psikologis dan demografis yang berbeda menjadi alasan untuk memakai parfum dengan wewangian tertentu. Mood seseorang juga menjadi pertimbangan penting yang mempengaruhi pilihan parfum. Pria dan wanita juga memiliki motivasi psikologis yang berbeda untuk membeli dan memakai parfum. Sebagian besar wanita memperoleh parfum dengan membelinya karena sejumlah alasan, seperti membangkitkan kesan positif.

Parfum juga diketahui memengaruhi harga diri dan optimisme seseorang. Seiring waktu, parfum favorit seseorang dapat menjadi cerminan kepribadiannya serta keadaan emosinya saat ini.