Ilustrasi industri multifinance.
IKNB

Mengapa Digitalisasi Jadi Penting untuk LKM? Simak Alasannya

  • Perkembangan teknologi digital memberikan peluang besar bagi LKM untuk meningkatkan efisiensi operasional dan layanan. Dalam beberapa tahun terakhir, percepatan digitalisasi, terutama di sektor keuangan, telah membuka jalan bagi LKM untuk mengoptimalkan setiap aspek proses bisnis mereka. Digitalisasi menawarkan solusi untuk tantangan operasional, termasuk pencatatan keuangan, pengelolaan kredit, dan pelayanan nasabah.

IKNB

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA  - Baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 2024-2028. 

Dalam Roadmap tersebut, OJK membeberkan alasan pentingnya digitalisasi bagi industri LKM yang kini tengah bersaing ketat dengan industri fintech peer-to-peer (P2P) lending yang lebih dulu bergerak di ranah digital dalam aktivitas bisnisnya.

Dipaparkan oleh OJK dalam Roadmap tersebut, perkembangan teknologi digital memberikan peluang besar bagi LKM untuk meningkatkan efisiensi operasional dan layanan. 

Dalam beberapa tahun terakhir, percepatan digitalisasi, terutama di sektor keuangan, telah membuka jalan bagi LKM untuk mengoptimalkan setiap aspek proses bisnis mereka. Digitalisasi menawarkan solusi untuk tantangan operasional, termasuk pencatatan keuangan, pengelolaan kredit, dan pelayanan nasabah.

Pandemi COVID-19 menjadi momentum penting bagi sektor keuangan untuk mempercepat digitalisasi. Pembatasan aktivitas masyarakat mendorong inovasi dalam teknologi keuangan yang tidak hanya bermanfaat bagi lembaga besar, tetapi juga memberikan keuntungan signifikan bagi LKM yang mengelola usaha mikro.

Efisiensi Operasional melalui Teknologi Digital

Pemanfaatan teknologi informasi memungkinkan LKM mengotomasi berbagai proses operasional, seperti pencatatan keuangan dan pelaporan. Teknologi ini tidak hanya mempercepat pekerjaan administrasi, tetapi juga meningkatkan akurasi data. Dengan sistem digital, transaksi keuangan dapat dicatat secara real-time, mengurangi risiko kesalahan pencatatan manual.

Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan LKM bekerja lebih transparan. Pelaporan yang cepat dan akurat tidak hanya memudahkan manajemen internal, tetapi juga membangun kepercayaan dengan mitra eksternal, seperti regulator atau lembaga pendanaan.

Sinergi dengan Fintech untuk Peningkatan Layanan

Teknologi digital memberikan peluang besar bagi LKM untuk berkolaborasi dengan perusahaan teknologi finansial (fintech). Salah satu bentuk sinergi tersebut adalah integrasi dengan fintech credit scoring, yang memungkinkan LKM menilai kelayakan kredit calon peminjam dengan lebih cepat dan akurat.

LKM juga dapat memanfaatkan platform berbasis teknologi untuk menjangkau lebih banyak nasabah melalui pemasaran digital. Dengan memanfaatkan media sosial dan aplikasi berbasis internet, LKM dapat memperluas akses layanan mereka ke masyarakat di daerah terpencil, yang sebelumnya sulit dijangkau.

Peningkatan Efisiensi melalui Transformasi Digital

Salah satu contoh keberhasilan transformasi digital dalam LKM adalah penerapan sistem digitalisasi dalam manajemen dana bergulir. Banyak LKM telah memanfaatkan teknologi ini untuk mengelola dana bergulir secara efektif. 

Dengan digitalisasi, dana yang disalurkan kepada nasabah dapat dilacak dengan lebih baik, memastikan penggunaannya sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

LKM juga dapat menggunakan teknologi untuk memantau keberhasilan usaha mikro yang dibiayai. Sistem berbasis data memungkinkan analisis kinerja debitur secara berkala, sehingga LKM dapat memberikan pendampingan atau intervensi jika diperlukan.

Dukungan Pemerintah dan Lembaga Internasional 

Transformasi digital LKM tidak hanya bergantung pada inisiatif internal, tetapi juga membutuhkan dukungan eksternal. Pemerintah pusat dan daerah telah menginisiasi berbagai program yang mendukung pengembangan kapasitas digital LKM. 

Salah satu contohnya adalah pelatihan dan pendampingan teknis yang diselenggarakan oleh kementerian, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat.

Di tingkat internasional, lembaga seperti German Sparkassenstiftung for International Cooperation bekerja sama dengan OJK untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) LKM melalui pelatihan berbasis teknologi. Pelatihan ini mencakup pengelolaan kredit, pelaporan keuangan, hingga strategi digitalisasi layanan.

Kolaborasi LKM dengan Pemerintah dalam Dana Bergulir

Digitalisasi juga meningkatkan efektivitas pengelolaan dana bergulir yang disalurkan pemerintah. LKM, dengan karakteristiknya yang dekat dengan masyarakat berpenghasilan rendah, menjadi mitra strategis dalam menyalurkan dana bergulir secara efisien. Digitalisasi memungkinkan LKM memonitor penggunaan dana secara lebih transparan, sehingga mengurangi potensi penyalahgunaan.

Program-program seperti Kredit Ultra Mikro (UMi) dari Pusat Investasi Pemerintah dan dana bergulir Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menunjukkan bagaimana teknologi dapat membantu LKM dalam mengelola pendanaan. Dengan digitalisasi, proses pengajuan, pencairan, hingga pelaporan dana menjadi lebih cepat dan mudah.

Masa Depan LKM di Era Digital

Transformasi digital menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan LKM. Pemanfaatan teknologi memungkinkan lembaga ini memberikan layanan yang lebih cepat, transparan, dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha mikro.

Ke depan, digitalisasi akan terus menjadi fokus utama dalam roadmap pengembangan LKM di Indonesia. Dukungan dari pemerintah, lembaga internasional, dan kolaborasi dengan fintech akan menjadi fondasi penting bagi LKM untuk tumbuh dan memberikan dampak positif yang lebih luas. Dengan efisiensi yang meningkat, LKM dapat menjadi pilar utama dalam memperkuat perekonomian mikro dan inklusi keuangan di Indonesia.