Mengapa Fans Sepak Bola Begitu Fanatik Terhadap Tim Mereka?
- Keberhasilan tim membawa peningkatan status dan rasa bangga bagi penggemar.
Gaya Hidup
JAKARTA - Semua orang memiliki kebutuhan yang kuat akan perasaan dimiliki. Dan menjadi bagian dari fandom entah sepak bola, band, K-Pop, hingga penyanyi memuaskan kebutuhan akan rasa memiliki dan mewadahi mereka berkumpul bersama orang-orang yang sefrekuensi.
Fans sepakbola saat menonton pertandingan misalnya, entah di televisi hingga menonton langsung di stadion rasa kebersamaan dan kegembiraan selama jalannya pertandingan membuat seluruh pengalaman menonton pertandingan menjadi menyenangkan.
Sebuah konsep yang telah dipelajari secara luas dalam penelitian psikologis menyebut istilah "penggemar yang sangat teridentifikasi" yaitu untuk menggambarkan identifikasi tim yang didefinisikan sebagai sejauh mana penggemar memandang tim sebagai perpanjangan dari identitas diri, seorang penggemar yang sangat teridentifikasi juga merasakan hubungan psikologis yang kuat dengan tim favorit mereka, harga diri, dan tingkat kesepian yang lebih rendah.
Mereka juga sangat optimis bahwa tim jagoan mereka akan memenangkan pertandingan dan tak ragu untuk membeli barang-barang yang berbau identitas tim mereka.
- Perusahaan Asal Singapura Caplok 31 Persen Saham Estika Tata Tiara (BEEF)
- 5 Fakta Unik Masjid Sheikh Zayed Solo, Ada Warna Italia dalam Arsitekturnya
- Tutup Kerugian, Bos Softbank Masayoshi Son Gadaikan 35 Persen Saham Miliknya
- Risalah The Fed Diprediksi Bernada Hawkish, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.190 per Dolar AS
Melansir dari laman website psychology today, menurut teori identitas, kita semua membentuk identitas kita di dalam kelompok tempat kira berada. Salah satunya adalah fandom. Fandom dapat menjadi pusat identitas seseorang.
Ketika tim jagoan mereka memenangkan pertandingan mereka ikut merasakan keberhasilan dan pencapaian bahkan lonjakan hormon dan perubahan fisiologis lainnya tak jauh berbeda dengan yang dirasakan atlet yang tengah bertanding di lapangan.
Keberhasilan tim membawa peningkatan status dan rasa bangga bagi penggemar.
Hal ini juga berlaku untuk kegagalan. Mereka cenderung mengalami peningkatan emosi negatif yang drastis termasuk di dalamnya kemarahan, penginaan hingga kebencian.
Kekalahan tim dapat menjadi ancaman terhadap identitas sosial seseorang dan penggemar yang memiliki identifikasi yang kuat cenderung merasa marah saat hal ini terjadi.
Sebagian penggemar mungkin akan legowo menerima kekalahan tim mereka, namun sebagiannya lagi akan terlibat dalam perilaku kasar dan agresif. Para peneliti bahkan memiliki julukan tersendiri untuk penggemar-penggemar seperti ini yaitu "penggemar disfungsional".
Penggemar disfungsional lebih cenderung berperilaku agresif di acara olahraga, meneriakkan hinaan kepada penggemar saingan, menghina wasit, atau bahkan terlibat dalam tindakan kekerasan.
Manusia adalah makhluk sosial. Kita ingin menjadi bagian dan merasa menjadi bagian dari suatu kelompok, tetapi kita juga ingin berada lebih tinggi di tangga sosial sehingga kita dapat memiliki lebih banyak pengaruh dan mendapatkan lebih banyak hal yang kita inginkan. Fans bisa mendapatkan status melalui kesuksesan tim mereka, tetapi status itu terancam ketika tim mereka kalah.