Mengapa Justin Trudeau Mundur, Apa Yang akan Terjadi Selanjutnya Bagi Kanada?
- Trudeau, 53, meraih kekuasaan pada tahun 2015 dan memimpin Partai Liberal meraih dua kemenangan kotak suara lagi pada tahun 2019 dan 2021.
Dunia
JAKARTA- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan ia berencana mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Liberal , di tengah meningkatnya perbedaan pendapat internal.
Pengumumannya pada hari Senin 6 Januari 2025 menyusul serangkaian spekulasi mengenai masa depan politiknya menyusul pertengkaran publik dengan mantan sekutunya. Selain itu juga mosi tidak percaya yang diserukan pada akhir bulan Januari, dan menurunnya angka jajak pendapat.
“Setiap pagi saya bangun sebagai perdana menteri, saya terinspirasi oleh ketahanan, kemurahan hati, dan tekad warga Kanada,” kata Trudeau dalam sambutannya dari kediamannya di Rideau Cottage di Ottawa.
Dalam mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, ia mencatat perjuangan berat yang dihadapi Partai Liberal saat mereka memasuki musim pemilihan federal. Ia menjelaskan bahwa ia akan mengundurkan diri setelah penggantinya ditemukan.
- KADIN Nilai Biodiesel B40 Jadi Tonggak Kemandirian Energi Nasional
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp4.000 per Gram
- Di Balik Lonjakan Saham PGAS, Broker-broker Ini Timbun Segini
“Negara ini layak mendapatkan pilihan yang nyata dalam pemilihan umum berikutnya, dan menjadi jelas bagi saya bahwa, jika saya harus berjuang dalam pertikaian internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemilihan umum tersebut.”
Siapa Trudeau?
Trudeau, 53, meraih kekuasaan pada tahun 2015 dan memimpin Partai Liberal meraih dua kemenangan kotak suara lagi pada tahun 2019 dan 2021.
Dia adalah putra tertua dari mantan Perdana Menteri karismatik Pierre Trudeau, yang meninggal pada tahun 2000. Justin Trudeau terjun ke dunia politik setelah bekerja sebagai instruktur papan luncur salju, bartender, penjaga pintu, dan guru.
Ia pertama kali terpilih menjadi anggota Senat pada tahun 2008 untuk mewakili lingkungan kelas pekerja di Montreal. Dia kemudian merombak Senat dengan tujuan membuatnya kurang politis dan lebih transparan dengan mengakhiri penunjukan partisan dan menciptakan proses seleksi yang independen dan berbasis prestasi.
Dia juga menandatangani perjanjian perdagangan baru dengan Amerika Serikat. Kemudian dia memperkenalkan pajak karbon untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Kanada selama dua masa jabatan pertamanya sebagai perdana menteri.
Ayah tiga anak ini juga melegalkan ganja, mengadakan penyelidikan publik terhadap perempuan Pribumi yang hilang dan dibunuh, serta meloloskan undang-undang yang mengizinkan bunuh diri dengan bantuan medis.
Dalam sambutannya hari Senin, Trudeau merenungkan beberapa prestasinya saat menjabat. "Kami terpilih pada tahun 2015 untuk memperjuangkan kelas menengah, dan itulah yang telah kami lakukan selama beberapa tahun terakhir," katanya. "Kami telah mengurangi pajak mereka, kami telah meningkatkan tunjangan bagi keluarga, kami memastikan ekonomi difokuskan pada upaya untuk bekerja bagi semua orang dan bukan hanya segelintir orang."
Bagaimana Situasinya Bisa Seperti Sekarang?
Popularitas Trudeau telah memudar dalam beberapa bulan terakhir. Ini karena pemerintahannya nyaris lolos dari serangkaian mosi tidak percaya dan para kritikus menyerukan pengunduran dirinya.
Ia telah berjanji untuk tetap menjabat dan membimbing Partai Liberal menuju pemilu. Tetapi dia menghadapi tekanan lebih lanjut dari Presiden AS terpilih Donald Trump, yang telah mengancam tarif sebesar 25 persen pada barang-barang Kanada.
- LK21 dan Anoboy Ilegal, Ini 6 Platform Streaming yang Aman
- LK21 dan LokLok Ilegal, Berikut 5 Aplikasi Nonton Film dan Drama Lengkap dan Aman
- CBDK Patok Harga IPO di Level Rp4.060, Target Saham Diproyeksikan Naik 157 Persen
Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland mengundurkan diri pada bulan Desember setelah tidak setuju dengan Trudeau mengenai cara menanggapi rencana Trump. Dalam sebuah posting di X, Freeland mengatakan dia akan mengundurkan diri setelah Trudeau memintanya untuk mengundurkan diri sebagai menteri keuangan. Dia mengutip perbedaan pendapat dengan perdana menteri, termasuk cara menangani ancaman tarif Trump dan nasionalisme ekonomi 'America first'.
Semenjak itu, semakin banyak anggota parlemen Liberal, yang khawatir dengan serangkaian jajak pendapat yang suram. Mereka secara terbuka mendesak Trudeau untuk mengundurkan diri.
Setelah Trudeau menyetujui seruan tersebut pada hari Senin, banyak pihak, termasuk Freeland, memuji keputusannya. "Saya berterima kasih kepada Justin Trudeau atas pengabdiannya selama bertahun-tahun bagi Kanada dan warga Kanada. Saya mendoakan yang terbaik untuknya dan keluarganya," tulis Freeland di media sosial.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Trudeau telah meminta agar Parlemen Kanada menghadapi masa prorogasi, menghentikan sidangnya hingga 24 Maret. Gubernur Jenderal Mary Simon telah menyetujui permintaan tersebut.
Bagi Partai Liberal, kepergian Trudeau akan memicu kompetisi untuk menunjuk penggantinya sebagai pemimpin partai.
Perlombaan itu berlangsung di saat yang krusial bagi partai tersebut. Hal ini karena mereka menghadapi pemilihan umum federal yang dijadwalkan akan diselenggarakan sebelum tanggal 20 Oktober. Jajak pendapat menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinan Trudeau, Partai Liberal akan kalah telak dari Partai Konservatif jika pemungutan suara diadakan segera.
Sekarang setelah Trudeau mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri, Partai Liberal perlu menyelenggarakan konvensi kepemimpinan khusus untuk memilih pemimpin berikutnya.
Tantangan bagi partai adalah bahwa konvensi-konvensi tersebut biasanya memakan waktu berbulan-bulan untuk diselenggarakan. Jika pemilihan umum benar-benar terjadi sebelum itu, Partai Liberal akan berada di tangan perdana menteri yang tidak dipilih oleh para anggota.
Hal itu tidak pernah terjadi di Kanada. Partai Liberal dapat mencoba mengadakan konvensi yang lebih pendek dari biasanya, tetapi hal itu dapat memicu protes dari para kandidat yang merasa dirugikan.
Bagaimana Trump Terlibat dalam Semua Ini?
Presiden terpilih Amerika Serikat telah mengancam akan mengenakan tarif besar-besaran pada tiga mitra dagang terbesarnya Kanada, Meksiko, dan China. "Baik Meksiko maupun Kanada memiliki hak dan kekuatan mutlak untuk dengan mudah menyelesaikan masalah yang telah lama membara ini," kata Trump dalam sebuah posting pada bulan November di platform media sosialnya Truth Social.
“Kami dengan ini menuntut mereka untuk menggunakan kekuatan ini, dan sampai saat itu tiba, sudah waktunya bagi mereka untuk membayar harga yang sangat besar!”
- Brasil Sambut Hangat Keanggotaan Penuh Indonesia di BRICS
- KADIN Nilai Biodiesel B40 Jadi Tonggak Kemandirian Energi Nasional
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp4.000 per Gram
Trudeau melakukan perjalanan ke Florida pada bulan November untuk bertemu dengan Trump di perkebunannya di Mar-a-Lago dalam upaya untuk mencegah perang dagang.
Namun presiden terpilih Amerika tersebut juga melancarkan serangan yang memalukan terhadap Trudeau di media sosial. Dia berulang kali memanggilnya sebagai “gubernur” Kanada dan menyatakan bahwa tetangga utara Amerika tersebut menjadi negara bagian AS yang ke-51 merupakan sebuah “ide yang bagus”.
Beberapa sekutu Trump, termasuk pengusaha teknologi miliarder Elon Musk, juga telah menyerang Trudeau dari platform mereka. Musk, misalnya, menyambut berita pengunduran diri Trudeau dengan sebuah posting di platform media sosialnya X: “2025 terlihat bagus.”
Trump juga merayakan pengumuman tersebut dengan unggahan di media sosial miliknya, di mana ia mengulangi seruannya agar Kanada menjadi “negara bagian ke-51” AS.
"Jika Kanada bergabung dengan AS, tidak akan ada Tarif, pajak akan turun drastis, dan mereka akan BENAR-BENAR AMAN dari ancaman Kapal Rusia dan China yang terus-menerus mengepung mereka," tulis Trump . "Bersama-sama, betapa hebatnya Negara ini!!!"