Mengapa Saham MARI dan ABBA dari Grup Mahaka Milik Erick Thohir Terbang Saat IHSG Terkoreksi?
Saham PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) dan PT Mahaka Media Tbk (ABBA) kompak menduduki jajaran top gainers pada akhir sesi perdagangan. Saham keduanya melonjak tajam hingga auto reject atas (ARA).
Korporasi
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,44% dan ditutup pada level 6.200,31 pada akhir perdagangan Kamis, 18 Februari 2021. Di tengah pelemahan itu, saham Grup Mahaka milik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir justru membumbung.
Melansir data perdagangan RTI Business, saham PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) dan PT Mahaka Media Tbk (ABBA) kompak menduduki jajaran top gainers pada akhir sesi perdagangan. Saham keduanya melonjak tajam hingga auto reject atas (ARA).
Saham MARI naik 34,43% sebesar 42 poin ke level harga Rp164 per lembar hingga akhir sesi kedua. Dalam sehari, saham ini ditransaksikan sebanyak 16.254 kali dengan nilai Rp77,5 miliar.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Saat bersamaan, saham ABBA naik 22 poin atau 34,38% dan parkir pada level harga Rp86 per lembar. Saham ABBA ditransaksikan sebanyak 10.214 kali dengan nilai mencapai Rp45,71 miliar.
Sebelumnya, Mahaka Radio Integra menyampaikan rencananya untuk memperluas pangsa pasar dengan merambah platform teknologi on demand.
Transformasi digital itu dilakukan dengan masuk ke dalam industri konten audio dan podcast melalui platform Noice yang dikelola PT Mahaka Digital Inovasi.
Bahkan, perseroan diketahui telah menjalin komitmen dengan dua perusahaan modal ventura untuk menggarap rencana itu. Di antaranya Alpha JWC Ventures dan Grup Kynesis.
Aksi jual saham MARI dalam volume besar terjadi dalam beberapa hari terakhir yang dilakukan oleh Harry Zulnardy. Pria yang merupakan pengganti Erick Thohir sebagai komisaris utama Mahaka Media itu menjual saham MARI sekitar 64,6 juta lembar. (SKO)