Mengawali Pekan, Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp14.860 per USD
- Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini karena meredanya ekspetasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) yang lebih agresif di sisa tahun 2022.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah dibuka melemah 26 poin di level Rp14.860 perdolar Amerika Serikat (AS) menurut data perdagangan via Bloomberg, Senin, 1 Agustus 2022.
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 29 Juli 2022, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp14.834 perdolar AS.
Kepala Divisi Riset dan Analisis PT Monex Investindo Futures (MIFX) Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini karena meredanya ekspetasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) yang lebih agresif di sisa tahun 2022.
- 5 Air Minum Dalam Kemasan Termahal di Dunia, Tertarik Coba?
- Jadi Kreator TikTok Nomor 1, Intip Ide Kreatif Khaby Lame Bikin Konten Viral
- Mengintip Keseruan Pameran Kendaraan Listrik PVES 2022
"Pascapengumuman keputusan kebijakan moneter bank sentral AS pekan lalu, dolar AS mendapatkan tekanan terhadap nilai tukar lainnya karena bank sentral tidak memberikan ketegasan mengenai kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif ke depannya," ujar Ariston kepada TrenAsia, Senin, 1 Agustus 2022.
Data produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua AS pun mengindikasikan ekonomi negeri Paman Sam yang semakin terancam resesi sehingga hal itu pun dinilai Ariston dapat membatasi The Fed dalam mengerek suku bunga acuan yang lebih agresif.
Sementara itu, tingkat inflasi dalam negeri masih menjadi pantauan para pelaku pasar. Inflasi yang masih terkendali pada gilirannya dapat mendukung penguatan pada rupiah.
"Di sisi lain, bayang-bayang resesi global dan lockdown China karena COVID-19 masih memberikan sentimen negatif ke pasar aset berisiko. Penguatan rupiah bisa tertahan karena ini," tutur Ariston.
Menurut Ariston, hari ini rupiah berpotensi untuk bergerak di kisaran Rp14.800-Rp14.860 perdolar AS.