Prasasti Paku Bangsa Sumeria
Sains

Mengenal Bangsa Sumeria, Pemilik Metropolitan Zaman Kuno

  • Bangsa Sumeria juga dikenal dengan sistem pemerintahan dan hukum yang terorganisir. Mereka memprakarsai pembentukan negara-kota yang dipimpin oleh raja atau patesi, yang bertanggung jawab atas administrasi, keagamaan, dan militer.

Sains

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Bangsa Sumeria tinggal di wilayah Mesopotamia kuno wilayah ini kini dikenal sebagai negara Irak, bangsa ini mendiami wilayah diantara sungai Eufrat dan Tigri.

Dikenal sebagai peradaban pertama manusia, Bangsa Sumeria mendirikan kota-kota besar dan menciptakan berbagai inovasi yang menjadi dasar bagi semua peradaban manusia kini.

Kerajaan besar, seperti Babilonia, Mesir, Yunani, Romawi, dan Persia tak luput dari pengaruh peradaban Sumeria.

Peradaban Sumeria berkembang sekitar tahun 4500 hingga 1900 SM. Bangsa ini memiliki kota-kota besar yang dianggap sebagai “metropolitan zaman kuno”.

Dilansir Ensiklopedia Britanica, Pada milenium ke-3 SM, wilayah tersebut menjadi tempat bagi setidaknya 12 negara-kota yang terpisah, diantaranya Kis, Erech (Uruk), Kamu, Sipar, Akshak, Larak, Nippur, Adab, Umma, Lagash, Bad-tibira, dan Larsa.

Teknologi Tinggi di Masanya

Bangsa Sumeria terkenal karena berbagai pencapaian dan inovasi sebagai hasil dari kebudayaan mereka. 

Salah satu kontribusi terbesar bangsa ini, adalah penemuan sistem tulisan paku (cuneiform), yang digunakan untuk mencatat transaksi ekonomi, hukum, dan literatur. 

Tulisan paku ini merupakan sistem tulisan tertua di dunia yang pernah ditemukan manusia, dan disinyalir menjadi dasar bagi perkembangan tulisan di peradaban lainnya, termasuk tulisan modern saat ini.

Sistem Pengairan

Selain itu, bangsa Sumeria juga menciptakan sistem irigasi yang canggih untuk pertanian. Masyarakat mereka menggali kanal dan bendungan untuk mengontrol aliran air dari sungai Tigris dan Eufrat, sehingga masyarakat kota bisa mengairi lahan pertanian secara efisien. 

Sistem tersebut meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung pertumbuhan populasi bangsa Sumeria.

Dalam bidang arsitektur, bangsa Sumeria membangun ziggurat. Ziggurat merupakan bangunan piramida bertingkat yang digunakan sebagai pusat keagamaan dan spiritual bangsa Sumeria.

 Ziggurat terbesar dan paling terkenal yang pernah ditemukan dikenal sebagai Ziggurat Ur, disinyalir bangunan ini didedikasikan untuk dewa bulan Nanna. 

Struktur arsitektur dan tata kota bangsa Sumeria menunjukkan kemampuan teknis dan artistik mereka yang kono melampaui zamannya.

Sistem Pemerintahan dan Hukum

Bangsa Sumeria juga dikenal dengan sistem pemerintahan dan hukum yang terorganisir.  Mereka memprakarsai pembentukan negara-kota yang dipimpin oleh raja atau patesi, yang bertanggung jawab atas administrasi, keagamaan, dan militer. 

Setiap negara-kota memiliki dewa pelindung sendiri, raja dianggap sebagai wakil dari dewa di bumi.

Salah satu hukum tertua yang diketahui berasal dari bangsa Sumeria adalah Kode Ur-Nammu, yang disusun oleh Raja Ur-Nammu dari Ur sekitar tahun 2100 SM. 

Kode ini mencakup berbagai aturan yang melingkupi aspek kehidupan, termasuk hukum pidana, perdata, dan keluarga.

Kompleksitas hukum tersebut menjadi indikator kecanggihan bangsa Sumeria menciptakan masyarakat yang adil dan teratur.

Warisan budaya bangsa Sumeria sangat besar dan berpengaruh terhadap peradaban berikutnya di Mesopotamia, seperti Babilonia dan Asyur. 

Banyak inovasi mereka dalam bidang tulisan, hukum, arsitektur, dan teknologi yang diadaptasi dan dikembangkan lebih lanjut oleh peradaban-peradaban tersebut.

Meskipun peradaban Sumeria akhirnya runtuh akibat invasi dari suku-suku nomaden dan kekuatan luar, warisan mereka tetap hidup dalam sejarah dan budaya manusia. 

Penemuan dan penelitian arkeologi terus mengungkap kekayaan dan kompleksitas peradaban pertama manusia ini.